Solusi Kami

2K 97 25
                                    

*SJK's POV*

"KAMU?!!!"

Aku tidak mempercayai apa yang ku lihat. Tidak pernah terpikir olehku kami akan bertemu lagi. Setelah menghilang di acara pesta sehabis kejadian waktu itu, aku meyakinkan diriku kalau semua itu hanyalah mimpi. Pikiranku mengubah kejadian di balkon itu hanyalah skenario yang tidak dapat dipercaya, hanya untuk melepas kebosanan. Tetapi melihat dia berdiri di hadapanku dengan ekspresi terkejut yang aku yakin sama dengan perasaanku saat ini, membuat aku yakin bahwa kejadian malam itu adalah nyata. Gadis yang selama ini menghampiri mimpiku tenyata benar-benar ada, dan bukan hanya isapan jempol dari khayalanku saja. Apakah benar-benar terjadi? Gadis yang akan menjadi tunanganku adalah gadis penuh semangat yang aku temui di pesta Jong Suk?

Keterkejutanku dengan apa yang terjadi tiba-tiba dibuyarkan oleh perkataan Ketua Song, "Apa kalian sudah saling mengenal satu sama lain?" Baru aku akan menjawab ketika dia buru-buru membungkuk dan berkata "Mianhaeyo. Permisi, aku harus pergi." Aku menatapnya ketika dia berlari keluar pintu tanpa melihat ke belakang lagi.

"Permisi," Aku juga membungkuk dan mengikutinya. Aku keluar restauran, mencari di antara kerumunan orang saat melihat dia berada beberapa meter di depanku. Aku berlari ke arahnya, mencoba mengejarnya.

"Hye Kyo-ssi!," panggilku, tapi dia tidak berhenti.

"Hye Kyo-ssi, tunggu!" Aku mencoba lagi, tapi langkahnya semakin cepat. Aku akhirnya dapat meraih tangannya, menghentikannya agar tidak terus berlari.

"Song Hye Kyo," kataku.

"Apa?!" dia menjawab ketus dan aku tertegun mendapati ternyata dia sedang menangis. Kenapa setiap kali kami bertemu, dia selalu menangis? Mataku mengikuti air matanya yang jatuh di pipi, ingin sekali tanganku menghapus air matanya.

"Kau sudah mengetahuinya kan?!" teriaknya. "Kalian sudah merencanakannya!"

Aku ingin menjawab, tapi dia menghentikannya, "Oh, ternyata kau salah satu dari mereka. Kau juga seperti mereka! Yang kalian pikirkan hanyalah bagaimana menjadikan usaha kalian tambah sukses, hingga mengorbankan orang-orang di sekitar kalian,"

"Tidak, aku tidak merencanakan ini. Aku juga korban disini. Aku sama sekali tidak suka dengan rencana ini" kataku terhina. Memangnya siapa gadis ini? Bisa-bisanya dia menghakimiku?

Dia tertawa sinis. "Yeah, baiklah. Tapi aku tidak percaya padamu. Orang-orang sepertimu hanya memikirkan diri sendiri. Benarkan? Apa yang kau dapat setelah menikahiku? Ah, Aku mengerti. Seperti kata ayahmu tadi.. Penggabungan dua perusahaan kita, dan langsung duduk sebagai dewan direksi, yah.. aku pikir seperti itu."

Sekarang aku mulai marah. Bagaimana gadis ini bisa menghakimiku seperti itu? Apakah dia tahu apa yang aku pikirkan? Aku bukan orang yang memanfaatkan orang lain untuk meraih sesuatu, tapi aku bekerja keras untuk meraihnya. Sepanjang hidupku aku mencoba membuktikan kemampuanku kepada orang-orang, dan aku tidak berencana memasukkan dia ke dalam daftar.

"Lihat, Nona Song Hye Kyo, sebelum kamu menghakimiku, aku sarankan kamu mencari informasi terlebih  dahulu tentangku. Aku lulusan salah satu sekolah bisnis terbaik di Eropa dan mencoba meraih sejumlah pencapaian penting hingga akhirnya menemukan pekerjaan yang aku inginkan. Aku menikahimu bukan agar bisa memberiku jaminan duduk di dewan direksi. Sama sepertimu, aku juga dipaksa mengikuti semua rencana yang sudah diatur oleh ayahku. Aku melakukan ini karena aku ingin membuktikan kemampuanku. Aku ingin membuktikan kepada ayah bahwa aku juga bisa melakukan hal yang mengesankan di industri ini, sama seperti yang bisa dilakukan oleh kakakku," kutatap matanya dan dia merasa terkejut dengan perkataanku yang bergejolak. Setelah beberapa saat, dia berusaha melepaskan diri dari genggamanku dan memberiku pandangan yang sama seriusnya.

Takdir  (Fated)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang