Setelah perpisahan ku semalam dengan Mingyu aku menjalani hari – hari ku seperti biasa namun bedanya aku merasa hampa, biasanya akan ada pesan ucapan selamat pagi dari Mingyu atau menanyakan mimpi ku semalam.
Satu hari ini ku jalani hari ku dengan tidak semangat bahkan Yoona bingung dengan sikap ku hari ini dikantor, aku bahkan mengabaikan makan siang ku karna terus berfikir tentang kenangan kami.
Jam sudah menunjukan pukul 6 sore aku pergi dari kantor menuju apartement ku, bersiap untuk acara hari ini. Aku akan bertemu dengan calon suami ku dan calon mertua ku. Sampai di apertemet aku langsung membuka pintu lalu berjalan menuju dapur untuk mengisi tenggorokan ku yang kering lalu berjalan menuju kamar dan meletakkan semua barang ku lalu berjalan ke kamar mandi.
Setelah selesai mandi aku menyiapakan diri ku hari ini aku mengenakan dress berwarna biru pastel dan memoleskan sedikit make up untuk menutupi muka ku agak bengkak karna menangis kemarin malam.
Kring kringgg
Ponsel ku berbunyi menampilkan nama eomma pada layar ponsel ku, aku lalu mengambil ponsel ku dan mengangkat telpon dari ibuk ku. Setelah beberapa menit berbicara ditelpon dengan ibu ku, aku langsung pergi dari apartement ku menjalankan mobil ku menuju restaurant yang telah diberitahu oleh ibuku.
Sesampai di restaurant aku langsung masuk kedalam da nada pelayan yang kurasa sudah diberitahu oleh ibuku untuk mengantar ku ke ruangan pertemuan kami, pelayan itu mempersilahkan aku masuk kedalam aku masuk kedalam dan mendapati orang tua ku tengah berbincang dengan yang aku yakin adalah calon mertua ku namun aku tak melihat calon suami ku.
Ibu ku yang merasakan kehadiran ku lalu menyuruh aku duduk di sebelah kirinya, aku menyapa kedua calon mertua ku sebelum duduk dan saat aku duduk tak lama aku mendengar pintu ruangan itu terbuka dan aku rasa itu calon suami ku, aku tak menengok padanya namun ia berjalan duduk didepan ku aku lalu mengangkat kepala ku untuk melihat calon suamiku itu. Namun yang aku dapati bahwa seseorang yang aku kenal sedang duduk didepan ku. Aku dan dia sama – sama terkejut.
“Mingyu/ y/n” ucap kami berbarengan
Kami saling menatap tak percaya dengan apa yang aku lihat, didepan ku orang yang aku cintai berarti dia adalah calon suami ku. Apa orang tua kami mempermainkan kami, atau tuahn sedang mendengar ucapan kami kemarin dan mengabulkan itu semua. Yang jelas saat ini aku merasa terkejut dan bahagia dalam waktu bersamaan, terkejut karna calon suami mu adalah orang yang selama ini ku cintai dan bahagia karna tuhan mendengar apa harapan ku dan Mingyu. Sedangkan orang tua kami terlihat biasa saja seolah tak terkejut karna kami saling mengenal.
“Sudah lah, biarkan mereka saling terkejut. Kita bicarakan rencana ini. Kapan kita akan melangsungkan pernikahan mereka?” Tanya ibu ku
“Lebih cepat lebih baik, bagaimana kalau bulan depan ?” Tanya ibu Mingyu
“Tunggu dulu ibu, jadi kalian mempermainkan kami begitu?” Tanya Mingyu yang bingung akan situasi saat ini
“Benar, kalian bahkan tak terkejut karna kami saling mengenal” ucap ku
“Bahkan kami memang sengaja membuat rencana ini, eomma dan y/n eomma ingin melihat seberapa besar rasa kalian, lagi pula sebenarnya perjodohan ini sudah kami lakukan saat kalian masing kecil” jawab ibu Mingyu
“Apa maksud eomma? Abeoji tolong jelaskan maksud eomma” ujar Mingyu
“Aku rasa ucapan eomma sudah jelas Gyu, bahkan y/n saja sudah mengerti dengan situasi ini lihat lah dia” ucap ayah Mingyu lalu Mingyu melihat ku“Apa kau ikut bersekongkol dengan mereka?” Tanya Mingyu
“Bahkan aku menangis kemarin malam dan lihat mata ku saat ini bengkak karna menagisimu, sedangkan kau malah menuduhkan bersekongkol dengan eomma” ucap ku
“Sudah – sudah lanjutkan saja nanti. Kita disini untuk membahas penikahan kalian” ucap ibuku
Lalu kami menbicarakan pernikahan kami yanga akan dilangsungkan bulan depan, kami membahas berapa undangan yang akan diundang, tempat penikahan dan catering nya. Setelah selesai acara makan malam kami pulang. Orang tua ku pergi bersama begitupun dengan orang tua Mingyu sedangkan Mingyu pergi bersama ku. Kami pergi menuju apartement Mingyu, ia minta untuk melanjutkan permasalahan yang tadi sempat tertunda. Sampai diapartement Mingyu, kami duduk di ruang tengah dan membicarakan masalah tadi.
Y/n Pov End
Flashback
Pagi ini aku terbangun dengan kepala yang sedikit pusing aku rasa karna kejadian kemarin, aku masih tidak percaya bahwa aku berpisah lagi dengan orang yang aku cintai y/n. Aku bahkan baru saja memulai hubungan ini kembali. Aku bersiap menuju kantor, aku bekerja dengan tidak focus karna memekirkan y/n.
Sampai ibuku datang saat jam makan siangdan membicarakan bahwa aku akan dijodohkan. Bagaimana bisa orang tua ku berfikir untuk menjodohkan ku saat aku merasa bahwa dihatiku masih ada y/n.
Namun aku merasa bagaimana perasaan y/n karna semakin hari orang tua ku semakin menua dan akhirnya aku mau menerima perjodohan ini, namun tak disangka saat aku melihat bahwa orang yang menjadi calon instri ku merupakan wanita yang kucintai aku merasa ucapan kami kemarin seolah didengar oleh tuhan dan aku rasa kami memang berjodoh.
Flashback end
Mereka berdua tertidur dengan saling mengahadap, mereka masih tak percaya bahwa orang yang nantinya akan menemani hidup mereka adalah orang yang mereka cintai. Mingyu memeluk tubuh y/n dan mengecup keningnya lalu mengikuti y/n tidur tapi sebelum ia menutup matanya Mingyu berbisik.
“Terimakasih telah hadir dalam hidup ku, aku mencintai mu bidadariku. I love you y/n” bisik Mingyu y/n mendengar ucapan Mingyu merasa senang lalu mengeratkan pelukannya dan membenamkan wajah nya didada bidang Mingyu.
‘Terimaksih juga Kim Mingyu, Aku juga mencintai mu’ bating y/n lalu terlelap didada Mingyu.
End
Yang ini beneran end loh ya
Jangan lupa vote
Comment
Request jugaSee you buat cerita selan
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓘𝓶𝓪𝓰𝓲𝓷𝓮 || End
Fanfiction𝐼𝓂𝒶𝑔𝒾𝓃𝑒 𝒲𝒾𝓁𝓁 𝒷𝑒 𝓈𝓁𝑜𝓌 𝓊𝓅𝒹𝒶𝓉𝑒 ❤ ©𝓫𝓮𝓻𝓵𝓲𝓷𝓽𝓪𝓷𝓭𝓲 𝓜𝓾𝓻𝓷𝓲 𝓲𝓭𝓮 𝓹𝓮𝓷𝓾𝓵𝓲𝓼™