Diam-Diam

732 52 4
                                    

AUTHOR POV

Dua minggu telah berlangsung dengan cepat, beberapa kali Rio mencoba video-call Meisya untuk sekedar ngobrol dan saling melihat. Ternyata, jauh dari Rio membuat Meisya merasa bahwa ini begitu berat. Tak ada lagi yang membuatnya tertawa di pagi hari, yang menemaninya di perpus bahkan yang sering mengajaknya menerobos hujan sepulang sekolah.

Apalagi, selama 5 hari ini Ara sedang dirawat di rumah sakit karena demam berdarah. Hari inipun, Meisya langsung menjenguknya untuk ke 3 kalinya setelah pulang sekolah.

.

🍀

.

Saat ini Meisya sedang duduk sendiri menunggu bus, dia baru saja dari rumah sakit itu. Hari sudah petang, Meisya harap bus masih tersisa untuknya pulang. Jika tak ada, iapun terpaksa mencari taksi.

BRUMMMM... tiba-tiba deru motor membuat Meisya mengangkat tundukannya.

"Angga?" lirih Meisya heran, saat cowok berhelm hijau neon itu berada tepat di depannya.

Ya, dia Angga yang masih mengenakan seragam sekolahnya. Dia melepas helm itu, dan turun mendekati Meisya.

"Ngapain lo di sini? Dari mana?" tanyanya heran, Meisya berdiri.

"Dari jenguk Ara," sahutnya kemudian.

Angga menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "Gue anter pulang, yuk."

Tanpa menolak, Meisyapun mengangguk enteng. Lumayan, daripada nunggu supir bus yang gak pasti.

Motor Angga melaju dengan cepat, caranya membawa motor ternyata lebih brutal dari Rio. Meisyapun refleks berpegangan erat pada Angga, tanpa tersadar hati cowok itupun merasa terluluhkan diam-diam.

🍁🍀🍁

Meisya duduk santai di taman sekolah, hari ini mamanya tidak membawakan bekal karena ia menolak. Meisya rasa hari ini dia ingin makan bakso di kantin, semenjak Ara gak masuk dan Rio gak ada di sini, Meisya ngerasa jauh lebih kesepian, karena itu ia ingin makan siang di kantin untuk sedikit melepas rasa sepinya.

Saat membuka akun instagramnya, dan meng-scroll laman berandanya. Tiba-tiba muncul wajah Rio di sana.

Disukai oleh Millan_syia, AnggaRG, Sat_Triyan dan 126 lainnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disukai oleh Millan_syia, AnggaRG, Sat_Triyan dan 126 lainnya.
Rio_s. Meindukan kelinci putihku.

Meisya menyincing senyumnya simpul, tapi senyumannya itu berubah kerutan kening heran. Ada yang berbeda dari penampilan Rio, Meisyapun menekan tombol love pada gambar itu.

Ndrtttttt... tak lama ponselnyapun bergetar, ada satu notif WA dari Rio.

"Bagaimana gaya rambut baruku?"

Meisya menyincing senyumnya lagi, warna rambut Riolah yang membuatnya terlihat berbeda.

"Bagus warnanya."

"Beneran? Takutnya kamu gak suka. Itu untuk videoclip. Tapi setelah selesai, pasti kukembalikan hitam kayak dulu."

Meisya tersenyum lagi membaca pesannya, bahkan hal kecil seperti ini selalu berhasil membuatnya tersenyum.

"Ok, ntar malem aku telfon. Hari ini syuting pertamanya. Doakan lancar ya?"

"Pasti, Rio."

Meisya menatap langit biru dengan gumpalan awan putih bersih itu, ia memasukkan lagi ponselnya ke dalam sakunya. Tapi tiba-tiba saja sebuah minuman mango juice berada tepat di depan wajahnya, Meisya menoleh ke arah samping.

"Angga?" lirihnya heran sambil menerima sodoran minuman itu, Angga hanya tersenyum berseri di sampingnya.

"Untuk apa?" tanya Meisya sambil mengangkat minuman itu.

"Gue juga bingung kenapa gue beli dua," jawabnya konyol, Meisya hanya tertawa sumbang.

"Ntar gue anter pulang deh," celetuknya tiba-tiba.

"Gak usah," jawab Meisya singkat.

"Rio yang pesen agar gue jagain lo, jadi lo gak berhak nolak apapun yang gue lakuin untuk ngejagain lo."

"Gue bisa pulang naik bus dengan selamat, Ngga."

"No! Pokoknya gue anter, kalo lo nolak lagi bakal gue aduin ke Rio."

Meisyapun akhirnya mengangguk sambil menggeleng dengan tawa kecilnya, Rio dan Angga sama-sama cowok yang keras kepala.

"Mey?"

"Hem?" tiba-tiba Angga memanggil namanya pelan, Meisya menoleh lagi ke arahnya.

"Gak, gak jadi..." sahutnya canggung, Meisya mengerutkan keningnya heran.

Cuek, Meisya tak ambil pusing dengan sikap Angga yang emang kadang konyol, aneh dan gak jelas.

Motor Angga kini sudah berhenti tepat di depan rumah Meisya.

"Lo gak mau masuk dulu?" tawar Meisya sambil melepas helmnya.

"Gak deh, lain kali aja Mey," balas Angga, yang di balas senyum dan anggukan kecil oleh Meisya.

"Thanks ya," ucap Meisya sebelum akhirnya ia masuk ke dalam rumahnya, sedangkan Angga masih tetap di tempatnya menatap punggung mungil Meisya.

"Diam-diam, lo rebut perhatian hati gue, Mey."


🍁🍀🍁

Haiiii, up lgi kan?
Maaf lama...
Tetep mau ingetin buat vote n comment ya....

Makasih udah mau baca tulisan amatir ini 😂 semoga suka .

See you... 😄😊

Bukan Pemeran Utama Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang