Kiky turun dari motor Lingga begitu juga dengan pria itu. Kiky menatap bingung rumah Lingga. Untuk apa dirinya dibawa kesini?.
Lingga menggenggam tangan Kiky membuat perempuan itu menatap tangannya.
"Ayo""Lingga.. Emm, acaranyakan belum selesai? "
"Biarin. Gue juga punya acara disini"
"Acara apa? ". Ucap Kiky penasaran.
"Lu lupa hari ini gue ulang tahun ?". Kiky mengatupkan mulutnya mendengar penuturan Lingga. Ada rasa senang dihatinya ketika Lingga mengajaknya kesini untuk ikut merayakan hari kelahiran pria bermata hitam itu.
Mereka berdua memasuki rumah bertingkat itu. Sampai matanya menangkap sosok perempuan yang membelakangi mereka.
"Alea? "
Mereka terpaku ditempat dengan rasa terkejut. Lingga terkejut melihat teman kecilnya sudah sadar tanpa ada yang memberitahunya dan Kiky terkejut melihat dengan jelas bagaimana rupa perempuan yang pernah singgah dihati pria yang sedang menggenggamnya.
Rasa takut mulai muncul dihatinya. Dirinya takut pria yang akhir-akhir ini bersikap manis kepadanya berubah menjadi datar dan dingin seperti dulu.
"Kapan sadar? ". Pertanyaan Lingga menyentak pemikirannya.
"3 hari yang lalu". Ucap Alea dengan senyumannya. Walaupun wajahnya masih terlihat pucat tapi tak menyurutkan wajah manis nan cantiknya.
"Trus kenapa gue gak tau? "
"Karena aku mau ngasih kejutan. Hari ini ulang tahun kamu bukan,aku gak salah kan? ". Ucap Alea ringan. Dirinya begitu merindukan pria didepannya. Telah banyak perubahan bahkan mukanya semakin tegas dengan sarat kedewasaan.
Lalu mata Alea terfokus pada tangan yang saling menggenggam dihadapannya dan kiky tahu apa yang Alea perhatikan.
Boleh gak untuk saat ini aku ingin pergi dari sini!.
Alea tertawa miris. "Jadi kamu udah punya pengganti eh? "
"..."
Kiky mati rasa. Ia melepas genggamannya membuat Lingga terkejut Kiky tersenyum dengan lebar kearah Lingga untuk menutupi matanya yang sudah berarir. Kepalanya ia kodekan mengarah ke Alea.
"Kalian udah lama gak ngobrolkan? Sana mumpung Alea disini. Aku kebelakang dulu acaranya di taman belakang kan? Aku seneng loh ternyata aku bisa dateng di pesta privasi kamu, duluan ya". Ia sudah tidak tahu apa yg ia ucapkan, hanya itu yang ada diotaknya.
Kiky berjalan pergi ia sempatkan tersenyum ke arah Alea lalu berjalan lagi. Bibir yg terukir ke atas kini kebawah berusaha tidak menangis. Ketika didaun pintu dirinya menengadah keatas agar air matanya tidak jatuh.
Seharusnya dirinya sadar mencintai sosok Lingga adalah kesemuan yang nyata.
"Jadi perempuan itu yg gantiin aku? "
"..."
"Lalu malam itu apa Lingga ?"
Alea berjalan mendekat dengan mata yang sudah berair.
"Kamu mau nyatain perasaan kamu kan? Lalu kenapa sekarang kamu gini? "
Lingga hanya diam memandang lurus Alea.
"Aku menuhin permintaan kamu buat dat..
"Iya lu datang setelah dari Esa baru gue?"
Alea hanya bisa diam. Ini bukan pertemuan yang ia bayangkan ketika terbangun dari tidurnya. Dirinya mengharapkan senyum Lingga yang hanya teelontar untuknya seperti dulu. Tapi yang ia dapatkan wajah dingin dan datar yang menusuk hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pilih Aku [Selesai]
Fiksi RemajaBaginya mencintai sosok Lingga adalah suatu kesempurnaan tiada kira sekaligus ke semuan yang begitu nyata. 'Risky Arafia' Sepanjang hidupnya mencintai sosok sahabatnya sendiri adalah hal yang ingin ia buang jauh-jauh. 'Kathrina' Sepanjang tidurnya...