Kathrin dan Lingga duduk berdampingan dikursi yang telah disediakan untuk pembawa acara. Karena memang kini mereka ditugaskan menjadi pembawa acara di acara seminar organisasi yang mereka adakan.
"Ngga". Bisik Kathrin, Lingga pun sedikit merapatkan tubuhnya ke arah Kathrin.
"Kebelakang yuk, lagi pula tutornya masih lama juga". Lingga pun mengangguk.
Mereka berdua pun berdiri dan berjalan menuju ruang panitia.
Suasana ruang panitia sangat gaduh dengan kesibukan masing-masing.Sebagian ada yang sibuk dengan konsumsi untuk peserta ada pula yang menyiapkan diri untuk memberi sedikit ilmu kepada para peserta.
Mereka berdua berjalan ke arah Kiky yang tengah duduk berdampingan dengan Toman.
"Toman ih! Usil banget! "
Lagi-lagi Toman memegang leher Kiky membuat Kiky kesal sekaligus geli.
"Toman! Tangannya sana! ""Kalian berantem mulu, nanti jadian lohh". Ucap Kathrin.
Kiky langsung menatap Kathrin horor.
"Hih, amit-amit". Ucap Kiky bebarengan dengan tanganya yang digetokkan ke kepalanya beberapa kali lalu ke meja.Dan seketika Toman langsung mengapit lengannya.
"Kamu kok gitu sih, please deh jangan lupakan kenangan diantara kita""Ihh, sana ih". Gerutu Kiky sambil menyingkirkan tangan Toman yang bergelayut dilengannya.
Lingga pun duduk disamping Kiky.
"Ky ambilin gue minum dong".Kiky menoleh ke arah Lingga.
"Ohh, ka..."Lu mau minum Ngga? ". Lingga menatap Kathrin lalu mengangguk.
"Ya udah gue ambilin"
Kiky mengerjapkan matanya beberapa kali menatap kepergian Kathrin.
Perasaan aku deh yang disuruh?.Setelah itu ia kembali fokus pada laptopnya. Tapi tangan Toman kembali usil.
"Toman! ". Toman berpura-pura tidak melihat.
Kiky kembali fokus lagi, dan Toman mencuri-curi kesempatan lalu memegang lehernya lagi.
"Ih Toman! ". Lalu setelahnya Toman mendapat cubitan bertubi-tubi dari Kiky yang gemas dengannya.
"Aduh, aduh, aduh. Ampun deh ampun". Kiky menyudahi aksinya. "Awas aja kalo usil lagi! ".
Kiky pun kembali menghadap laptopnya dan sepertinya Toman tidak juga jera
Ia kembali mengambil kesempatan untuk mengusili Kiky."Man! ".
Toman yang mendengar namanya dipanggil tegas langsung menghentikan aksinya dan menatap orang yang memanggilnya.
"Gak usah usil". Desis Lingga.
Mendengar ucapan itu tangannya langsung tertarik lagi. Kiky menatapnya lalu menjulurkan lidahnya.
"Hi hi hi, rasain""Awas aja kalo gak ada Lingga.. ". Toman menggerakan jari telunjuknya mengikuti lehernya seolah-olah itu adalah pisau yang digoreskan ke lehernya. Lalu
"BAAA". Ucap Toman kencang didepan muka Kiky membuat siempunya menutup mata. Lalu memukul lengan Toman yang mendapat senyuman lebar dari pria itu.
Setelah itu Toman bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah panitia konsumsi sambil merentangkan tangannya ia berucap.
"Hei perawan, gak pada kangen sama gue? "Kiky menggelengkan kepalanya.
"Gak waras". Gumam Kiky."Ki..
"Kiky! ".

KAMU SEDANG MEMBACA
Pilih Aku [Selesai]
Teen FictionBaginya mencintai sosok Lingga adalah suatu kesempurnaan tiada kira sekaligus ke semuan yang begitu nyata. 'Risky Arafia' Sepanjang hidupnya mencintai sosok sahabatnya sendiri adalah hal yang ingin ia buang jauh-jauh. 'Kathrina' Sepanjang tidurnya...