HOLAAAAAAAAAA!!!! *lambai-lambai*
Akhirnya bisa update Pero-Emi lagi. semoga Part ini bisa menyembuhkan minggu-minggu galau yang kemaren. Bersiap dengan Pero-Emi yang kembali? Okee...
Silahkan dinikmati..Love,
bebyZee
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Vero mematikan mesin mobilnya di sudut jalan yang menurutnya sangat pas untuk bisa memandang ke arah Kafe milik Kevin. Dia melepas kacamata hitamnya dan menaruhnya di dashboard mobil. Mungkin ini adalah salah satu kegilaan yang kesekian kalinya ia lakukan demi wanita itu. Vero melirik jok penumpang di sebelahnya. Sebuah kotak besar dengan pita cantik untuk wanita itu telah ia siapkan. Entah apa yang mendorongnya sampai berbuat seperti ini. merelakan waktu istirahatnya hanya untuk bisa menemui wanita itu.
Vero terlalu merindukannya…
Ya… hatinya terlalu naïf untuk berbohong. Vero terlalu merindukan sosok cantik wanita itu hingga hampir setiap malam ia memimpikan wanita itu berada di sisinya. Menemaninya di atas ranjangnya yang luas namun terasa kosong.
Bola mata Vero membesar saat melihat wanita itu keluar dari kafe milik Kevin. Vero segera bergegas turun dari mobilnya dengan tak lupa membawa kado tersebut. kenapa ia melakukan ini? kenapa tak datang saja kerumah wanita itu dan meninggalkannya di teras rumahnya. Tapi hati Vero benar-benar merindukan sosoknya. Ia ingin melihat wajahnya setelah setahun sudah berlalu. Apakah Emily-nya masih sama dengan yang dulu? Yang selalu merona saat Vero menatapnya lekat-lekat, yang selalu menikmati setiap kecupan yang ia berikan.
Langkah Vero terhenti. Kotak yang dipegangnya hampir saja terjatuh dari tangannya saat matanya melihat sesuatu yang rasanya tak mungkin terjadi. Bahkan dalam mimpi pun Vero tak akan pernah mengira hal ini akan terjadi.
Kevin mencium kening Emily?
Vero menggelengkan kepalanya tak percaya. Rasanya ia tak ingin mempercayai apa yang dilihatnya. Ia tak ingin percaya kalau Emi-nya telah melupakannya dan menggantikannya dengan Kevin. Vero memandang sepasang sejoli itu dengan hati teriris. Ia ingin meraih tangan Emily yang saat ini tengah dalam genggaman Kevin. Menarik wanita itu pergi dari tatapan penuh cinta yang pria itu hujankan untuk Emi-nya. Tapi Vero tidak bisa.
Vero menunggu sampai Emily pergi dari pandangannya.Sedangkan Kevin masih melambaikan tangannya sampai mobil Emily menghilang di belokkan selanjutnya. Dan itu cukup membuktikan kalau Kevin benar-benar memiliki rasa yang lebih pada Emily.
Sudah cukup!
Vero berjalan kembali ke arah mobilnya dengan hati hancur. Jika ini yang akan ia terima saat dirinya kembali ke Indonesia. Vero lebih memilih untuk tidak akan pernah kembali menginjakkan kakinya di Indonesia daripada membiarkan dirinya mengetahui sebuah kenyataan pahit bahwa sahabatnya kini memiliki perasaan lebih pada Emi-nya.
Seharusnya tidak begini. Seharusnya Ia bisa bertemu Emily dan memberikan kado cantik itu untuk Emily dan berharap wanita itu mau sedikit saja berbicara dengannya. Menyingkirkan ego-nya dan kembali bersama seperti dulu. Vero sudah mematahkan Ego-nya dan berniat untuk memperjuangkan Emily kembali. Tapi kenyataan ini seperti menghantam kewarasannya. Vero duduk di balik kemudinya masih dengan wajah pucatnya.
TOK-TOK
Vero menoleh ke arah kaca mobilnya yang di ketuk oleh seseorang. Ketika matanya menangkap keberadaan seseorang yang ia kenali. Vero rasanya ingin kabur secepat kilat dari posisinya sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The True Desire ( Jibran Series )
RomanceNote : Open Private Alvero Syah Jibran adalah pria perfeksionis yang mendadak hidupnya terasa hambar. ia bosan dan jenuh dengan kehidupannya setelah di tinggal adik dan Ibunya yang memilih menetap di luar negeri. tapi Vero mendapatkan sedikit hibura...