*SJK’s POV*
Aku duduk di bangku sebuah gym untuk memulai hari, berhenti sejenak saat sedang melakukan latihan intensif, ketika teleponku berdering pertanda ada telepon dari sekretarisku, Minsuk.
"Yeoboseyo?"
"Tuan, aku sudah mengantarkan kedua kotaknya," katanya dan aku tersenyum.
"Apa kamu yakin dia menerimanya?" Aku bertanya, aku memerintahkannya untuk menyerahkan secara khusus dua hadiah yang aku siapkan untuk Hye Kyo pada pagi hari sebelum acara pesta amal tersebut. Aku tahu dia sangat takut pada acara ini yang mana aku memaksanya untuk hadir, dia bahkan berusaha mengabaikanku berhari-hari, mencoba membuktikan maksudnya. Tapi tentu saja itu tidak berhasil, karena kami akhirnya harus bertemu dan kami masih harus menghabiskan banyak waktu bersama sebagai 'pasangan'.
Sejak awal kami telah sepakat bahwa meskipun sudah tidak diikuti oleh mata-mata ayah kami, kami seharusnya jangan merasa lega dulu dan tetap harus berhati-hati. Kamu tidak akan pernah tahu, iya kan? Pesonaku yang tak tertahankan juga tidak berpengaruh padanya. Yang aku tahu dia tidak bisa menahan saat aku melepaskan tatapan menggemaskan padanya.
Tapi terlepas dari semua itu, aku tahu malam ini tidak akan mudah baginya, bahkan mungkin dia akan melewati beberapa waktu dengan kekhawatiran. Tapi dia perlu menghadapi ketakutannya. Dia tidak bisa terus melarikan diri, sekalipun itu menyangkut Hae Jin, kalau tidak, dia akan melarikan diri selamanya. Dia harus belajar bagaimana menata perasaannya. Itu sebabnya di samping meyakinkannya kalau aku akan bersamanya sepanjang malam, menawarkan dukungan saat dia berjuang melawan pertempurannya, terlebih dulu aku ingin membuatnya tersenyum saat dia memulai harinya. Dengan begitu, dia tidak akan terlalu khawatir tentang malam ini.
"Ya Tuan. Tapi itu tidak mudah. Pelayannya benar-benar memiliki kekuatan yang harus diperhitungkan. Dia terus bersikeras kalau dia lah yang akan memberi kotaknya dan tidak mengizinkan aku masuk," katanya dan aku tertawa. Sebetulnya yang dilakukan Min Ji sudah benar. Aku bisa membayangkan wajah Min Suk saat dia menghadapinya. Aku yakin itu akan menjadi sebuah pemandangan tersendiri.
"Setidaknya kamu berhasil melewatinya. Kamu mendapat persetujuannya," kataku, masih berpikir itu sebagai lelucon yang lucu.
"Itu masalahnya. Aku tidak berhasil. Aku hanya beruntung karena Nona Hye Kyo keluar dan melihat kami berdebat." Sungguh beruntung. "Dia benar-benar terkejut saat membuka kotak dan melihat mawar itu." Ya, memang, mawar di dalam kotak sama sekali tidak biasa. Tapi aku suka mengejutkannya, dan kupikir memesan salah satu bunga kesukaannya dan diletakkan di dalam kotak, bukan di buket adalah pilihan yang bagus.
"Apa dia senang?" Tanyaku, sekarang penasaran bagaimana reaksi Hye Kyo. Aku tahu dia mencintai bunga, tapi kamu jangan pernah terlalu yakin, terutama pada hari seperti hari ini.
"Aku pikir begitu. Yah, dia tersenyum," jawabnya dan aku juga tersenyum, merasa lega karena dia suka kejutanku.
"Baik. Bagaimana dengan kotak yang satunya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir (Fated)
FanficGadis tinggi hati dan manja, yang mencoba mandiri dari ayahnya yang over protektif, bertunangan dengan pria tampan namun serius yang bertekad mendapatkan kepercayaan dari ayahnya. "Kamu masuk ke dalam hidupku layaknya badai. Kamu membuatku lengah, t...