Im Changkyun nama pemuda yang kini tengah terduduk di pantry dapur apartmentnya, memperhatikan seorang gadis yang tengah serius memasak untuk makan malam. Changkyun melihat gadis di depannya dengan telaten memperhatikan masakan yang sedang di masak.
Bau masakan tercium dan semakin mengunggah selera makannya. Changkyun tersenyum ketika gadis tadi sudah menata makanan tepat di depannya, dengan dua mangkuk nasi untuk masing - masing dan juga beragam lauk yang dibuat.
Changkyun mengambil sumpit dan mengambil telur gulung kesukaannya namun tangannya di pukul pelan oleh gadis tadi dan menghentikan aktifitas nya, Changkyun memasang wajah cemberutnya menatap gadis yang kini sedang menatapnya juga.
"Cuci dulu tangan mu Kyun!"
Changkyun kembali meletakkan sumpitnya lalu berjalan menuju tempat mencuci piring, Ia membasuh tangan nya menggunakan sabun lalu setelah itu kembali duduk di pantry dan mulai makan bersama kekasihnya.
"Kenapa makanan mu selalu membuatku bernafsu? Ini sangat enak."
"Sudah makan saja dulu, kau bias tersedak nanti."
Changkyun kembali melanjutkan makannya, dan setelah selesai makan kekasihnya merapikan piring dan membawanya ke tempat cuci piring, lalu mencucinya dan Changkyun kini berdiri menatap kekasihnya.
"Bagaimana bias kau melakukan hal itu?"
Kekasihnya mengernyit tak mengerti dengan maksud pertanyaan dari Changkyun.
"Cantik, imut dan seksi secara bersamaan, hmm bagaimana bisa?"
Gombal
Kekasihnya tak menanggapi pertanyaan Changkyun, setelah selesai mencuci piring kekasihnya melangkah menuju ruang tengah, kembali membuka laptopnya lalu kembali mengetik beberapa kalimat yang sudah Ia salin.
Changkyun duduk di samping kekasihnya lalu memeluk pinggang kekasihnya dari samping dan membenamkan wajahnya di ceruk leher kekasihnya.
"Apa kau akan terus bekerja? Padahal aku sedang libur hari ini."
Changkyun tak mendapat jawaban dari kekasihnya, Ia meniup leher kekasihnya yang membuat kekasihnya menatapnya tajam.
"Tuan Im Changkyun, aku sedang melanjutkan pekerjaan ku, ini sudah deadline."
Changkyun hanya mendengus lalu melepas pelukannya, "Hmm lanjutkan saja pekerjaan mu itu Nyonya Son y/n." lalu berjalan menuju kamarnya.
Y/n melanjutkan kembali ketikannya namun tak bisa Ia lakukan karna Changkyun yang sedang merajuk padanya. Ia menyimpan ketikannya lalu berjalan menuju kamar Changkyun.
Ia membukan pintu kamar Changkyun sedikit lalu mengintip Changkyun yang tenagh berbaring dengan ponsel yang berada di tangannya dan juga earphone yang melekat di telinganya.
Y/n masuk ke kamar Changkyun lalu ikut berbaring di sebelah Changkyun, meraih satu tangan Changkyun yang Ia gunakan sebagai bantalnya lalu melihat ke layar ponsel Changkyun.
"Kau sedang berbalas pesan dengan Oppa?"
"Hmm Hyungwoo hyeong, menyuruhku untuk menjaga adik perempuan kesayangannya ini."
"Kalau begitu kau harus menjaga ku dengan baik, mengerti?"
Changkyun menoleh pada y/n, "Memangnya kapan aku tak menjaga mu dengan baik?"
"Aku hanya memperjelas saya tuan Im. Kalau kau tak mau aku yakin Hyun oppa akan mencarikan ku pria lain yang mau menjaga ku."
Changkyun menatap y/n lalu memeluk tubuh y/n dengan erat, "Eyy tak bisa. Aku sudah memiliki hak atas dirimu, tak boleh ada yang lainnya."
"Eyy mana bisa. Jika kau macam - macam akan ku laporkan pada oppa dan oppa pasti akan mencarikan ku pria lainnya."
"Tak akan bisa, karna aku akan mempengaruhi hyeong agar tak mau menerima pria itu nanti, semua hyeong. Dan mereka hanya akan membiarkan mu hanya dengan ku saja, wlee."
"Apa kau begitu mencintai ku?"
"Menurutmu? bahkan aku rela di kerjai oleh semua hyeong hanya agar bisa di restui dengan mu."
"Berarti kau tidak marah pada ku?"
Changkyun berfikir, "Ingin ku marah padamu agar kau mau ber aegyo untuk ku, tapi sepertinya tak bisa."
Y/n tersenyum, lalu mencium Changkyun sekilas. "Lebih baik kita tidur saja. Besok kau ada latihan bukan?"
Changkyuyn mengangguk lalu mengecup seluruh wajah y/n lalu memeluk tubuh y/n erat.
"Selamat malam nyonya Son, aku mencintai mu."
"Selamat malam tuan Im, aku mencintai mu."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓘𝓶𝓪𝓰𝓲𝓷𝓮 || End
Fanfiction𝐼𝓂𝒶𝑔𝒾𝓃𝑒 𝒲𝒾𝓁𝓁 𝒷𝑒 𝓈𝓁𝑜𝓌 𝓊𝓅𝒹𝒶𝓉𝑒 ❤ ©𝓫𝓮𝓻𝓵𝓲𝓷𝓽𝓪𝓷𝓭𝓲 𝓜𝓾𝓻𝓷𝓲 𝓲𝓭𝓮 𝓹𝓮𝓷𝓾𝓵𝓲𝓼™