Semenit yang lalu sepeninggal Kylie ke toilet, Dave merasakan perasaan tak enak. Terlebih saat Bio, saudara tirinya juga ada di dalam kantin. Sedang bergurau dengan golongannya. Ia memperhatikan penuh setiap gerak-gerik Bio tanpa melewatkan barang sedetik pun.
Bio menghabiskan makan siangnya hanya dalam waktu lima menit saja. Kemudian pria itu bangkit berdiri meninggalkan kantin. Perasaan tak enak itu semakin tajam saat kedua orang yang pernah saling berhubungan itu tak terlihat dalam kurun waktu yang sama dalam pengawasan Dave. Sejak tadi kedua kakinya terasa gatal untuk pergi menemui Kylie ke toilet. Merasa sangat khawatir dengan keadaan gadis itu.
"Eh buset, ini mie baksonya si Kylie keburu dingin kalo dia gak balik-balik." Celetuk Sarah sudah menyomot satu pentol dari mangkuk Kylie.
"Dave, Kylie kok lama ya? Perasaan gue nggak enak." Giliran Stefy mengeluarkan suara. Dave mengangguk setuju, sama seperti perasaannya beberapa menit lalu. "Lo nggak mau nyusul dia?" Tanya Stefy lagi.
Tampak sedang berpikir sejenak lalu segera bangkit berdiri. "Gue lihat Kylie dulu deh. Tunggu," ia segera melesat pergi keluar kantin menuju toilet di ujung koridor.
Hampir sampai di area toilet-hanya tinggal berbelok-samar kedua indera pendengarannya menangkap percakapan dua orang di depan pintu toilet cewek. Ia semakin mendekatkan diri ke tembok agar bisa lebih jelas mendengarkan. Suara seorang pria dan wanita yang sangat ia kenali. Dave memutuskan untuk mengintip dari balik tembok memastikan.
"Setelah lulus, gue pergi ke luar negeri sama nyokap. Ke Amerika." Benar. Itu Bio dan Kylie sedang berbincang dengan posisi saling memunggungi satu sama lain.
"Silahkan." Kylie berucap dengan lantang. Wajah Kylie berubah menjadi merah seiring dengan tangisan yang terlihat sangat di tahan. Tanpa sadar tangan Dave mengepal kuat sebab marah pada Bio. Dengan mudahnya cowok itu membuat orang yang ia sayangi menangis dalam pertemuan singkat mereka kembali. Sementara dirinya mati-matian berusaha membuat Kylie tersenyum dan tertawa beberapa tahun terakhir ini.
"Gue akan hidup disana selamanya."
"Sounds good, dude." Suara Kylie sedikit bergetar terdengar jelas di kedua telinganya meskipun ia tak muncul di antara mereka. Tapi Dave yakini, Bio juga mendengar pergetaran suara Kylie. Ia terlihat sangat sedih, membuatnya sekali lagi mati-matian untuk muncul di hadapan Kylie dan memberi pelukan menenangkan.
"Demi kebaikan kita berdua dan keluarga." Jangan nangis, Kay. Batin Dave juga ikut merasakan sakit, sama sepertinya. "Hiduplah dengan tenang, Kay. Jangan bandel. Adek gue gak boleh bandel." Tambah Bio. "See you next time..." Dan laki-laki itu pun pergi tanpa menengok ke belakang lagi, kearah Kylie.
Ia melihat Kylie menangis tersedu setelah Bio pergi. Menangis hingga terjatuh ke lantai seperti orang menyedihkan. Air matanya mengalir bersamaan dengan Kylie yang memeluk kedua kakinya sendiri disana, meringkuk rapat-rapat.
Dave sudah melangkahkan kakinya hendak keluar dari tempat persembunyian untuk menemani Kylie disana. Tetapi di urungkan karena gadis itu tiba-tiba di telepon seseorang.
"Halo." Sapanya dengan suara bindeng. Telapak tangannya menghapus air mata di wajah kasar, lalu menarik nafas perlahan. "Nggak, gue nggak pa-pa. Gue langsung balik aja, Sar... Lo makan aja deh... Jangan, jangan, Dave nggak usah kesini..." Pria yang bersembunyi di balik dinding itu merasa seperti Kylie ingin menutup-nutupi semuanya. Bahkan dirinya saat ini sudah tahu, tapi Kylie tak ada niatan untuk bercerita pada Dave. Kenapa?
"Nggak, gue balik sendiri aja... Udah deh, Sar ya biarin gue balik sendiri... Bilang aja gue lagi nggak enak badan. Ntar suruh dia ke apartemen ya... Oke... Dah." Kylie menutup telepon mereka. Sempat berdiam diri beberapa saat untuk menghirup nafas dalam-dalam baru kemudian masuk lagi ke dalam toilet. Untuk membasuh wajahnya agar tak terlihat sembab. Walaupun sebenarnya memang masih sangat terlihat jelas. Semenit kemudian perempuan tersebut keluar dari sana, setelah itu pergi begitu saja dengan taksi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mine.
Romantizm[COMPLETE] "Kenapa sih harus cewek duluan yang ngejar cowok?" -Kylie Lee, cewek hyperactive yang lagi jatuh cinta. "Gue nggak minta lo ngejar gue." -Bio Niagarawan. Kylie yang sedang jatuh cinta dengan Bio, teman seangkatannya di SMA, dengan begitu...