"Pergunakanlah waktumu dengan sebaik-baiknya, karena dia tidak akan kembali lagi."
Hijrah Cinta
Detak jantung rey berpacu sangat cepat, aliran darahnya memberikan pompaan dukungan pada tubuh Rey agar segera sampai ke gadis pujaannya.
"Assalamualaikum," ucap Rey ketika masuk ke ruang rawat Aisha.
"Waalaikumussalam," jawab Aisha sembari menatap lekat penampilan Rey yang sudah tak karuan. Rambutnya mulai lusuh, kemeja putih yang dikenakannya juga kotor terkena debu. Sementara jasnya ia kalungkan di pergelangan tangan kirinya. Mata Rey juga bengkak serta memerah.
"Kak Rey?" panggilnya lagi.
Rey mendekat ke arah Aisha yang masih duduk di ranjang pesakitan.
"Pantes tadi aku nyari kamu gak ketemu-temu, ternyata kamu ... Kamu baik-baik aja kan, Ca?" tanya Rey terlihat khawatir saat melihat kondisi Aisha saat ini.
"Enggak apa-apa kok, Kak. Alhamdulillah Ica udah baikkan" Aisha besikap tenang saat menjelaskan pada Rey, "Ini ... Ini bunga siapa, Kak?" tanya Aisha heran.
"Emm ... Anu i-ini." gelagap Rey.
Rey memandang lekat buket bunga tersebut. "Ini bunga buat kamu Ca, karena aku sangat mencintaimu. Dan selamanya akan tetap seperti itu. Aku pasti akan selalu setia menunggumu Ca, hingga tepat pada waktunya, hingga kau pun juga memiliki rasa yang sama terhadapku," tutur batin Rey.
"Kak Rey kenapa ngelamun?" tanya Aisha akhirnya.
"Hahhh enggak kok, Ca. Ini ... ini bunga buat kamu. Dan ini sebagai tanda perpisahan sekaligus persahabatan kita, karena besok saya harus kuliah di London Ca," jelasnya, Rey memberikan buket bunga pada Aisha.
"Huhh betapa pengecutnya aku, tak berani bicara jujur padanya. Tunggu aku, Ca, semoga umurku panjang dan bisa mengkhitbahmu selepas lulus dari sana. Aamiin Ya Rabb," gumam Rey dalam hatinya.
Aisha tersenyum mendengarnya, bunga kesukaannya, yaitu mawar putih ada di depan matanya. Demi apapun juga ia tidak bisa menolaknya. Rey kemudian menaruh bunga itu di atas nakas.
"Makasih Kak, maaf yah tadi Ica gak bisa liat pelulusan Kakak. Dan semoga Kakak di sananya betah ya, karena gak semua orang bisa kuliah di sana Kak, dan semoga Kakak selalu berada dalam perlindungan-Nya."
"Iya gak apa-apa, Ca, aamiin. Makasih atas do'anya ya." Rey memberikan senyum keterpaksaanya.
"Bagaimana aku bisa betah di sana Ca? Aku ... Aku jauh dari kamu, Ca," gumamnya lagi dalam hati.
***
Empat tahun kemudian
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrah Cinta (END)
SpiritualAisha yang diam-diam menyukai temannya sendiri--Alwi, harus rela memendam rasa cinta bertahun-tahun. Hingga pada suatu hari, ia dijodohkan oleh orangtuanya dengan Rey--kakak kelasnya ketika di Madrasah Aliyah. Apakah Aisha akan bertahan dengan pili...