Getaran Perasaan

1.9K 63 2
                                        

*SHK's POV*

Aku telat bangun pagi ini, dan bukan kebiasaanku seperti itu. Biasanya aku bangun meskipun jam alarm belum berbunyi, tapi hari ini, aku tidur melewatinya. Aku mengalami kesulitan tidur semalaman, rasanya seperti semua urat sarafku sudah mencapai batas dan setiap bagian tubuhku kehabisan daya. Aku mendapati diriku berguling dan berputar memikirkan kembali apa yang terjadi selama dansa itu.

Dia sudah dekat. Begitu dekat. Dia akan menciumku dan aku siap untuk membiarkannya. Ya Tuhan. Aku terus menenggelamkan wajahku ke bantal, masih tak percaya apa yang hampir terjadi. Setelah kejadian yang tidak terduga itu, musik mulai mengalun kembali lalu memainkan irama yang menghentak dan sebelum kami bisa saling mengucapkan sesuatu, kami diseret oleh teman-teman kami ke arah yang berlawanan, memaksa untuk berdansa bersama mereka. Membentuk lingkaran besar, kedua kelompok teman kami mulai berdansa dengan lagu dansa remix dari Spark The Afrojack.

Lee Jin menggenggam tangan kiriku sementara Ji Won menggenggam yang kanan dan saat irama berlangsung, mereka berdua mulai mengayunkan tangan mengikuti hentakan irama. Kwang Soo meneriakkan liriknya, sementara Ah In dan Chulhwa mengangkat minuman mereka di belakangnya, tertawa. Aku melihat orang-orang di sekelilingku tertawa, menikmati dan merasakan suasana itu dan kurasakan lenganku merinding. Merasakan semua energi di sekitarku, aku memejamkan mata, tersenyum dan membiarkan diriku terbebas dalam irama untuk beberapa saat, berdansa dengan teman-temanku seperti tidak ada hari esok.

 Merasakan semua energi di sekitarku, aku memejamkan mata, tersenyum dan membiarkan diriku terbebas dalam irama untuk beberapa saat, berdansa dengan teman-temanku seperti tidak ada hari esok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masih terjebak dalam suasana, aku merasakan sepasang tangan laki-laki mengitari pinggangku dan melihat sekeliling kudapati Joong Ki menyeringai di belakangku. Dia meraih tanganku lalu dengan bercanda memutarku dan aku tertawa bahagia, sementara yang lain di sekitar kami bermandikan kebahagiaan.

Kami semua terus melonjak sepanjang malam, menikmati kebebasan sementara dari kesibukan rutinitas kami, terlalu asyik dengan irama bahkan tidak peduli apa yang dipikirkan oleh orang-orang di sekitar kami. Bagi orang lain, kami mungkin tampak seperti sekelompok orang gila, tapi bagi kami, kami hanyalah sekelompok pemuda yang menikmati momen kebebasan yang langka itu. Aku tidak bisa melupakan betapa senangnya aku saat ini. Semuanya terasa tidak nyata. Begitu indah. Begitu sempurna. Benar-benar ajaib.

Aku tidak bisa percaya bahwa malam yang aku takuti ternyata menjadi salah satu malam terbaik dalam hidupku. Sungguh malam yang indah, dikelilingi oleh orang-orang yang dekat di hatiku. Teman-teman yang selalu ada untukku dan Joong Ki.

Joong Ki... Bahkan beberapa jam setelah kejadian hampir berciuman itu, aku masih mendapati jantungku berdegup hanya dengan memikirkannya. Dan semuanya tidak bisa bernapas, tidak bisa bicara, jantungku berdebar seperti momen gila. Tentang apa itu semua? Apakah semua itu nyata? Apa aku benar-benar mulai jatuh cinta pada tunangan palsuku?

Aku berguling, menenggelamkan wajahku ke bantal untuk kesekian kalinya. Tidak, hentikan itu Hye Kyo. Tidak mungkin... Itu tidak benar? Kamu hanya terbawa oleh suasana pada saat itu. Kamu hanya bingung dan kewalahan. Tidak ada lagi. Baik. Cukup memikirkannya dan pergi tidur.

...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang