Minho (winner)

2.8K 151 2
                                    

Pagi hari ini sangat cerah namun tidak bagiku, bagiku hidup ku kini telah berubah saat ia lelaki itu pergi dari hidup ku, tidak dia tidak meninggal hanya saja ia pergi dari hidup ku yang kini membuat ku merasa hampa tanpa dia. Apalagi kini saat aku berpapasan dengannya, ia akan menatap ku dingin seolah ia benci pada ku.

Ia dan beberapa temannya kini tengah berjalan melewati taman kampus dimana aku juga sedang berada disana, duduk dibawah salah satu pohon rindang yang berada ditaman kampus sambil menggambar pada jurnal kecil yang selalu aku bawa dan earphone yang menempel ditelingaku.

Aku melihat nya kini tengah berjalan tak jauh dari posisi ku kini dan merangkul bahu seorang gadis yang diikuti berjalan oleh temannya. Salah satu temannya Jinwoo menghampiri ku setelah melihat ku duduk dibawah pohon rindang, lalu Jinwoo duduk disamping ku.

“Hey sudah lama kita tak bertemu, apa kabar?” sapa Jinwoo sambil memberi senyumnya

“Seperti yang kau liat, aku baik – baik saja” jawab ku sambil membalas senyumnya

“Apa kau masih menunggunya?” Tanya Jinwoo sedangkan aku menampakkan wajah bingung ku pada Jinwoo. “Tak usah bingung seperti itu, kau tau maksud ku siapa kan” lanjut Jinwoo

Sedangkan aku yang kini mengerti hanya dapat mengeluarkan senyum tipis ku padanya “Menurut mu?” Tanya ku

“Aku harap kau bisa move on atau tidak ingatannya itu kembali” ujar Jinwoo

“Hmm semoga saja” gumam ku

“Dasar Song Minho itu, bukannya berusaha agar ingatannya kembali malah asik dengan gadis lain” Ujar Jinwoo. “Aku harap kau bisa bersabar, aku akan membantu ingatannya pulih” lanjut Jinwoo

“Tak usah Ji, kau tak ingat apa kata dokter dulu? Jangan paksakan dia biar dia mengingat sendiri secara perlahan” cegah ku

“Lalu membiarkan mu merasa sakit seperti ini? Aku heran dengan mu kau masih saja bisa berakting tegar seperti ini. Padahal jika sendiri aku tau kau sering menangis” Ujar Jinwoo sedangkan aku terkejut dengan apa yang Jinwoo ucapkan.

Jadi dia tau selama ini aku sering menangis saat sendiriian’ batin ku

“Aku tak apa – apa Ji. Sudah aku mau pergi dulu aku ada urusan” ujar ku lalu pergi tanpa menoleh kearahnya.

SKIP

Disinilah aku sekarang diapartemen ku, duduk bersila  bersandar pada sofa dengan mengenakan pakaian santai ku sambil tangan ku sesekali mengklik beberapa gambar atau video ku dengan kekasih ku lebih tepatnya mungkin mantan kekasih ku Song Minho. Beberapa foto saat kami pergi liburan bersama atau video satt dia menyanyikan suatu lagu untuk ku. Tan tak terasa air mata ku kini mengalir kembali mengingat kenangan ku dengannya.

Flashback

Saat ini aku tengah menunggu seseorang diapartement ku, aku menunggu seseorang yang selama ini mengisi hati dan hari ku dia Minho. Akhir pekan ini dia bilang akan meluangkan waktunya untuk ku karna minggu terakhir dia sibuk dengan tugas – tugas yang diberikan dosennya.

Aku menunggu kurang lebih sudah 20 menit, Minho biasanya tak akan selama ini kalau pun memang ia akan sangat terlambat pasti ia akan menghubungi ku tapi ini bahkan dia tak mengirimiku pesan atau tidak menelpon ku.
Aku mulai khawatir, aku berusaha untuk menelponnya namun tak ada tanggapan dari nya. Mungkin kini aku sudah terlihat seperti orang gila, aku segera mengambil mantelku dan langsung mengenakan sepatu dan membuka pintu apartemen secara kasar dan membanting nya, aku segera berlari menuju keluar gedung apartement dan mecari taksi sambil ponsel yang tetap aku taruh ditelingaku sambil berguman ‘angkatlah Minho’ ‘Jangan buat aku khawatir’ tak lama taksi kini berhenti didepan ku, aku segera masuk dan memberikan alamat apatemen Minho sambil tangan ku yang masih sibuk mengetik pesan mengirim pada teman – temannya menanyakan apa Minho bersama mereka.

𝓘𝓶𝓪𝓰𝓲𝓷𝓮 || EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang