Jinwoo - Winner

1.4K 106 1
                                    

My Jinu

Jinu aku akan pergi menjemput Hani, kebetulan ia tak ada yang menjemput.
Kau berhati - hati lah saat pulang nanti.
Hubungi aku ketika sudah tiba di rumah.
16.18

Pesan singkat yang ku kirimkan untuk kekasih ku Kim Jinwoo atau Jinu panggilan ku untuk nya. Setelah mengirimi nya pesan, aku segera mengambil motor matic ku dan menyalakannya.

Hani minta di jemput karna ia tidak membawa kendaraan dan juga tidak mood untuk naik angkutan umum hari ini, jadi sebagai sepupu dari kekasihku sekaligus sahabat ku, aku menjemputnya.

Di perjalan seperti biasa, jalanan tidak terlalu padat namun tidak terlalu senggang juga. Karna merasa bosan aku bersenandung menyanyikan beberapa lagu yang terlintas dibenakku.

Sampai di sebuah tikungan yang cukup tajam aku terjatuh dan untungnya tidak luka parah, hanya lecet dibagian tangan serta di kaki juga. Namun aku masih bisa mengendarai motor ku, untungnya orang - orang yang sebelumnya ingin niat membantu ku kini pergi setelah melihat diriku biasa - biasa saja.

Aku berdiam sejenak dan setelah merasa baikan aku muali mengendarai motor ku kembali untuk menjeput Hanni. Tak perlu waktu lama, kurang lebih 10 menit aku sampai di tepat kerjanya.

Hanni segera mendekat dan mengambil helm yang berada di jok belakang lalu segera naik. Aku dan Hanni bercerita mengenai teman kantornya yang membuatnya tertarik dan tak terasa sampai di depan rumahnya Hanni segera turun lalu memberiku helm yang ia gunakan tadi.

"Terimakasi kau mau menjemput ku. Lain kali akan ku traktir kau." Ujar Hanni

"Hmm aku tunggu traktiran mu, kalau begitu aku langsung pamit ya, ada suatu hal yang harus ku kerjakan." Ujar ku pada Hanni

"Hmm hati - hati." Ujar Hanni sambil melihat kearah punggung tangan ku. "Heh tunggu! Tangan mu kenapa? Kau jatuh?" Tanya nya

"Hmm iya, aku barusan jatuh sebelum menjemput mu. Aku harus pergi dulu untuk memberi obat." Ujar ku

"Hmm hati - hati, seharusnya kau mengatakan bahwa kau jatuh tadi. Dirumah ku juga tidak ada p3k lagi. Maaf ya." Ujar Hanni

"Tak perlu khawatir. Aku pulang dulu ya. Bye." Ujar ku lalu mengendarai motor ku untuk kembali pulang.

🐨

Sesampai dirumah aku segera membasuh luka ku lagi dengan air mengalir dan mengambil obat merah. Aku duduk di ruang tengah sambil menonton kartu yang sedang tayang, ku keringkan tangan serta kakiku yang sudah ku basuh lalu ku teteskan obat merah dibagian luar luka ku setelah itu aku mengambil toples yang berisi kue kering lalu memakannya sambil menonton kartun.

Beginilah aku ketika kena musibah. Setidaknya luka yang ku dapat tidak terlalu mengganggu aktifitas ku jadi tidak masalah bagiku. Kartun yang ku tonton semakin seru dan itu membuat ku tertawa terbahak - bahak. Tapi setelah mendengar suara pintu apartement yang sepertinya dibuka secara paksa mengalihkan pandangan ku.

Kini pria dengan rambut agak beponi dengan warna coklat tua berdiri dengan nafas yang ter engah - engah.

"Hmm Jinu? Kau Kenapa? Apa kau habis mengikuti lomba lari dengan rute ke apartement ku?" Tanya ku padanya Jinu, sedangkan Ia kini mendekati ku lalu berkacak pinggang di depan ku.

"Kau, mana saja yang luka?" Tanya Jinu sambil memperhatikan ku

"Ini, ini serta ini." Ujar ku sambil menunjukkan luka yang ku dapat tadi. "Eits jangan marah, tadi itu jalanan yang di tikungan itu licin karna banyak batu kerikil kecil aku sudah berada dalam kecepatan yang lambat." Jelas ku

𝓘𝓶𝓪𝓰𝓲𝓷𝓮 || EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang