Kencan

1.9K 70 1
                                    

*SJK's POV*

Aku bergegas keluar dari ruang konfrensi sesaat setelah meeting selesai. Entah kenapa aku merasa lebih bersemangat hari ini. Bisa dikatakan dari awal bangun tidur pagi ini. Aku bahkan bersenandung saat bercukur dan bersiul saat berkendara menuju kantorku. Aneh.

Aigoo, tenang, Joong Ki. Bukannya aku belum pernah berkencan. Aku pernah melakukannya beberapa kali, tapi tetap saja.... Hey, ayo lah Joong Ki, apa yang terjadi padamu? Ini hanyalah kencan biasa. Jika dipikir-pikir, malah bisa dibilang bukan kencan sungguhan, karena kenyataannya kami pun bukan pasangan sungguhan. Kenapa kamu begitu gugup? Dan juga bersemangat. Kendalikan dirimu! Kata ku dalam hati, tapi masih saja aku tetap tidak bisa tenang. Ini membuatku lebih cemas dibanding mempresentasikan proposal bisnis.

Sebelumnya aku mampir ke kantor untuk memeriksa apakah masih ada yang perlu kuurus sebelum meninggalkan kantor dan juga memeriksa penampilanku di cermin.  Apa aku sudah terlihat tampan? Apakah yang kukenakan sudah pantas? Ketika sudah merasa yakin aku pun bersiap-siap untuk berangkat, kupastikan gelang Hye Kyo sudah terselip aman di kantongku.

Aku tiba di SGC sekitar pukul 12:30 siang, masih sedikit lebih awal, tapi aku putuskan untuk menunggu. Aku melihat sekeliling lobi, terpesona dengan keluasannya, desainnya minimalis namun terlihat modern. Baru aku akan mengirim sms ke Hye Kyo untuk mengabarkan bahwa aku sudah sampai saat aku melihat dia berjalan dari arah pintu masuk,  sedang mengobrol penuh semangat dengan seorang pria. Hmm, mereka pasti sangat akrab. Dia sedang mengatakan sesuatu pada Hye Kyo, dan dia tertawa bahagia. Senang melihat dia tertawa seperti itu daripada melihatnya menangis. Kebahagiaan terlihat bagus untuknya. Aku terus memperhatikannya seperti itu sampai akhirnya Hye Kyo terkejut menyadari kehadiranku.

"Ommo, kamu sudah ada disini?" katanya dan aku tersenyum.

"Anyeonghaseyo! Aku Onew, sepupu Hye Kyo-noona. Kamu pasti tunangannya?" lelaki itu berkata, tersenyum lebar. Oh, jadi mereka sepupu. Dia menawarkan tangan untuk berjabat tangan dan aku menyambutnya.

"Ya. Song Joong Ki imnida," kataku sambil membalas senyumnya.

"Senang sekali akhirnya bisa bertemu denganmu. Maaf kemaren aku tidak bisa datang. Aku sebenarnya masih ingin berbicara denganmu, tetapi paman memintaku untuk mengurus sesuatu terlebih dahulu," katanya memohon maaf.

"Tidak perlu khawatir, aku yakin kita akan punya banyak waktu untuk berbicara lagi nanti," kataku, dan dia membungkuk, meninggalkan aku dan Hye Kyo sendiri.

"Dia sepertinya anak yang baik," kataku, melihat sosoknya dari belakang.

"Betul. Dia sangat berdedikasi," Hye Kyo setuju dan aku mengalihkan perhatianku padanya saat dia menatap Onew dengan saksama sedang menyapa hampir setiap orang yang dia temui. Ku lihat ekspresinya berubah menjadi perpaduan terkejut dan khawatir.

"Kenapa kamu datangnya cepat sekali? Masih setengah jam lagi. Apa aku yang salah waktu ya?" dia bertanya khawatir.

"Aku memang merencanakan untuk datang lebih awal," kataku, dan dia menatapku dengan aneh. "Rasanya senang jika ada seseorang yang aku tunggu," Aku menambahkan, dan dia tersipu.

"Kita pergi sekarang?" tanyaku, bersiap untuk pergi jika memang dia sudah siap.

"Uh, Masih ada sesuatu yang harus aku urus di atas," katanya.

"Apa?" tanyaku ingin tahu.

"Uhh," dia tampak ragu-ragu, kulihat sedang mempertimbangkan apakah akan mengatakannya atau tidak. "Aku ingin berdandan lebih dulu," dia akhirnya menjawab malu.

"Kamu sudah cantik kok," kataku, menatap matanya. Aku tidak becanda, dia sudah terlihat sangat cantik sekarang. Kenapa dia masih harus berdandan? Dia mengedip dan berpaling.

Takdir  (Fated)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang