Loneliness

938 56 2
                                    


Aku merasa kesepian, apa ini efek samping dari rindu?

🍁🍀🍁

"Mey, Arya beneran pindah?" tanya Ara di sampingnya yang sibuk menata buku-buku perpus.

"Hm," sahut Meisya singkat.

"Kenapa?"

"Dia dapat beasiswa sekolah di Singapura, katanya sih gitu."

"Apa lo gak ngerasa aneh, jangan-jangan alasannya dia pindah karena ngehindarin lo sama Rio?"

"Jangan negthink, Ra. Lagipula urusan sama Arya itu udah kelar," ucap Meisya yang membuat Ara mengerucutkan bibirnya.

"Lo kemarin keluar sama Rio?"

"Dari mana lo tau?"

"Dari akun Instagram Rio, dia posting fotonya sama lo di puncak," jawab Ara yang tak dibalas oleh Meisya, Meisya memang tidak begitu aktif di sosmed.

"Kok hari ini gue gak liat dia ya?" heran Ara menumpahkan satu pertanyaan lagi untuk Meisya.

"Dia sibuk untuk audisi hari Jumat, mungkin seharian dia akan bolak-balik kelas dan ruang musik," jelas Meisya yang di-oh-kan oleh Ara.

Bel masukpun berbunyi, Meisya dan Ara keluar dari perpustakaan ini dan menuju kelas mereka. Saat melewati lorong kelas Rio, Meisya mencoba mengintip sekilas. Meja Rio cukup jelas dilihat dari luar pintu kelas, tapi sepertinya Rio masih tak ada di kelas. Padahal baru kemarin Meisya menghabiskan akhir pekan bersamanya, tapi rasanya terlalu aneh jika seharian gak ketemu Rio. Apa ini yang di sebut kutukan cinta?

🍁🍀🍁

Ndrttt... ponsel Meisya bergetar, ia merogohnya dari dalam saku roknya.

*Rio*

"Dimana?"

Meisya segera membalasnya.

"Di kantin makan siang."

*Rio*

"Sama siapa? Ara?"

*Meisya*

"Ya,"

*Rio*

"Ok, maaf aku gak bisa ke sana 😭"

*Meisya*

"Hemm, jangan lupa makan."

Rio me-read pesan Meisya, dia senyum-senyum sendiri duduk dipojok ruang musik sambil memeluk gitarnya.

*Rio*

"Udah kenyang denger kamu perhatian "

Ponsel Meisya bergetar lagi, ia membacanya dan sedikit tersenyum.

"Senyum-senyum sendiri, lagi gempa rindu nih," jail Ara yang sedari tadi duduk di sampingnya, Meisya hanya menoleh sekilas dan tersenyum remeh.

Sudah 3 hari ini Rio dan Meisya jarang bertemu di sekolah, biasanya Meisya melihat Rio yang melewati kelasnya sambil ngintip-ngintip di jendela, selebihnya cuma bisa berkomunikasi lewat chatt. Rio berlatih seharian, bahkan kadang dia tertidur di markas latihan grubband-nya.

Dia tak pulang, tapi tak ada yang mengkawatirkan dirinya di rumah, karena itulah Meisya mulai merasa. Bahwa dirinya harus selalu ada untuk Rio, dia harusnya bisa menjaga Rio. Seperti Rio yang menjaga dan menemaninya sampai sekarang.

Bukan Pemeran Utama Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang