2-Senangnya Dalam Hati~

6.5K 270 0
                                    

Keesokan sorenya pukul 18.00, Kylie sudah menyiapkan segala persiapan untuk belajar nanti.

Peraturan:
1. Tidak boleh pegang hp.
2. Tidak boleh tidur.
3. Tidak boleh sambil makan atau nyamil.
4. Tidak boleh membawa buku selain buku pelajaran.
5. Tidak boleh memilih pelajaran apa yang akan di pelajari.
6. URUSAN PRIBADI MENJADI TANGGUNG JAWAB SENDIRI-SENDIRI.

"Hah, kenapa susah banget sih jadi muridnya Bio?" Gerutunya berbicara sendiri. Setelah menata segala perlengkapan belajar, ia berlalu menuju dapur. Membuat minuman rasa-rasa untuk dirinya juga Bio nanti. Tak lupa untuk selingan setelah belajar, pun juga Kylie siapkan.

Tingtong.

Kylie beranjak dari dapur dan berlari kecil menghampiri pintu apartemennya. Sosok Bio muncul ketika pintu itu sudah terbuka lebar-lebar. "Masuk,"

Tanpa banyak bicara, keduanya pun berjalan menuju ruang tamu Kylie dan duduk dalam diam. Bio memilih pelajaran matematika untuk hari pertama ini.

"Harus matematika ya?" Tanya Kylie tapi tak ada sahutan sama sekali dari cowok itu. "Hmm... selalu dicuekin."

"Kerjain nomer satu sampai lima." Tunjuk Bio di halaman buku tersebut. Bukan Bio namanya kalau mau ambil pusing soal keluhan Kylie. Kini mata keduanya terfokus pada buku masing-masing.

Cowok itu sama sekali tak bergeming. Malah terus konsentrasi dengan bacaan ilmiahnya. "Gila, itu otak bacaannya tiap hari buku ilmiah pantes encer." Ujarnya sedikit berbisik, mengalihkan matanya sejenak dari deretan angka yang memusingkan tersebut.

"Kerjain, Kay."

"Gak bisa, Bio. Gue nggak bisa kerjain." Jujurnya setengah mengacak-acak rambut sendiri. "Bio... hhh~" sepertinya usaha Kylie untuk merengek sama sekali tak ada efek apapun untuk Bio. "Percuma juga gue ngerengek, kayanya gue sekaratpun tuh orang bakalan bodo aja." Bicaranya sengaja di tambah volumenya supaya terdengar jelas oleh Bio.

"Bencana gue dapet murid kaya lo!" Bio akhirnya mengalah, meletakkan buku bacaannya dengan posisi terbalik, beralih mengajari Kylie.

*Degdeg degdeg degdeg*

Tangan Kylie menyentuh dada meyakinkan apakah benar itu suara deguban jantungnya yang terdengar jelas di telinga. Posisi mereka berdua selang hanya jarak beberapa senti meter saja dari jarak pandang. Ya, mungkin Bio akan berpikiran itu adalah hal yang wajar dan normal karena posisinya yang sekarang adalah guru les Kylie.

Tapi di pihak Kylie, itu bukan hal yang normal. Otaknya mulai berkhayal tentang dirinya dan Bio yang tanpa sengaja bertemu mata, dan seperti yang ada di ftv-ftv, pada akhirnya mereka berdua hanya saling pandang satu sama lain. Kian lama kian mendekat wajah keduanya dan...

Bio memukul pelan jidat Kylie dengan bolpoin yang dipegangnya. "Lo dengerin yang gue jelasin nggak?!" Amuk pria itu menyeramkan.

Senyum dari wajah Kylie memudar tatkala melihat Bio yang marah. Menundukkan kepalanya bersalah karena sudah membayangkan hal-hal konyol seperti barusan. Padahal dia pun nggak ada perasaan sama sekali ke gue. Tapi kenapa gue masih aja suka sama dia? Nggak adil.

×××

"Lo belajar dari soal-soal yang gue ajarin tadi. Kalo ada yang nggak ngerti, kita bahas di pertemuan selanjutnya." Bio adalah sosok laki-laki yang tegas. Sebenarnya cocok menjadi guru, hanya saja... gue nggak yakin murid-muridnya bakal betah sama guru kejam itu.

Kylie mengantarkan Bio sampai ke depan pintu. Keduanya terdiam beberapa detik sampai keduanya tanpa sengaja mengatakan sesuatu secara bersamaan.

"Lo duluan aja." Kata Kylie tanpa berhenti tersenyum kepada Bio.

"Besok kayanya gue bakalan telat buat ngelesin lo."

"Oh? Kenapa? Lo ada urusan? Ada les lainnya?" Kylie mempertanyakan secara beruntun membuat Bio agak risih.

"Bukan urusan lo. Gue balik ya." Bio hendak berjalan meninggalkan Kylie, tapi lengannya di tahan sejenak. "Apa?"

Kylie menggeleng pelan dengan kepala tertunduk dan senyum malu-malu. "Hati-hati di jalan." Cewek itu tiba-tiba berlari masuk dan menutup pintu dengan cepat. Di balik pintu tersebut, Kylie menahan teriakan karena saking senangnya ia hari ini.

Bio ke rumahnya!! Seingatnya tadi, sempat beberapa kali matanya dan mata cokelat Bio bertemu tanpa sengaja. Ya, walaupun hanya sekilas tapi efek dari tatapan mereka terlalu kuat untuk tubuh mungilnya. Selama belajar dengan Bio tadi, ia mati-matian menahan senyum.

Dirasa pria itu sudah pergi menjauh, telapak tangannya ia letakkan di depan mulut untuk meredam teriakan kegirangannya. Sungguh sangat menyenangkan sekali hari ini!

×××

Keesokan harinya, Stefy dan Sarah sudah heboh meminta jatah cerita lanjutan dari obrolan mereka semalam melalui skype.

"Lo bayangin gue di jutekkin abis-abisan sama si Bio!!" Gerutunya dengan tangan tersilang di depan dada. "Gue sama sekali nggak bisa konsen kalo dia yang ngajar, Sar, Stef." Senyumnya kembali terlihat bersamaan dengan kedua tangannya yang menangkup kedua pipinya sendiri yang merona.

"Mood lo bener-bener kaya roller coaster  ye, Kay. Sedetik lalu ngomel, terus detik depannya seneng lagi." Stefy menggeleng-geleng kepala tak habis pikir. "Apalagi nyangkut Bio." Ucap Sarah dan Stefy bersamaan.

Di saat yang tepat itu pula, orang yang mereka bicarakan muncul bersama tim basketnya bersenda gurau melewati kelas Kylie, hendak akan ke ruangan olahraga untuk mengambil peralatan disana. Kelas Bio hari ini mendapat giliran pelajaran olahraga di pagi hari.

Kylie masih terus memperhatikan sosok Bio yang terus berjalan sambil tertawa lepas. Tanpa di sadari, Kylie sadari, Bio melirik sekilas ke arah dalam kelas Kylie. Cewek itu berdiri melambaikan tangannya dengan semangat ke arah Bio, tapi seperti biasanya. Sikap tak acuh Bio muncul dengan cepat.

Pipinya di gembungkan dan duduk kembali. "Bio!!!" Rengeknya kepada dua orang di hadapan Kylie.

Stefy dan Sarah menarik nafas bersamaan, dan menepuk-nepuk salah satu sisi pundak Kylie masing-masing tanda prihatin.

Bio, lo tadi lihat siapa?

×××

Boleh deh y, aku minta readers+votenya jadi 12 hhe ntar di update next part nya😉

Thank you for reading, don't forget to comment and vote guys!

Mine.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang