*SJK's POV*"Aku tidak percaya ayah membuat keputusan itu," Aku melongo. "Tadinya ku pikir dia mempercayaiku dan akhirnya memberi kesempatan untuk menangani perjanjian bisnis sebesar itu," aku mengeluh dan Kwang Soo menyesap kopinya sambil mendengarkan kekecewaanku. Chulhwa hanya menggelengkan kepala padaku dan kembali mengamati lukisan di depannya.
Aku langsung menuju ke Studio Concrete secepatnya begitu selesai meeting sore ini, berharap dapat bertemu beberapa teman karena itu adalah tempat kami biasa nongkrong. Aku tidak bisa menahan kemarahan yang selama tersimpan dalam diriku, ingin sekali mengeluarkannya. Tidak banyak yang dapat ditemui, beruntung aku bertemu Kwang Soo and Chulhwa di sana.
"Ternyata, bahkan dia tidak mempercayaiku untuk memilih calon istriku sendiri!"
"Bro"
"Aku bukan anak berumur 6 tahun. Aku bisa sangat baik memutuskan siapa calon istriku nantinya, terima kasih."
"Bro"
"Maksudku, aku tahu bahwa dia ayahku dan segalanya bagiku, tapi apakah itu memberinya hak untuk memutuskan hal sepenting itu untukku?” Aku hampir berteriak.
"Joong Ki-ya!" Kwang Soo berteriak, menyela omonganku.
"A-Apa?" kataku, sangat terkejut.
"Kenapa kamu tidak mencoba?" katanya, sambil berdiri. Aku baru ingin mengatakan sesuatu ketika dia menaikkan jarinya, manandakan aku untuk diam.
"Siapa yang tahu? Kau bisa saja beruntung dan mungkin, hanya mungkin ya, jatuh cinta dengan tunanganmu?"
"Jatuh cinta?" Aku tidak percaya, sebetulnya mau dibawa ke arah mana percakapan ini.
"Yeah, bro. Dia mungkin cantik, siapa tahu," Chulhwa menyambung.
"Tidak. Itu mustahil," Aku menggelengkan kepala pada mereka. Aku tidak percaya pada dua orang ini, apakah mereka jujur percaya kalau itu bisa terjadi? Bagaimana bisa aku jatuh cinta dengan seseorang, yang aku tahu semuanya sudah di atur?
"Apa kau sudah tahu siapa calon tunanganmu?" tanya Kwang Soo.
"Tentu saja," jawabku percaya diri. Apa kalian anggap aku ini tidak tahu apa-apa? "Kata ayah dia adalah putri satu-satunya ketua dari Song Group of Companies. Hye Kyo. namanya Song Hye Kyo"
"Song Hye Kyo, sepertinya aku pernah mendengar nama itu" kata Kwang Soo, sambil membentuk lipatan diantara alisnya, sepertinya dia sangat tertarik.
"Ya, aku juga. Aku dengar ada beberapa pria membicarakannya di salah satu pertemuan bisnis. Dan dari yang aku dengar, dia benar-benar cantik," kata Chulhwa, menganggukkan kepalanya.
"Lihat? Bahkan pria-pria dari dunia bisnis pun menginginkannya," kata Kwang Soo sedikit antusias, mencoba memberi bukti.
"Tapi, berdasarkan dari apa yang aku dengar, dia juga cukup kuat. Mengintimidasi siapapun yang tertarik padanya, kecuali satu orang menurutku. Aku tidak yakin, Aku tidak mendengarnya dengan jelas. Tapi karena dia akan ditunangkan denganmu, berarti dia tidak memiliki pacar alias single. Kamu bisa mengatasinya... Yah, mudah-mudahan," Chulhwa terkekeh dan duduk untuk meminum kopinya.
"Memangnya kenapa kalau dia cantik? Cantik itu relatif. Bisa saja dia secantik bidadari tapi memiliki perilaku yang sangat buruk. Dan pewaris dari SGC? Gadis seperti dia hanya peduli dengan penampilan dan bagaimana cara menghabiskan uang mereka. Lebih baik aku sendiri," kataku, masih tidak setuju dengan apa yang mereka sarankan. Tiba-tiba ada sms dari ibuku. "Joong Ki, nak, dimana kau? Sudah telat 15 menit. Kami menunggumu." Isi pesannya.
"Lebih baik aku pergi. Aku sudah telat. Ayah pasti akan marah dan tidak mengakuiku anak jika aku tidak datang acara makan malam ini," kataku, menaruh ponsel ke dalam kantong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir (Fated)
FanfictionGadis tinggi hati dan manja, yang mencoba mandiri dari ayahnya yang over protektif, bertunangan dengan pria tampan namun serius yang bertekad mendapatkan kepercayaan dari ayahnya. "Kamu masuk ke dalam hidupku layaknya badai. Kamu membuatku lengah, t...