Trilemma

11. Eventually

Eventually

Wish I could turn you back into a stranger

'Cause if I was never in your life
You wouldn't have to change this

But I know that I'll be happier
And I know you will too
Said, I know that I'll be happier
And I know you will too

Setiap orang selalu punya cara tersendiri untuk menghabiskan akhir pekan ntah bersantai di rumah, berlibur ke puncak, atau berbelanja dan Cathaya lebih suka menghabiskan akhir pekan nya dengan bersantai di rumah.

Ia bersandar pada sofa, pandangan nya tertuju pada layar Televisi yang sedang menyiarkan acara tentang Fashion tapi pikiran nya ntah pergi kemana, tatapan matanya terlihat kosong.

Sejak kedua orang tua nya bercerai, Cathaya memiliki kebiasaan memikirkan lalu mempertanyakan hal-hal yang akhirnya membuat dia jadi pusing sendiri.

Ada banyak hal yang selalu ia pikirkan setiap harinya dan tak jarang hal itu mengundang rasa penasaran nya. Ia masih ingat bagaimana Chandra menggandeng tangan nya selama Gigs berlangsung,

Orang mungkin akan berpikir kalau Chandra menyukai Cathaya tapi ia justru menyangkal hal itu.

Bagaimana?

Ya menurutnya, Gigs semalam cukup ramai apalagi ketika musik aliran rock di mainkan oleh salah satu bintang tamu hampir semua orang berteriak dan melompat kegirangan mengikuti alunan musik wajar sebagai orang yang mengajak Cathaya pergi, Chandra harus menjaganya.

Iya, wajar menurut Cathaya karena kondisi tersebut memungkinkan Chandra melakukan hal demikian dan bukankah kaum laki-laki selalu memiliki keinginan untuk menjaga?

Selesai pikirnya.

Tapi ada satu hal lagi yang menurutnya juga wajib di pikirkan, terkadang dia bingung mengapa hubungan yang hanya berlangsung selama kurang lebih satu tahun bisa mengubah banyak hal tentang dirinya, tentang hidupnya, tentang Nathan.

kejadian semalam membuat ingatan nya tentang Nathan berputar kembali di pikiran nya. Setelah putus dari Nathan, dia selalu berharap akan hal mustahil yakni kembali menjadi orang asing dengan Nathan tanpa harus ada memori atau rahasia yang mereka simpan, Tanpa harus terbebani bila tanpa sengaja memori itu sejenak 'berputar' dipikiran nya.

Dulu, dia gak pernah tau sesulit apa hari-hari yang dilalui oleh seorang Nathan.

Yang ia tau, ketika laki-laki itu menghembuskan napas saat bersandar pada bahunya hembusan napas itu terasa berat, marah, dan frustasi setelah itu lingkaran tangan Nathan akan semakin erat pada pinggangnya.

"aku sayang banget Cath sama kamu"

Cathaya gak sadar kalau kalimat sakral itu ternyata amatlah tulus, dia bahkan belum pernah memikirkan tahap hubungan yang dapat mempererat ikatan mereka berdua. masih SMA pikirnya, kenapa harus serius kalau masih bisa santai?

Dia gak pernah memaksa Nathan untuk menceritakan keluh kesahnya karena Cathaya takut Nathan jadi gak nyaman. setiap kali ia bertanya, jawaban nya selalu terkesan sama.

"aku gapapa Cath, gausah lebay gitu ah kayak ibu-ibu kamu"

Cathaya tau Nathan selalu menyembunyikan sesuatu tetapi posisinya sebagai pacar membuatnya tidak punya cukup hak untuk menuntut Nathan berterus terang.

Seandainya hari dimana mereka berkenalan tidak pernah terjadi sepertinya Cathaya tidak perlu bersusah-susah melihat Nathan mengubah situasi ini.

Situasi dimana Nathan menyesali perbuatan nya dan Cathaya yang sudah membiarkan semuanya berlalu.