11 September 2014
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Tak kenal, maka ta'aruf.
Oke, baik. Perkenalkan namaku Aisha Maharani Razak. Orang-orang sering memanggilku Ica.Ee ... Entah sejak kapan mereka mulai memanggilku dengan sebutan itu, tapi yang jelas, mungkin ini adalah panggilanku waktu kecil yang tak bisa menyebut namaku sendiri Aisha, tapi malah Ica.
Dan panggilan nama itu memang masih berlaku sampai sekarang, sampai aku duduk di bangku Madrasah Aliyah.
Ah, sudahlah. Tidak perlu membahas namaku lebih lama lagi. Ini 'kan diary? Sebuah buku yang isinya menceritakan tentang keadaan hati si pemiliknya, bukan untuk menceritakan biografi si pemilik buku 😁😁
Oh, iya. Dan memang panggilan namaku tak berubah. Tapi yang berubah itu adalah caraku berpikir, caraku untuk mencari kekuasaan Ilahi, caraku untuk mendapatkan ridho Sang Ilahi, dan caraku untuk mendapatkan cinta Sang Ilahi.
Maa syaa Allah, Ica 😁😁
Dan sekarang, aku ingin menceritakan seseorang denganmu, diary. Hmm, bukan bermaksud untuk ghibah, tapi aku hanya ingin memberitahumu tentang perasaan hatiku saja. Kalau kau tak mau mendengar ceritaku, ya sudah, tidak jadi masalah, kok 😏😏
Oke, kalau begitu aku ceritakan saja ya. Orang itu adalah Alwi Assegaf, dialah orang yang selalu membingbingku ke jalan kebenaran. Dari mulai sejak aku masih berseragamkan putih biru (SMP) sampai sekarang, berseragamkan putih abu (MA).
Mungkin karena persahabatan yang sudah terjalin lama inilah aku selalu mengagumi akan sosoknya, diary. Mengagumi akan segala sesuatu tentangnya. Sungguh aku sangat terkagum-kagum padanya.
Maa syaa Allah, menurutku sungguh dialah orang yang paling sempurna, beruntungnya orang yang kelak menjadi pendamping hidupnya. Tapi apakah dia pantas bagiku? Apakah dia layak bagiku?
Alwi Assegaf, andai kau tahu bahwa aku sangat mengagumimu, tapi pada kenyataannya, memang tak bisa. Aku tidak bisa memberitahumu.
Ya Allah, tolong sampaikanlah rasa ini padanya tanpa aku yang harus mengatakannya. Karena aku yakin, bahwa Engkau dapat membolak-balikan hati setiap hambanya.
Kuharap Engkau dapat mempersatukanku dengannya.
🍁🍁🍁
Jangan lupa Follow dan Vomentsnya ya, biar saya makin semangat nulisnya..
Maaf yah kalo ceritanya masih gaje, masih amatiran hiii
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrah Cinta (END)
SpiritualAisha yang diam-diam menyukai temannya sendiri--Alwi, harus rela memendam rasa cinta bertahun-tahun. Hingga pada suatu hari, ia dijodohkan oleh orangtuanya dengan Rey--kakak kelasnya ketika di Madrasah Aliyah. Apakah Aisha akan bertahan dengan pili...