*SJK's POV*
Aku terbangun oleh sinar matahari yang menerobos dari kaca jendelaku. Aku mimpi bahagia tadi malam. Sebuah mimpi dimana aku dan Hye Kyo menghabiskan waktu berdua jauh dari segalanya. Kami tertawa dan berlarian mengelilingi pantai, saling melempar pasir. Satu kejadian matanya kemasukan sesuatu dan aku mendekatinya untuk meniup matanya. Kemudian dia menghadiahi aku dengan senyuman manisnya. Kami menghabiskan waktu sepanjang hari dengan berpegangan tangan sambil terus tertawa, tanpa mempedulikan apa yang terjadi di dunia ini. Dan pada akhirnya, kami duduk bersama dalam keheningan, melihat matahari terbenam dan mendesah puas saat dia menyandarkan kepalanya di bahuku.
“Aku berharap akan tetap seperti ini selamanya,” katanya dan aku setuju. Aku pun mengharapkan hal yang sama. "Aku berharap bisa memelukmu seperti ini selamanya."
Tanganku meraih handuk yang menempel di keningku dan bertanya-tanya siapa yang meletakkannya di sana, lalu aku ingat. Hye Kyo. Dia merawatku tadi malam. Kupikir itu hanya bayangan dan ilusiku saja. Jadi, itu benar-benar nyata.
Aku perlahan duduk, sudah merasa jauh lebih baik. Sakit kepala menusuk yang aku alami kemarin hilang dan sekarang berganti dengan sedikit denyutan lamban. Tungkaiku tidak lagi terasa ingin jatuh. Dan tubuhku tak lagi panas.
Samar-samar aku ingat dia menyuapiku sesuatu untuk dimakan. Aku benar-benar tidak memiliki nafsu makan saat itu, tapi aku tetap memaksa diri untuk memakannya melihat betapa khawatirnya pandangannya. Dia dengan sabar menyeka daguku saat aku tanpa sengaja membatuki beberapa sup dan dia menyuapiku lebih berhati-hati lagi.
Aku samar-samar ingat telah menggenggam tangannya sampai aku tertidur, tak ingin dia meninggalkanku. Itu yang membuatku merasa damai karena tahu dia ada di sampingku. Aku cukup yakin bahwa itulah alasannya kenapa aku tidur nyenyak semalam. Aku tersenyum pada diriku sendiri saat aku perlahan bangun dari tempat tidur, masih merasa agak lemah tapi berenergi dalam beberapa hal. Jadi, seperti ini rasanya memiliki seseorang yang merawatmu. Rasanya menyenangkan.
Aku berjalan ke dapur untuk mengambil minuman. Baru aku akan membuka kulkas ketika aku melihat sebuah catatan menempel di pintunya. Aku tahu mungkin kamu belum memiliki selera makan, tapi tolong makanlah. Ada sup di atas meja, cukup panaskan kembali. -Hye Kyo
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir (Fated)
FanfictionGadis tinggi hati dan manja, yang mencoba mandiri dari ayahnya yang over protektif, bertunangan dengan pria tampan namun serius yang bertekad mendapatkan kepercayaan dari ayahnya. "Kamu masuk ke dalam hidupku layaknya badai. Kamu membuatku lengah, t...