Arya

1K 90 5
                                    






Budayakan Vote sebelum membaca, ya 

🍁🍀🍁

"Acara lo lusa kan, Yo?" tanya Angga dengan jemarinya yang sibuk menari diatas stick game.

"Hem," Rio yang bermain dengan gitarnya di sofapun hanya menyahut singkat.

"Hubungan lo sama Meisya gi mana? Lo beneran macarin tuh cewek?"

"Hem," lagi-lagi Rio menjawab hanya dengan dehamannya saja.

Rangga kini menge-pause video gamenya dan menoleh ke arah Rio, Riopun meliriknya sekilas.

"Lo tau kan siapa tuh cewek? Dia mainan di sekolah bro."

"Jaga omongan lo, Ngga!" Rio langsung menyela saat mendengar teman satunya ini menilai ceweknya sembarangan.

"Ok...ok Sorry, tapi apa lo tau, banyak fans lo yang kecewa sama hubungan lo ini. Lo gak takut popularitas lo anjlok gara-gara tuh cewek batu?"

"Sekali lagi lo sebut Meisya seperti itu, gak usah temenan lagi ama gue," ancem Rio dengan ucapan kekanak-kanakannya sambil melemparkan bantal ke arah Angga.

"Justru sebagai sahabat lo, gue peduli sama lo."

"Heh, dengerin ya Ngga. Gue gak peduli sama popularitas, dan soal fans-fans gue...gue sih gak ambil pusing. Fans itu mendukung bukan menuntut," timpal Rio sambil meletakkan gitarnya di sudut ruangan, dia mulai berjalan mendekati Angga yang terduduk bersila di atas karpet biru tosca.

"Lagian, gue gak akan pernah kecewa memilih Meisya karena gue udah jujur dengan perasaan gue sendiri." Tambah Rio sambil memeluk bantal yang dilemparnya tadi.

"Apa sih yang buat lo sampek kecantol cewek kayak Meisya, ok sih gue akui secara fisik dia emang cantik. Tapi, sifatnya mendung banget man, gak ada asik-asiknya."

"Ini nih, cowok kayak lo gini nih yang gak tau apa arti dari kecantikan yang sebenarnya. Justru sikap dia itu yang bikin gue gemes, dia beda sama gadis jaman sekarang, sulit bro sekarang cari cewek kayak Meisya," sahut Rio, Angga hanya tersenyum miring dengan matanya yang masih fokus pada layar video game di depannya.

"Lagipula, saat gue sama dia. Gue ngerasakan hal yang belum pernah gue rasain saat deket sama cewek lain. Cuma Meisya yang bikin gue bisa merasakan hal itu."

"Najis lo!" sahut Angga mencibirnya.

"Lo sih gak pernah jatuh cinta, mangkanya gak peka banget sama maksut perkataan gue," balas Rio tak kalah sewot.

"Gue bukannya gak pernah jatuh cinta, Bro. tapi belum menemukan cinta yang pas di hati gue."

"Baju apa pakek dipas-pasin segala, bilang aja kalo gak ada yang pernah jatuh cinta sama lo," sewot Rio sambil berdiri dan beranjak pergi masuk ke kaarnya, Angga hanya menolehnya kesal dengan decakan kecil.

Malam ini Angga memang menginap di rumah Rio, sering terjadi setiap ada masalah dalam keluarganya pasti Angga akan tidur di rumah sohibnya ini.


🍁🍀🍁


"Yo, ikut gue dah!" seru Angga sebelum bel masuk berbunyi, Rio yang sedang berjalan menuju perpuspun harus menahan kesal dengan sahabat satunya ini.

"Ada apa sih?"

"Pokoknya lo ikut gue sekarang."

"Ogah, gue mau ketemu Meisya," tolak Rio dan melanjutkan langkahnya, tapi Angga malah menarik tangannya lagi.

Bukan Pemeran Utama Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang