Mingyu Seventeen 2

3.1K 217 0
                                    

Ini sudah minggu kedua aku bertemu dengan Kim Mingyu, walau kami sering bertemu tapi tetap saja kami masih agak canggung. Kami sering membahas masalah kerja sama kami, atau sekedar makan siang atau makan malam bersama namun itu pun pasti tetap membahas pekerjaan dan kami ditemani oleh assisten kami masing – masing.

Kami akan mengadakan rapat lagi namun Yoona pagi tadi menghubungi dan mengatakan bahwa ia tak bisa menemani ku ke perusahaan Kim tekstil ia hari ini sakit mungkin karna semalam ia hujan – hujanan dan terpaksa aku pergi sendiri. Sebenarnya bisa saja aku mengajak salah satu karyawan ku, namun aku merasa tak biasa bila akan menghadiri rapat jika bukan dengan Yoona.

Aku berjalan masuk menuju lobby Kim tekstil, aku lalu disambut oleh salah satu petugas disana petugas itu lalu mengantarkan ku menuju ruang Mingyu. Dan sampai didepan ruangan Mingyu aku tak melihat Hani, lalu pegawai itu mengetuk pintu masuk keruangan Mingyu tak berapa lama pegawai itu pun keluar dan mempersilahkan aku masuk.

Aku masuk kedalam ruangan Mingyu, namun aku hanya mendapati Mingyu sendiri disana tanpa ada Hani yang sebelumnya ku pikir Hani ada diruangan Mingyu. Mingyu berdiri dari kursinya dan mempersilahkan aku duduk, kami lalu membahas tentang jenis bahan yang aku perlukan agar perusahaannya bisa mengirim bahan yang ku perlukan.

Setelah selesai membahas kerjasama itu, aku ingin berpamitan dengannya namun sebelum aku berdiri tangan ku ditahan olehnya.  Aku yang merasa tangan ku dipegang oleh nya lalu melihatnya yang kini juga sedang melihat ku, kami sama – sama terdiam selama beberapa menit sebelum aku mendengar ia menghela nafas nya.

“Y/n aku rasa aku tak bisa lagi menahan perasaan ini” ucap Mingyu

Y/n hanya menundukkan kepalanya tak ingin menatap Mingyu, walau ia sebenarnya terkejut dengan ucapan yang Minyu lontarkan padanya tadi namun ia tetap menundukan kepalanya.
Sedangkan Mingyu ia menatap y/n namun ia tak berusaha agar y/n menoleh padanya, ia mebiarkan y/n menundukkan kepalanya lalu ia melanjutkan pembicaraanya.

“Aku sangat merindukanmu selama ini, selama 4 tahun ini.  Aku hanya mendapat kabarmu dari Yoona. Setelah kau meninggalkan ku, aku merasa sangat kosong y/n aku….. aku sempat berfikir untuk mencari pengganti mu namun kau tetap slalu menempati posisi dihatiku” ucap Mingyu

Namun y/n masih menundukkan kepalanya, y/n sedang berusaha agar air matanya tak jatuh sebenarnya matanya sudah panas dan cairan bening itu ingin keluar namun y/n berusaha agar air mata itu tak turun.

“Aku berharap kau mau kembali bersama ku y/n.  Aku tau bahwa selama ini kau masih memikirkan ku, aku tau itu. Jika pun kau ingin berbohong namun mata mu tak bisa berbohong y/n” lanjut Mingyu yang mulai menggerakkan tangan nya menyentuh dagu y/n dan mengangkatnya agar menatap mata Mingyu.

Y/n menengadahkan kepalanya karna menatap Mingyu dengan mata yang sudah digenangi oleh cairan bening itu dipelupuk matanya , Y/n tak bisa menahan untuk tak menangis lalu cairan bening itu jatuh dari pelupuk matanya berjalan turun ke arah pipinya.
Mingyu yang melihat y/n menangis lalu menghapus air mata y/n yang berada dipipi dengan ibu jarinya lalu membawa y/n kedalam dekapannya. Ia mengelus rambut y/n untuk menenangkan perempuan yang menagis didepannya ini.

“Jangan menangis y/n, aku mohon aku tak mau kau menangis karna sedih. Aku mohon berhentilah menangis kau membuat ku ikut menangis” ucap Mingyu yang ikut meneteskan cairan bening dari matanya

Mereka berdua masih dengan posisi yang sama dengan sesegukan mereka akhirnya melepas pelukan itu, y/n menatap mata Mingyu mencari sebuah kebohongan dari apa yang Mingyu tadi katakan. Namun ia tak dapat menemukan kebohongan itu malah mendapati sebuah perasaan rindu yang sangat mendalam yang Mingyu pendam selama ini.

“Kenapa kau masih menungguku? Bahkan aku menyuruh mu untuk mencari pengganti ku” Tanya y/n

“Bagaimana aku bisa mencari pengganti mu jika kau memegang kunci ruang di hatiku dan tak membiarkan orang  masuk karna kunci nya kau pegang” jawab Mingyu

𝓘𝓶𝓪𝓰𝓲𝓷𝓮 || EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang