Pada mulanya, tahun pertama SMA-ku dihabiskan dengan kegiatan yang normal-normal saja. Sama seperti kebanyakan anak yang berusaha menjadi siswa teladan saat itu. Pergi ke sekolah pagi-pagi, duduk mendengarkan penjelasan guru, serta mematuhi semua aturan sekolah dengan baik.
Namun menginjak tahun kedua di sekolah, semuanya berubah. Terlebih saat aku melihat sesosok laki-laki berlesung pipi di ruang OSIS. Secara tak sadar, aku pun mulai menyukainya.
Di saat yang sama, aku juga bertemu seseorang yang menabrakku di depan kantin Mas Yahya. Pertemuan pertama kami berlangsung dengan saling mengumpat satu sama lain. Begitu pula dengan pertemuan-pertemuan selanjutnya.
Serangkaian hal terjadi. Mulai dari insiden masuknya aku ke dalam geng mereka, terbukanya beberapa rahasia, serta kejadian-kejadian yang menyesakkan dada. Tentang patah hati, kesalahpahaman, arti seorang teman, dan pengorbanan orang yang mencintai sebegitu hebatnya.
Tak sedikitpun kumenyangka di umurku yang baru menginjak sembilan belas tahun, aku bisa begitu banyak mengalami berbagai cerita hidup yang jauh dari bayangan.
Ajaibnya dengan bertemu mereka justru membuatku berterima kasih pada Tuhan atas rencana-Nya mempertemukan kami semua.
Tujuh lelaki itu; Fero, Althaf, Galih, Kemal, David, Reynold dan Dion. Kukira perkenalan kami akan menjadi sebuah bencana besar awalnya. Kukira aku akan mengalami beribu macam kesialan sejak bersama dengan mereka.
Nyatanya, mereka malah begitu banyak menolongku dari ancaman dan bahaya. Mereka membelaku seolah aku ini memang bagian inti dari mereka. Mereka memperlakukanku sebagai teman dengan sebaik-baiknya. Walau tak jarang aku dibuat kesal juga karena anak-anak itu punya gaya pertemanan yang berbeda.
Terkhusus Fero ...
Entah kalimat apa yang bisa kupakai untuk mendeskripsikan lelaki itu di sini. Kurasa kalian sudah tahu bagaimana dia. Sifatnya, kelakuannya, caranya membuatku mengerti bahwa dia mencintaiku, semuanya sungguh istimewa. Kupikir, Tuhan sengaja menciptakannya berbeda dari ciptaan-Nya yang lain. Lelaki itu semacam punya hologram yang terletak di dirinya. Yang membuat dia beda dan terlihat begitu sempurna.
Aku bersyukur. Tuhan memilih Fero sebagai agen rahasia-Nya untuk menjagaku di bumi. Aku bersyukur cowok yang kutemui sambil marah-marah di depan kantin Mas Yahya itu orangnya. Aku bersyukur dicintai oleh orang yang membuatku lupa kalau dulu aku pernah luka.
Bagiku, ini adalah skenario paling indah yang pernah kulalui sepanjang hidup. Aku tak menyesali sedikitpun takdir yang digariskan Tuhan untukku. Walau banyak air mata yang tumpah di hari kemarin, aku percaya itu adalah sebuah proses pendewasaan diri. Dimana Tuhan sedang membentukku menjadi pribadi yang lebih kuat lagi.
Sekali lagi, atas nama kejadian-kejadian tak terduga yang berlangsung di masa lampau, aku ingin mengucapkan terimakasih.
Terimakasih telah membuatku memiliki banyak pelajaran hidup yang akan kukenang sampai tua nanti.
➖
A/N:
Selamat datang di sekuel FRE & FER!
Ini adalah paragraf singkat soal cerita sebelumnya.
Yang mau tau lebih banyak bisa langsung baca FRE & FER dulu sebelum baca cerita ini. Biar kalian kenal siapa Fresha, Fero dan nama-nama yang dia ceritakan di atas.Baydewey, selamat membaca!
Selamat menikmati perasaan terombang-ambing baca cerita ini. Jangan lupa pegangan ya😋Revisi: 22 september 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Prefer
Romance[completed] "No matter how much we argue, I prefer stay at you." Sequel FRE & FER Copyrights®️ September 2017 by Rishaatp. SEDANG DIREVISI (Cerita ini hanya untuk kepentingan seru-seruan di wattpad. Dan tidak akan pernah diterbitkan)