Assalamualaikuum!!!
Gimana ini kabarnya? pada sehat kan?
Setelah beberapa minggu absen nggak update Vero-Emi akhirnya Bab ini bisa saya upload juga. Sebenarnya draftnya udah ada dari minggu lalu tapi mood yang angin-anginan bikin ide itu pun melayang entah kemana. dan setelah perjuangan panjang akhirnya Bab ini jadi juga! Kenapa ada Bab 30? kenapa nggak langsung Epilog? tadinya mau buat langsung Bab Epilog tapi karena saya ingin mengekspos lebih banyak kebahagiaan Emily & Vero lebih banyak akhirnya saya buat Bab 30 dan selanjutnya masih ada Epilog yang sedang saya garap #halah bahasanya.Saya juga mau ngucapin beribu-ribu terima kasih untuk yang sudah baca, kasih komen, nungguin dengan setia sampai cerita ini nyampe juga di Bab 30. sekali lagi saya bukan siapa-siapa jika bukan tanpa dukungan kalian. Terima kasih banyak ^_^
Oke.. tanpa menunggu lama-lama. silahkan dinikmati!!
Love,
bebyZee
**********************
Selama hidupnya Emily tidak pernah percaya dengan yang nama Happily Ever After. Baginya istilah itu hanya ada di negeri dongeng dan hidupnya terlalu realistis untuk disampingkan dengan kisah dongeng. Masa lalu yang penuh kesendirian pasca di tinggal oleh kedua orangtuanya di usia yang masih terlalu muda membuat Emily tumbuh menjadi anak yang tidak mudah percaya pada orang lain dan memilih untuk menggantungkan hidupnya pada dirinya sendiri. Diantara seluruh perjuangan yang Emily telah alami wanita itu bahkan tidak pernah bermimpi untuk sampai di fase ini. di fase yang membuatnya berkali-kali harus menampar dirinya sendiri.
Kebahagian...
Ketika kebahagiaan itu mendatangi dalam jumlah tak terhingga Emily mengira ia tengah berada di negeri dongeng. Tapi ternyata semua nyata. Perasaannya, sosok yang kini tengah menatapnya, senyumnya yang setia mengembang setiap harinya.
"Ada apa denganmu sayang?" tanya pria yang kini sedag sibuk di balik kemudinya. Emily tersenyum tipis.
"Cuma lagi mastiin, Ver.. ini nyata kan? Bukan dongeng?" pertanyaan dari Emily disambut tawa renyah Vero. Suaminya menggenggam tangan Emily dengan satu tangannya. Matanya berbinar jenaka, Emily tak tahan untuk tertawa.
"Kamu bisa merasakan tanganku kan?" tanya Vero. Emily mengeratkan genggaman tangan Vero di tangannya. Kepalanya mengangguk mengiyakan.
"Trus? Kamu masih ngira kala semua ini hanya halusinasimu?"
Emily tersenyum lebar. Tawa kecilnya sesekali lolos dari bibirnya.
"Aku percaya ini nyata, kamu nyata, kebersamaan kita juga nyata," ujar Emily. Vero menatap Emily lama lalu tangannya membawa tangan Emily menuju bibirnya sebelum ia mengecup punggung tangan istrinya dengan lembut.
"Dan kebahagiaan ini juga nyata." Ucap Vero yang kemudian berkonsentrasi lagi dengan kemudinya. Emily menatap suamianya lama dan tersenyum sumringah.
Dua bulan sudah berlalu sejak ia resmi menyandang status keramat sebagai Nyonya Alvero Syah Jibran. Ia tak menyangka bahwa penantiannya yang cukup lama akan membawa ke kehidupan yang sungguh luar biasa seperti sekarang. Vero memperlakukannya bak ratu dan seluruh fasilitas mewah yang selama ini terbiasa hadir karena hasil kerja keras bisa Emily dapatkan hanya dengan menjentikkan jarinya.
Setelah menyelenggarakan pesta yang kelewat mewah itu. Emily pun punya kewajiban untuk segera memindahkan seluruh barang-barangnya menuju istana keluarga Jibran. Rumah yang selama ini hanya pernah sekali ia sambangi itu membuat Emily tak pernah berhenti untuk berdecak kagum bahkan sampai setelah dua bulan ia tinggal di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
The True Desire ( Jibran Series )
RomansNote : Open Private Alvero Syah Jibran adalah pria perfeksionis yang mendadak hidupnya terasa hambar. ia bosan dan jenuh dengan kehidupannya setelah di tinggal adik dan Ibunya yang memilih menetap di luar negeri. tapi Vero mendapatkan sedikit hibura...