[14] Balasan untuk Fero

34.7K 4.4K 1.1K
                                    

"Sebenarnya ini bukan cemburu. Ini hanya perasaan takut kehilanganmu saja yang sudah dimodifikasi."


Nagia dirawat?

Dia sungguhan ada di rumah sakit sejak kejadian tenggelam tempo hari?

Sebelum aku ingin mengumpat pada Fero yang terang-terangan menciumnya di depanku, aku ingin mengumpat pada diriku sendiri.

Kenapa aku dengan begitu bodohnya mengira Nagia pura-pura tak bisa berenang? Kenapa aku gegabah mendorong gadis itu untuk mengetes kemampuan berenangnya?

Bagaimana jika dia tidak selamat waktu itu? Bagaimana jika dia benar-benar kehilangan nyawanya?

Aku tidak bisa membayangkan nasibku sekarang. Sungguh.

Mungkin aku akan sibuk dihantui rasa bersalah yang besar. Mungkin aku tak akan tidur nyenyak lagi sejak kejadian waktu itu. Mungkin aku akan berhadapan dengan pihak-pihak berwajib. Atau mungkin aku akan lari seperti Fero dulu, dan laki-laki itu akan menungguiku berbulan-bulan di ujung jalan kemarin.

Hanya karena aku tidak suka padanya, aku berubah jadi sebrutal itu. Dengan cerobohnya menganggap Nagia pura-pura tidak bisa berenang, aku hampir saja membuat diriku melakukan tindakan kriminal.

Tidak, Fresha.

Bukan begini caranya.

Aku harus lebih pintar dari Nagia. Aku harus tahu apa-apa saja kelemahan gadis itu. Aku harus paham celah mana yang akan kupakai untuk menghadapinya. Dan yang terpenting, aku tidak boleh bertindak bodoh lagi seperti kemarin.

Walau sedikit merasa bersalah, tapi keinginanku untuk membuka kedok Nagia belum luntur sama sekali. Aku masih ingin teman-temanku dan Fero tahu siapa dia sebenarnya. Aku masih ingin dia pergi jauh-jauh dari sekitar kami.

Soal Fero, aku masih tidak tahu akan bersikap apa pada lelaki itu. Sebagian hatiku menginginkan dia tetap tinggal, namun sebagian yang lain masih tidak terima atas kejadian waktu lalu.

Aku tahu, dia melakukannya karena ingin melindungiku. Aku tahu, dia pasti bingung melihatku yang tiba-tiba berubah jadi monster kala itu. Namun yang harus dia tahu, aku begitu semata-mata karena dia tak memercayaiku.

Jika saja dia mau lebih sedikit mendengarkan dan percaya, aku juga tak akan nekat mendorong Nagia. Aku hanya bingung bagaimana cara membuatnya paham kalau aku sedang tak suka.

Ctingg...

Sebuah pesan masuk ke ponselku, kubaca isinya:

Fero : Masih marah sama gue?

Aku mendengus. Tadi, sewaktu kami berbicara di kampus, aku langsung meninggalkannya tepat setelah dia mengatakan kalau Nagia dirawat. Awalnya Fero mau mengejar, namun kedatangan Natly di dekatku membuat lelaki itu mengurungkan niatnya. Entah lah kenapa.

Fero : Mau nemenin gue makan tahu gejrot, nggak?

Aku masih mengabaikan pesannya.

Fero : Gue kangen.

Fero : Boleh gue ke rumah?

PreferTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang