Pencahayaan yang minim, dentuman music keras, liak – liuk tubuh penari yang sedang menikmati music dari penampilan disk joki. Dan hanya diriku yang duduk diam di sudut ruangan ini, di tengah kerumunan orang yang
sedang menari menikmati lantunan music, mata ku terfokus pada seorang wanita yang berada di kerumunan, gaya pakaiannya yang berbeda dengan gadis lainnya walau bisa dikatakan bahwa gaya berpakaiannya cocok untuk ke club, namun gaya pakiannya berbeda dengan gadis lainnya. Leather jacket, celana jeans hitam dan kaos putih dan ankle boots hitam dan jangan lupakan sebotol beer yang berada di tangan kanannya. Kepalanya mengikuti irama music, namun tak berapa lama Ia keluar dari dance floor dan duduk di depan meja bar.Diletakkan botol beer yang kurasa sudah habis, kemudian dia bangun dan pergi ke arah pintu keluar, pandanganku masih tertuju padanya sampai tubuhnya benar – benar keluar dari club. Percaya atau tidak, sudah seminggu terakhir aku selalu dating ke club ini hanya untuk memandangnya dari ke jauhan.
Aku membangunkan tubuhku dan berjalan keluar dengan tangan yang masuk ke saku celana, tanpa memperdulikan orang – orang yang protes karna bertabrakan dengan ku saat mereka menari dan seperti biasa, aku tak akan pernah peduli dengan mereka.“Pagi pak, siang ini kita ada meeting dengan perusahaan Swing Corp.”
Pria itu hanya mengangguk tanpa berniat untuk menampakkan wajahnya, “Kau boleh keluar.”
Sang sekretaris menunduk dan segera keluar dari ruangan pria itu.Han Seungwoo
Nama yang tertera di papan acrylic di meja, dan tepat di belakang meja terduduk seorang pria yang tengah memegang sebuah kertas yang berisi biodata seseorang, senyumnya terlihat sangat tipis tatapanya datar namun tersirat sebuah rasa bangga karna berhasil menemukan orang yang selama ini dia cari.
Han Seungwoo, pria itu kini tengah terduduk di salah satu restaurant dengan asistennya menunggu rekan kerja nya. Sedari tadi Seungwoo sudah mengela nafas
beratnya beberapa kali, karna menunggu kedatangan rekannya yang sudah terlambat 5 menit dari jam. Sedangkan di sampingnya asistennya sedari tadi sudah berdoa dalam hatinya agar bossnya tidak memarahinya karna keterlabatan rekan kerjanya.“Maaf maaf, kami terlambat, tadi ada masalah di jalan.”
Seseorang masuk ke dalam ruangan privat yang sudah di sewa dan menjadi tempat pertemuan antara perusahaan Seungwoo dengan perusahaan Swing Crop. Seungwoo menoleh dan baru saja ingin agaknya menyindir karna keterlambatan rekannya ini namun Ia urungkan ketika melihat orang yang berada di belakang rekannya.
Senyum Seungwoo terlihat sangat tipis bahkan hampir tak terlihat, Seungwoo tersenyum karna orang yang bersama dengan rekan bisnisnya dalah gadis yang Ia perhatikan di club malam selama ini. Seungwoo beranjak berdiri, menjabat tangan rekannya dan mempersilahkan rekannya untuk duduk tepat di depannya.
Seungwoo dan rekannya membicarakan masalah kerja sama yang selama ini terjalin, walau sesekali Seungwoo melirik ke arah orang yang berada tepat di samping rekannya, gadis itu masih dengan wajah seriusnya dan pulpen serta buku catatan di atas mejanya.
Jujur saja, Seungwoo merasa iri dengan rekan bisnisnya karna gadis itu malah menjadi asisten dari rekannya ini. Kenapa bukan dirinya saja? Seungwoo sesekali masih menuri pandang pada asisten rekannya. Kupu – kupu terasa bertebangan di dalam tubuhnya, Seungwoo benar – benar dibuat gila oleh gadis di depannya ini.
Tanpa Seungwoo sadari gadis itu tersenyum tipis menyadari rekan boss nya ini sedari tadi mencuri pandang ke arahnya. Setelah rapat usai, mereka makan siang bersama.“Seungwoo, apa kau sudah memiliki kekasih atau mungkin orang yang dekat dengan mu?”
Pertanyaan dari rekannya membuat Seungwoo dia, wajah nya bingung namun sejurus kemudian langsung Ia ubah dengan senyumnya
"Saya belum berfikir untuk mempunyai sebuah hubungan." Jawaban Seungwoo rekan bisnisnya itu mengangguk.
"Oh ya? Baru saja aku ingin mengenalkan mu dengan anak ku, siapa tahu kau berminta dengannya."
Ukhh
Suara tersedak membuat semua pandangan tertuju pada asisten rekan kerja Seungwoo, gadis itu segera meraih minumnya dan meneguknya.
"Maafkan saya."
Kalimat pertama yang Seungwoo dengan dari gadis itu, pertama kalinya Seungwoo mendengar suara gadis itu.
Rekan Seungwoo terkekeh, menepuk punggung asistennya. Seungwoo menatap aneh ke arah rekannya, rekannya ini dan asistennya tidak memiliki hubungan khusus kan? Rekannya sudah menikah dan Seungwoo dengar anak nya bahkan sudah dewasa hampir sebaya dengannya. Namun Seungwoo kini di kejutkan setelah mendengar ucapan dari rekannya.
"Kau malu berkenalan dengannya, nak?"
Gadis di depannya kini menoleh ke arah rekannya, dirinya mendengus pelan.
"Ayah, bisa jangan buat diriku malu dihadapan rekan mu!", Gumam gadis itu pelan namun masih terdengar di pendengaran Seungwoo.
Seungwoo tersenyum mendengar jawaban gadis itu, hampir saja Ia berburuk sangka dengan gadis dan rekannya. Lega, perasaan Seungwoo lega namun Ia sadar dengan tawaran rekan bisnisnya.
Seungwoo berdehem, membuat pandangan dua orang di depannya kini teralih ke arah Seungwoo.
"Tuan Cho? Apa tawaran mu masih berlanjut?"
Tuan Cho rekan bisnis Seungwoo mengernyit, namun sesaat kemudian senyun tampak di wajah Tuan Cho, "Tentu saja nak Seungwoo. Tawaran ku masih berlanjut. Kau mau berkenalan dengan anak ku?"
Seungwoo tersenyum dan mengangguk, "Tentu, saya rasa, saya mulai tertarik untuk memiliki sebuah hubungan."
Seungwoo dan tuan Cho tersenyum, sedangkan gadis itu yang tak lain adalah kamu hanya bisa terdiam masih tak percaya dengan ke adaan saat ini.
Sialan Han Seungwoo itu, bisa bisanya membuat ku merasa berlari jauh seperti ini
Ucap mu dalam hati.
Jangan lupakan satu orang yang masih ada di ruangan ini yang tak ada sangkut pautnya dengan 3 orang di depannya kini.
Asisten Seungwoo tak tahu apa yang harus Ia lakukan, Ia merasa bahwa Ia berada di posisi yang salah saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓘𝓶𝓪𝓰𝓲𝓷𝓮 || End
Fanfiction𝐼𝓂𝒶𝑔𝒾𝓃𝑒 𝒲𝒾𝓁𝓁 𝒷𝑒 𝓈𝓁𝑜𝓌 𝓊𝓅𝒹𝒶𝓉𝑒 ❤ ©𝓫𝓮𝓻𝓵𝓲𝓷𝓽𝓪𝓷𝓭𝓲 𝓜𝓾𝓻𝓷𝓲 𝓲𝓭𝓮 𝓹𝓮𝓷𝓾𝓵𝓲𝓼™