Epilog

43.5K 2.1K 85
                                    

Saya berikan Epilog untuk kalian yang sudah menunggu cerita ini sampai akhir. Epilog ini juga menandakan bahwa berakhirnya kisah Emi & Vero. Walaupun kisah mereka sudah berakhir di watty tapi kisah mereka yang sudah terjalin pada hati kalian yang membacanya akan tetap hidup. Terima kasih semuanya.

Love,

Alvero Syah Jibran & Emily Priyanka Kusuma.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Vero membelai wajah Emily dengan senyum mesum yang sudah tersungging diwajah pria itu. Emily yang masih nampak setengah terlelap akhirnya menyadari siapa pelaku yang mengganggu acara tidurnya.

                "Ayah." seru Emily memperingati Vero yang tangannya sudah bergerak menyusuri leher Emily menuju dada istrinya yang mulus dan selalu menggodanya.

                "Ya Ibu? Kenapa panggil-panggil Ayah? Ayah lagi sibuk!" sahut Vero cuek tak mempedulikan istrinya yang kini sudah melotot padanya. Tangan Vero sudah tidak bekerja kini mulutnya yang menjelajah tanpa malu-malu menuju belahan dada yang membuat Vero suka berlama-lama di sana.

                "Anak-anak entar bangun Yaaah." Emily mencoba memperingati Vero tapi pria itu sekali lagi tak mempedulikannya dan justru asik membuka kancing-kancing piyama yang Emily kenakan.

                "Ayaaaaah!" geram Emily yang mulai kehilangan kesabarannya.

                "Menolak permintaan suami dosa lho Buu." Sahut Vero dengan bibir menyeringai senang. Emily mendesah dan memilih untuk mempercepat pekerjaan suaminya dengan membuka piyamanya dengan tangannya sendiri.

                "Wow!! Ibu memang istri yang sungguh pengertian," seru Vero yang senang bukan main. Emily mengerucutkan bibirnya sebal.

                "Nggak lebih dari sepuluh menit, oke?" tawar Emily dengan tangan melepas Bra yang dikenakannya dengan mudah.  Vero menatap istrinya dengan binar senang.

                "Wuiiih Ibu memang keren! Tapi maaf sepuluh menit itu tidak ada dikamus Ayah," sahut Vero yang sudah mengubur wajahnya dalam-dalam pada lekukan dada sang istri. Membelai, mengulum dan sesekali mengigitnya dengan antusias. Sedangkan Emily yang berada di bawahnya hanya bisa pasrah dengan sentuhan mematikan yang suaminya berikan. Vero selalu tahu bagaimana membuat Emily tak berkutik dan pasrah bahkan sampai memohon.

                "Ibu!! Ayah!!"

Vero kontan menghentikan aktifitasnya saat mendengar suara-suara bocahnya dari arah pintu. Kepalanya bergerak menoleh kea rah pintu dan syukurlah kalau tadi malam ia sudah menguncinya rapat-rapat. Jika tidak bocah-bocahnya akan menghambur masuk dan Vero belum siap memberikan pelajaran sexual pada anak-anaknya yang masih di bawah umur.

                "KAK VERO!!"

Emily segera berguling dari posisinya dan turun dari ranjang saat mengenali suara itu.

                "Ayah! ngapain bengong! Cepet pakai baju, Vivian udah dateng bawa anak-anak," seru Emily panic dengan tangan sudah memakai kembali piyama dan sekarang sudah sibuk mencari jilbabnya.

                "Vivian.." geram Vero lalu lompat dari ranjang menuju kamar mandi.

                "Ayah! mau ngapain?" tanya Emily bingung saat melihat suaminya akan masuk ke kamar mandi.

                "Menurut Ibu? Kalau hasrat pria tidak dituntaskan dan terkendala banyak hal, apa yang akan dia lakukan untuk memadamkannya?" sahut Vero yang membuat Emily meringis. Sedetik kemudian Vero sudah masuk ke kamar mandi dan berteriak frustasi.

The True Desire ( Jibran Series )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang