Selamat Hari Raya Idul Fitri, Mohon Maaf Lahir dan Batin ya..
Maafkan atas segala dosa-dosa saya ya.. teman-teman semua.
Saya tahu ada banyak hutang janji dan hutang-hutang lainnya yang kadang saya lewatkan atau bahkan tidak saya tepati. Sekali lagi, saya hanya manusia biasa yang tak luput dari dosa.
Part ini udah saya simpe dari 2 minggu yang lalu, tapi WB menyerang saya dan alhasil saya gak bisa update apa-apa. honestly, itu nyiksa banget!Tapi saya tahu, awal yang baik harus pula berakhir dengan yang baik. Janji saya untuk buat Vero dan Emi bahagia tetap harus saya tepati. saya pun mulai untuk menyicilnya sedikit demi sedikit. Walau part ini pendek tapi semoga bisa menebus hutang saya pada kalian. masih ada 1 Part lagi untuk kalian. Semoga kalian masih bersedia untuk nunggu ya..
Love,
bebyZee
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Emily menatap tampilan tubuhnya dengan senyum terulas dibibirnya. Senyum yang datang dari dalam hati. Semua karena kebahagiaan yang akhirnya bisa ia rasakan. Ia tak pernah membayangkan akan datang hari ini untuknya. Hari dimana ia akhirnya bisa menyerahkan seluruh hidupnya untuk pria yang paling ia cintai.
"Kau luar biasa Emi.."
Emily menoleh ke arah pintu yang terbuka. Di sana ada Kevin dan...
"Kenalkan, Lauren, kekasihku." Kata Kevin sambil melirik kekasihnya yang nampak anggun dengan gaun berwarna silver, serasi dengan dasi yang Kevin kenakan.
"Emily."
"Lauren."
Emily tersenyum saat ia bisa melihat betapa besar cinta yang tumbuh di antara keduanya. Ia tak menyangka bahwa akhirnya Kevin menyerahkan hatinya pada satu orang.
"Selamat, akhirnya kau mau membuka hatimu," ujar Emily pada Kevin. Pria itu nampak salah tingkah. Ia melirik Lauren yang tersenyum simpul pada Emily.
"Ya... akhirnya hatiku memilih." Ujar Kevin yang membuat Emily semakin tersenyum. Ia merasa kebahagiaannya hari ini menjadi berlipat ganda.
"Emi ayo... oh hai Kevin! Apa kabar? Dan siapa dia?" kali ini Fahrani yang tiba-tiba masuk ke ruang ganti Emily. Wanita itu nampak anggun dengan kebaya berwarna salem.
"Baik Rani, kenalkan, kekasihku Lauren." Kevin memperkenalkan kekasihnya pada Rani. Keduanya pun berjabat tangan dan saling menyapa.
"Oh ya ampun aku sampai lupa, kau cepat siap-siap ke depan, saat ini Vero sedang ijab kabul dan begitu selesai kau harus bergegas keluar," jelas Rani yang terlihat begitu sibuk. Sejak Vero dan Emily mengumumkan rencana pernikahan mereka. Mendadak Rani bersekutu dengan Vivian untuk menciptakan sebuah pesta pernikahan yang tak akan pernah terlupakan. Baik untuk kedua mempelai maupun para tamu yang hadir.
Emily berjalan keluar dari ruang tunggu bersama Rani, Kevin dan Lauren. Ia menahan degup jantungnya yang terus berdegup tak karuan. Emily melirik ke arah Rani. Sahabatnya itu tersenyum padanya seolah ingin meyakinkan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Emily memang yakin semuanya akan baik-baik saja. Karena ia sudah menetapkan hatinya. tak mudah baginya dan Vero bisa sampai di fase ini dan Emily merasa bersyukur karena akhirnya ia dan Vero bisa mengecap kebahagiaan sebesar ini setelah perjalanan panjang mereka.
Memasuki Hall Emily dibuat terpana oleh dekorasi luar biasa yang Vivian dan Rani buat. Namun dekorasi luar biasa itu terlupakan begitu saja saat matanya memandang lurus ke arah Vero yang sedang menantinya dengan senyum sumringah membuat Emily ikut tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
The True Desire ( Jibran Series )
RomanceNote : Open Private Alvero Syah Jibran adalah pria perfeksionis yang mendadak hidupnya terasa hambar. ia bosan dan jenuh dengan kehidupannya setelah di tinggal adik dan Ibunya yang memilih menetap di luar negeri. tapi Vero mendapatkan sedikit hibura...