Bagaimana Cara Melupakan

1.2K 59 40
                                    

*SJKs POV*

Aku di lantai kamar mandi, mencengkeram perutku saat memuntahkan semuanya ke toilet. Aku langsung mengajak minum teman-temanku begitu aku melihatnya bersama Hae Jin. Apa mereka kembali bersama? Apa Hye Kyo memberinya kesempatan? Aku tidak tahan, rasa sakitnya terlalu banyak.

Teman-teman cemas saat melihatku menenggak setiap minuman, menenggelamkan diri dalam alkohol. Apa aku sudah kehilangannya? Apa dia sudah melepasku? Apakah mudah baginya untuk melupakanku? Pertanyaan terus mengisi pikiranku lalu aku menenggak soju lagi. Aku menenggak minuman setiap kali merasakan sakit, setiap kali ku ingat bagaimana bisa dia tidak akan pernah menjadi milikku. Tak ada yang perlu dikatakan lagi, aku sudah mabuk meskipun belum jam 9 malam.

"Itu sebabnya aku tidak mau menjalin hubungan," kudengar Bo Gum berkata saat dia mengira aku sudah pingsan.

"Kamu tidak melakukannya karena kamu seorang pengecut," kata Hae Young padanya dan dia mulai memprotes. "Kamu takut untuk mencintai."

"Kamu tahu, cinta membuatmu lemah. Itu membuatmu bodoh," jawabnya dan aku berjuang untuk duduk tegak, mengejutkan Kwang Soo yang sedang duduk di sampingku.

"Yaaa.. Itu meemmbuuattmuuu booodooohh. Coobaaa lliiihaaatt aakuu seekaraaangg," kataku mabuk, sementara mereka semua berpaling padaku. "Akuu ddaataaangg dengaan idee boodoohh perttunaangaaan pallsuu, aakuu piikirrr akuuu biisaa melakuukaannyaa. Nyataaanyaa akuu lemaah. Sangaatt leemaahh. Akuu jaatuuhh kee daalaamm perranggkapppku senndiriii." Aku merasa sangat prihatin. "Akuu jaatuuuhh ciinttaa," Ku tengguk tequila lagi dan Kwang Soo menghentikanku.

"Ya! Berhenti minum, kamu sudah berantakan," dia memarahiku dan aku menertawakannya.

"Tiiddaakk! berii akkuu minnummaan ituuu," aku menuntut.

"Tidak!!" katanya tegas dan aku menyandarkan kepalaku ke meja, merasa pusing.

Aku terbangun satu jam kemudian, merasa sedikit sadar.

"Gwaenchana???" Kwang Soo bertanya padaku dan aku mengangguk lemah.

"Air, aku butuh air," kataku dan Bo Gum memberiku minum.

"Aish, jinjja. Kamu benar-benar bahaya kalau sudah minum," kata Kwang Soo, menatapku dengan ekspresi jijik. Kamu beruntung Jong Suk masih di luar negeri, kalau tidak, dia akan menghajarmu karena memonopoli semua minuman.

"Berbicara tentang Jong Suk, apa dia sudah tahu tentang hal itu? Tentang kesepakatan itu?" Chulhwa bertanya dan aku mencoba menggelengkan kepala, tapi itu membuatku merasa pusing.

"Aku tidak tahu. Aku rasa belum," kataku lemah. Dia akan datang dan memukuliku jika tahu tentang itu, mengingat betapa dekatnya dia dengan Hye Kyo.

"Aku sungguh tidak bisa mempercayainya, bro, aku benar-benar berpikir itu sungguhan," dia berkata. Mereka semua terkejut saat aku katakan padanya alasan aku mengajaknya minum.

"Yeah, kalian sangat buruk, itu membuatku ingin muntah," Bo Gum menambahkan, mendapat sebuah pukulan dari Kwang Soo.

"Tapi benarkah itu semua hanya sekedar sandiwara?" Tanya Kwang Soo, tidak lagi mampu menahan rasa ingin tahunya. Aku tahu dia penasaran, tapi dia menahan diri karena menghormatiku.

"Pada awalnya, iya," kataku, ya pada awalnya aku melakukan untuk menggodanya dan untuk membuat mata-mata ayah kami percaya bahwa ada sesuatu yang terjadi di antara kami, tapi setelah beberapa minggu berlalu, aku sadari diriku melakukan hal itu karena aku menginginkannya dan bukan karena aku ingin terus melakukan sandiwara pertunangan palsu itu.

"Jadi, kamu memang jatuh cinta padanya?" Dia bergumam sendiri. Ya, aku jatuh cinta padanya. Dan jatuh cinta sangat dalam.

"Pria itu sangat menyebalkan karena memiliki keberanian untuk kembali. Apa kamu ingin kami memukulinya?" Chulhwa bertanya dan aku tertawa pelan. Teman-temanku kadang-kadang bisa gila, tapi mereka benar-benar mendukungku setiap saat.

Takdir  (Fated)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang