Pagi Semuaaaaa
Siapa yang udah nungguin Vero? Karena hari ini saya takut bakal banyak meeting di kantor (Ceileeee) hehehe
Jadi saya kasih Vero-Emi pagi-pagi gak papa yak?Tanpa berlama-lama.Silahkan Dinikmati..
Love,
bebyZee
~~~~~~~~~~~~~~~
Siang ini Vero sibuk dengan jadwal meeting dengan beberapa kepala cabang dari Fort Corporation yang tersebar di seluruh Indonesia. Rapat tahunan yang biasanya diselenggarakan untuk membicarakan hasil dari kantor cabang selama kurun waktu setahun terakhir biasanya berjalan sangat membosankan dan membuat Vero berkali-kali harus memesan minuman dingin agar kesadarannya tetap terjaga.
Vero merasakan getaran dari ponselnya yang ia letakkan di atas meja. Ia melirik nama pengirim sebelum membacanya.
From : Farid Indarta
Dahi Vero berkerut ketika nama sahabat lamanya yang mengirimkan pesan. Vero membuka pesan tersebut.
Besok aku mengadakan pesta pertunangan. Undangannya harusnya sudah sampai di ruanganmu. Jangan sampai tidak datang!
Vero mencermati isi pesan yang dikirimkan oleh sahabatnya itu denga baik-baik.
Tunangan? Farid?
Setelah pulih dari rasa tidak percayanya Vero segera membalas pesan tersebut.
Wanita malang mana yang harus berakhir sial di tanganmu sobat?
Vero sama sekali tidak percaya kalau sahabatnya yang hobby berburu wanita akhirnya bisa insyaf. Ia lebih penasaran lagi dengan wanita yang bisa menerima masa lalu bejat sahabatnya itu. Wanita itu pasti punya jiwa seperti biksu karena mau menerima sahabatnya yang selama ini hidup dalam kegelapan.
Beberapa menit kemudian ponselnya kembali bergetar. Vero sudah menanti balasan makian dari Farid tapi ia harus menelan kecewa saat sahabatnya itu justru semakin menambah rasa penasarannya.
Wanita baik yang mencintaiku apa adanya.
Hanya itu isinya dan Vero semakin ingin mencekik Farid sekarang juga. Tapi rangkaian rapat penting terpaksa menahannya di dalam ruangan dengan dokumen dan diskusi panjang tentunya.
****
Ketika malam menjelang yang ada di dalam fikiran Vero adalah bagaimana dirinya bisa bertemu dengan Emily. Wanita itu sudah meracuni separuh fikirannya dengan sosoknya yang cantik nan menggemaskan. Vero berjalan keluar balkon kamarnya. Rumah megah tiga lantai yang Ayahnya warisi semakin malam semakin terasa sepi. Ia rindu Ibunya dan Vivian. Kedua wanita yang sangat ia sayangi.
Hampir satu bulan ia ditinggal Ibu dan Vivian. Ingin rasanya menyusul kesana dan bergabung dengan keluarga yang lain tapi rentetan tanggung jawab harus ia laksanakan karena tak ingin mengecewakan Almarhum sang Ayah.
Vero menyeruput cangkir kopi yang dibuatnya sendiri. Ketika membuat minuman itu fikirannya kembali terisi oleh sosok Emily. Melihat wanita itu meminum secangkir kopi rasanya seperti membangkitkan hasrat Vero yang sudah lama padam dan akhir-akhir ini kembali menyala karena pertemuannya dengan wanita itu.
Vero hampir tak habis fikir tentang fakta bahwa wanita itu belum pernah disentuh oleh Pria manapun kecuali dirinya yang hampir membuat wanita itu menyerahkan keperawanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The True Desire ( Jibran Series )
RomanceNote : Open Private Alvero Syah Jibran adalah pria perfeksionis yang mendadak hidupnya terasa hambar. ia bosan dan jenuh dengan kehidupannya setelah di tinggal adik dan Ibunya yang memilih menetap di luar negeri. tapi Vero mendapatkan sedikit hibura...