Akibat

1.3K 56 23
                                    

*SJK’s POV*

Aku duduk terdiam di kursi putarku, tanpa sadar memainkan pena dengan tumpukan-tumpukan dokumen di hadapanku yang menunggu untuk dibaca. Aku gelisah dan terganggu akhir-akhir ini. Aku seharusnya sudah mulai membacanya, tapi aku tidak dapat memaksa diri melakukannya.

Lagi pula apa gunanya? Kami belum mendengar kabar dari SGC, tapi dengan apa yang terjadi malam itu, aku yakin kesepakatan akan dibatalkan. Jadi, kenapa aku harus repot-repot membaca semua dokumen ini ketika aku tahu kalau itu tidak ada gunanya?

Aku harusnya khawatir SGC akan membatalkan penggabungan perusahaan dan mulai mencari solusi bagaimana cara terbaik untuk mengatasinya, tapi ini tidak, aku tidak melakukan apapun. Malah aku terus mengingat apa yang terjadi malam itu. Malam dimana aku terbawa emosi hingga menyakitinya. Menyakiti seseorang yang tidak pernah aku inginkan terluka. Hye Kyo.

Aku langsung menyesal meninggikan suaraku padanya saat aku melihatnya menangis. Aku ingin meminta maaf, dan menarik kembali semua yang aku katakan tapi sudah terlambat, dia sudah sangat marah, sangat terluka mendengar kata-kata yang aku ucapkan sebelumnya.

Dia menangis dan berjalan menjauh dariku, aku ingin berlari mengejarnya untuk meminta maaf padanya, untuk menghilangkan rasa sakitnya, tapi sesuatu yang tidak terduga terjadi.

Begitu kami menyadari kalau ayahnya ada di sana mendengar percakapan kami, kami berdua terpaku. Kami terperangkap dalam panasnya emosi sehingga lupa untuk berhati-hati dan menyaring kata-kata kami. Ketua Song menatap kami dengan ekspresi yang tidak terbaca, yang membuatku semakin takut, karena dia tidak menyorotkan reaksi yang kami sangka akan ditunjukkannya. Seharusnya dia marah, tapi ini tidak, wajahnya tidak menunjukkan itu, yang membuatku bertanya-tanya adalah apa yang ada dalam pikirannya.

Aku tahu pasti kalau ayah Hye Kyo adalah orang baik, seseorang yang  menginginkan perusahaannya terlebih lagi untuk putrinya, tapi aku juga tahu bahkan orang baik pun memiliki batasan terutama jika kepercayaan telah rusak.

Apa yang akan terjadi sekarang? Apa yang akan terjadi pada Hye Kyo? Ini buruk, sangat buruk. Aku bisa menerima semua kekalahan, aku bisa. Lagi pula, karena aku maka kami harus melakukan pertunangan dan karena aku memprovokasi dia maka kami tertangkap basah. Seharusnya aku yang dihukum, bukan dia.

Hye Kyo tidak pantas menerima ini. Semua yang dia ingin adalah kebahagiaan, untuk membuatnya berakhir bahagia, tapi aku memanfaatkannya. Aku menemukan kelemahannya lalu menggunakannya demi keegoisanku sendiri, membuatnya menyetujui kesepakatan tersebut. Betapa mengerikannya aku, tak heran ayah selalu merendahkanku.

Aku coba meneleponnya malam itu, tapi dia tidak menjawab. Ku coba mengirim sms untuk meminta maaf pada, mengatakan kalau aku akan memperbaikinya dan menanyakan apa dia baik-baik saja, tapi tidak mendapat balasan.

Kemarin, aku coba menelepon kantornya dan bahkan pergi ke sana, tapi sekretarisnya mengatakan kalau dia tidak berangkat kerja. Ayahnya tidak memaksanya untuk mengundurkan diri, iya kan? Atau lebih buruk lagi, apa ayahnya tidak mengakuinya? Aku mencoba meneleponnya lagi dan lagi, hanya sia-sia. Dia sudah menonaktifkan teleponnya.

Bicaralah padaku, Hye Kyo. Beri tahu aku bahwa kamu baik-baik saja.

Sudah tiga hari dan aku masih mencemaskannya, aku tidak bisa lagi terima kalau aku tidak tahu apa yang terjadi padanya. Jam kerja sudah lewat dan di luar gelap, ku raih kunci mobilku dan menuju lift, bertekad untuk memeriksanya dan memastikan kalau dia baik-baik saja.

Aku memutuskan untuk pergi ke rumahnya malam ini, bahkan walaupun aku tahu ayahnya mungkin ada di sana. Biarkan aku menerima semua murka ayahnya, biarkan aku menerima semua kesalahan, bagaimanapun semua ini salahku. Aku siap menerima yang terburuk, yang penting aku tahu kalau dia baik-baik saja.

...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang