Y/n Pov
Aku memasuki apartement ku sambil senyum yang masing terus melekat diwajahku, kalau saja ada orang yang melihat ku mungkin aku terlihat seperti orang gila karna tingkah ku ini. Aku berjalan menuju ruang tengah dan mendapati orang tua ku sedang duduk disana sepertinya mereka sedang menungguku.
“Oh eomma appa ada apa? Kenapa tak menghubungi ku dulu jika ingin berkunjung, aku kan bisa pulang lebih cepat tadi” ucap ku lalu mendudukkan diri ku didepan mereka
“Eomma dan appa juga baru sampai 10 menit yang lalu, oh ya ada yang ingin kami bicarakan dengan mu” ucap eomma
“Katakan saja eomma, kalian ingin bicara apa ? sepertinya serius” Tanya ku
“Kami ingin menjodohkan mu, umur mu sudah matang untuk menikah y/n. Kami juga semakin tua kami ingin menimbang cucu sebelum kami pergi” ucap Eomma
“Benar y/n appa ingin kau menikah dengan anak teman appa, dia seorang pengusaha” lanjut appa
“Tapi appa eomma, aku sudah memiliki seseorang. Bagaimana bisa kalian memjodohkan ku ? ini bukan jaman kuno eomma appa, aku tak ingin dijodohkan” ujar ku menentang perjodohan ini
“Tapi y/n apa kau tak kasihan dengan kami, bahkan ayah mu sekarang sering sakit – sakitan , kami hanya ingin menimbang cucu sebelum kami pergi nanti” ujar eomma ku
Aku hanya bisa terdiam mendengar apa yang eomma ku utarakan karna satu sisis kedua orang tua ku sudah menua, ayah ku juga akhir – akhir ini sering sakit – sakitan dan bagaimana dengan aku dan Mingyu.
Bagaimana dengan reaksi Mingyu nantinya setelah mendengar bahwa aku dijodohkan. Rasanya aku ingin ini hanya mimpi bukan kenyataan, namun apa daya ku bahwa sekarang ini aku berada dalam keasadaran ku yang penuh berarti ini bukan mimpi.
Aku menghela nafas ku.“Aku akan mempertimbangkannya dulu eomma” ucap ku yang akhirnya mengalah dengan keputusan ibuku
‘aku perlu berfikir dulu’
Ibuku dan ayah ku langsung mengembangkan senyum mereka, dan menyuruhkan untuk bersiap lusa karna lusa aku akan bertemu dengan calon suami ku. Aku hanya memberi senyum pada mereka dan mengantar mereka ke pintu karna mereka akan pergi dan akan bertemu dengan calon besan katanya.
Aku lalu berjalan menuju kamar, mengambil jubah mandiku dan segera menuju kamar mandi, karna aku rasa aku butuh berendam sebentar hari ini. Baru saja tadi aku merasa sangat bahagia namun tak berlangsung lama karna ucapan orang tua ku yang berkata akan memnjodohkan ku dengan anak teman nya.
Setelah selesai berendam aku lalu keluar menuju tempat pakaian ku mencari pakaian tidur ku, aku sangat lelah dan aku rasa aku akan langsung pergi tidur, aku perlu mengumpulkan keberanian besok untuk mengatakan pada Mingyu bahwa aku dijodohkan.
SKIP
Aku melangkahkan kaki ku membawa bekal makan siang masuk kesebuah ruangan dan mendapati bahwa orang yang kucari sedang duduk dimejanya dan berkutat dengan berkas – berkas perusahaan. Aku lalu menaruh bekal itu dimeja dan berjalan menuju pria itu. Aku memegang pundak nya dan ia menatap ku dengan wajahnya terlihat lelah namun ia masih tetap memberi senyum pada ku.
“Gyu aku menepati janji ku, aku membawakan mu bekal. Taruh dulu berkas mu ayo kita makan bersama” ucap ku mengajak Mingyu untuk makan siang bersama
Mingyu lalu bangkit dari duduknya dan menarik tangan ku untuk duduk disampingnya, aku pun duduk disampingnya mulai membuka bekal yang aku bawa. Aku lalu mengarahkan sumpit yang telah berisi makanan yang kubuat tadi padanya dia menerimanya dengan lahap, aku tau ia sangat lelah makanya aku menyuapinya karna jika dulu saat ia lelah maka makannya akan ia aduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓘𝓶𝓪𝓰𝓲𝓷𝓮 || End
Fanfiction𝐼𝓂𝒶𝑔𝒾𝓃𝑒 𝒲𝒾𝓁𝓁 𝒷𝑒 𝓈𝓁𝑜𝓌 𝓊𝓅𝒹𝒶𝓉𝑒 ❤ ©𝓫𝓮𝓻𝓵𝓲𝓷𝓽𝓪𝓷𝓭𝓲 𝓜𝓾𝓻𝓷𝓲 𝓲𝓭𝓮 𝓹𝓮𝓷𝓾𝓵𝓲𝓼™