Kylie menepis selimutnya lebar-lebar hingga kedua kaki jenjangnya terlihat. Dirinya turun dari ranjang kemudian keluar kamar untuk mengecek keadaan Bio. Apakah masih tidur atau sudah bangun.
Ia melihat cowok itu masih tertidur pulas dengan selimut jatuh ke lantai. Kylie tersenyum ketika sudah duduk di dekat sofa tersebut. Dengan lembut dan pelan, jemarinya mengelus rambut Bio yang sekarang acak-acakan.
"Kay."
"Udah bangun?"
"Iya gara-gara lo gangguin tidur gue." Bio merubah posisinya menjadi duduk diam masih mengumpulkan nyawanya. Kedua matanya mengerjap beberapa kali untuk memperjelas pandangannya.
"Mau sarapan di luar atau masak sendiri?" Tanya Kylie berjalan menuju dapur, mengecek ke dalam kulkas bahan-bahan makanan yang hanya setengah tersisa. Setidaknya cukup untuk makanan pagi ini.
Laki-laki jangkung tersebut menghampiri Kylie yang sudah sibuk menghadap dinding memotongi sesuatu. "Lo mau masak apa? Gue bantu."
"Nggak perlu. Lo beres-beresin tidur lo sama kamar gue aja nggak apa-apa. Abis gitu mandi." Instruksi Kylie, fokus pada potongan bawang putihnya.
"Oke."
Hari ini dirinya akan memasak tempe, oseng-oseng kangkung, di tambah dua buah telur mata sapi, masing-masing untuk Kylie dan Bio, juga tahu goreng.
Di lain sisi, Bio membereskan kamar Kylie yang ternyata tertata rapi. Sangat rapi. Jauh dari bayangannya selama ini bahwa Kylie adalah sosok cewek pemalas seperti cewek kota pada umumnya, nggak terlalu rapi, dan malas bersih-bersih. Nyatanya?
Di nakas, Bio melihat sebuah pigura foto Kylie saat masih kecil dengan kedua orang tuanya yang masih terlihat sangat muda. Di samping cewek itu, ada adiknya laki-laki yang tingginya lebih pendek dari Kylie di foto itu.
"Bio... Udah mandi belum?" Teriak Kylie dari dapur. Terdengar suara piring-piring yang bersentuhan dengan kaca meja makan.
"Iya ini mau mandi." Balasnya berteriak.
Kylie mencuci semua peralatan masak yang telah ia gunakan sampai bersih kemudian menatanya di teralis piring di biarkan mengering. Setelah urusan dapur selesai, giliran untuk membersihkan sedikit bagian kotor di apartemennya.
Ting.
Kylie meraih ponsel yang ia letakan di meja segera membaca pesan masuk tersebut.
Dari: Universitas Binus.
Selamat pagi, Sdri. Kylie Lee, selamat Anda lolos di test online Universitas Binus. Untuk test tulis, silahkan datang siang ini pukul 13.00 WIB. Terima kasih.Kylie tersenyum membaca pesan singkat tersebut. Dirinya lolos di universitas impiannya!
"Kenapa, Kay?"
Cewek itu memandang Bio yang baru keluar dari kamar mandi. Kepalanya menggeleng beberapa kali sambil terus tersenyum. "Gue... di terima di Binus!"
"Selamat." Ucapnya datar, bersamaan dengan dirinya duduk di ruang makan diikuti Kylie.
"Lo belum dapet sms dari universitas?"
Bio menggeleng sambil mengunyah makanan. "Gue boleh nanya tentang keluarga lo?"
Kylie berhenti mengunyah seketika. Tubuhnya terasa kaku meskipun dirinya sedang duduk. Namun setelah itu ia berusaha menormalkan kembali wajah dan tingkah lakunya sebelum Bio curiga. "Apa?" Terlihat jelas bahwa Kylie memaksakan tersenyum.
"Lo asli orang mana?" Bio meletakan sendok dan garpu bergantian dengan tangannya yang terlipat di atas meja memperhatikan lawan bicaranya dengan seksama.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mine.
Romantika[COMPLETE] "Kenapa sih harus cewek duluan yang ngejar cowok?" -Kylie Lee, cewek hyperactive yang lagi jatuh cinta. "Gue nggak minta lo ngejar gue." -Bio Niagarawan. Kylie yang sedang jatuh cinta dengan Bio, teman seangkatannya di SMA, dengan begitu...