25. Learn

1.4K 212 16
                                    

Karena belajar itu tentang banyak hal

Bagian terberat dari mencintai adalah melepaskan, tapi siapa bilang? Pada kenyataan nya ada yang lebih berat dari melepaskan yakni melihat seseorang yang kamu cintai bahagia bersama orang lain.

Sebut saja kamu juga bahagia, bilang pada dunia kalau kamu baik-baik saja tapi pada kenyataan nya ada goresan dan retakan yang tak terlihat pada hati mu.

Mencintai seseorang tidak semudah itu. Mencintai saja belum cukup tanpa memperjuangkan nya. Segala sesuatu butuh perjuangan kan?

“Nathan lo sudah mabuk” sergah Oliv, tangan kanan nya mengambil segelas Vodka dari genggaman Nathan.

“gak gue belum, masih sadar”

“Liv emang nya lo gak pernah mencintai seseorang ya?” Tanya Nathan dengan wajah sembab nya.

Oliv diam. Dia jadi menyesal datang kesini.

“Pernah tapi gak bodoh seperti lo” kata Oliv dengan tatapan mencemooh.

“iya memang, gue bodoh banget harus nya gue gak usah di kasih hidup aja ya”

Oliv menoyor kepala Nathan “iya emang you have better die”

“Sumpah kalau Cathaya kasih kesempatan lagi, gue mau sering-sering beramal ke panti asuhan”

“Mau Charity saja bergantung sama keputusan orang lain, I wonder how can your mother gave a birth to you?” Kata Oliv, cenderung nyinyir daripada bertanya.

“Liv seharusnya gue gak manggil lo kesini ya, sumpah lo makin kasar” Nathan menggerutu lalu kembali menuangkan sebotol vodka kedalam gelas.

Oliv mengedikan bahu nya “ok I think you don’t need me anyway, bye” Oliv hendak berdiri tapi lengan nya ditarik oleh Nathan sehingga ia kembali duduk.

“No, Stay” Nathan seperti memberi ultimatum. Oliv memutar bola matanya bosan.

Lalu Nathan kembali menceritakan semua isi hati nya. Apapun itu semuanya terasa membebani nya belum lagi ia harus mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan perusahaan tempat Papa nya menanam saham sedangkan Oliv hanya sesekali menanggapi nya terkadang Ia juga merasa jengah.

Obrolan itu terus berjalan hingga kembali ke topik utama, Cathaya.
“Kalau gue gak se-bego ini pasti Cathaya masih sama gue”

Oliv menggelengkan kepala nya “Belum tentu. Perasaan itu bisa berubah seperti musim you better not overconfident” Ujar Oliv lalu meneguk red wine nya.

Nathan Diam. Oliv kembali melanjutkan kalimat nya “No matter how much you love her, if you can’t make her love you back, it’s final”

Perkataan Oliv seperti tamparan keras untuk Nathan. Ya tidak peduli sebesar apapun cinta Nathan kepada Cathaya kalau ia tidak bisa membuat Cathaya mencintai nya kembali, semuanya sudah berakhir.

“you better learn how to let her go, because you’ve done with her” Oliv kembali meneguk red wine nya “Percaya Than semuanya akan baik-baik saja, gue pulang ya” Oliv menepuk bahu Nathan kemudian berlalu.

Oliv dengan pemikiran realistis nya dan kemampuan nyinyir nya yang semakin membaik membuat Nathan sadar bahwa sekarang sudah waktu nya ia belajar untuk melepaskan Cathaya, membiarkan gadis itu hidup tanpa bayang-bayang nya.

TrilemmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang