S a t u

588 37 0
                                        

Mencintai orang sesempurna kamu bukanlah hal yang mudah.

'''''

Suasana ruang rapat kian ramai. Berbagai usulan terus dikemukakan.

Kiky yang duduk didepan mereka terus memperhatikan teman-temannya yang saling memberikan pendapat. Tangannya sudah berancang-ancang untuk menulis apa hasil dari rapat ini. Ia melirik sekilas kesamping terdapat Kathrin dan Lingga yang sama-sama serius mendengarkan setiap pendapat yang dilontarkan.
"Ada usul lain? ". Ini suara Lingga.

Yang berada diruang ini sekejap terdiam.

"Oke. Gue udah nerima semua usul kalian. Ini acara puncak kita, setiap tahun pasti pensi dan kali ini kita coba hal baru. Banyak inovasi baru tadi kayak ngadain bazar buku bekas, trus menjual makanan yang dihasilkan dari siswa kita sendiri, ada lagi tadi pameran karya setiap siswa dari sekolah kita maupun sekolah lain itu udah termasuk bagus. Tapi nenurut gue itu belum wah. Mungkin ada yang lain? Dari ketua eskul mungkin ada pendapat lain? "

Semuanya menjadi diam dan saling pandang. Berbisik satu sama lain.

Kiky yang sedari tadi diam pun sedikit mengangkat tangannya.
"Aku mau ngasih pendapat boleh? ". Ucapnya meragu. Semua pasang matapun menatap ke arahnya membuat dirinya gugup secara tak sadar.

"Ya silahkan". Suara Lingga menggema.

Kiky sedikit berdeham karena gugup, terutama Lingga yang menatapnya serius.

"Tahun ini setiap eskul mau ngadain lomba bukan? ". Semua orang mengangguk.

"Oke jadi gini. Menurut aku kalo pensi dihapus, eh ralat maksudnya di berhentiin sementara kurang tepat. Karena acara ini yang bikin nama sekolah kita naik daun. Jadi menurut aku lomba-lomba itu sama usul kalian trus pensi itu digabungin". Semua orang mengerutkan dahinya dan berbisik satu sama lain. "Dan ditambah promnight". Mereka semua pun saling pandang.

"Maksudnya gimana?  Bisa dirinciin lagi? ". Kathrin angkat bicara.

"Ya. Jadi kita ngadain lomba setiap eskul itu waktunya bebarengan dan pengumuman pemenang dan pembagian hadiahnya pas acara pensinya, jadi pensi ini dijadiin puncak dari semua acara. Oke kita gambarin aja misalnya seminggu full kita lomba semua eskul trus abis itu pensi, nanti pas pagi hari  di acara pensi itu kita ngadain bazar buku, pameran karya, sekaligus bazar makanan, nanti di sorenya baru pensi  sekaligus pembagian hadiah dan malamnya ditutup sama promnight. Ibaratnya biar kita capek sekalian, apa lagi kita kan udah kelas 12, jadi biar gak diganggu sama acara kayak gini". Jelasnya panjang lebar.

Seketika suasana menajadi riuh lagi.
"Boleh tuh"

"Gue setuju"

"Wah, acaranya bakal cetar ini"

"Keren"

"Oke lah"

"Setuju". Kira-kira seperti itulah tanggapan dari mereka.

"Oke perhatian semua". Ucap Kathrin mengintrupsi. "Jadi dari usul Kiky yang barusan setuju gak? "

"Setujuuu". Ucap mereka kompak.

"Oke gimana ketua? ". Tanya Kathrin kepada Lingga. Lingga tampak diam sepertinya pria itu sedang menimbang usul ini.

Kiky melirik ke arah Lingga, pria itu terlihat keren ketika sedang serius seperti itu.

Ya ampun! Apa yang kamu pikirin!. Batinnya berucap, ia pun menggelengkan kepalanya berusaha mengusir pemikirannya.

"Setuju". Akhirnya Lingga memberi keputusan. Entah kenapa ia menghela nafas lega karena Lingga menyetujui pendapatnya. Hatinya bersorak senang karena hal itu. Pada hal Lingga hanya menyetujui pendapatnya bukan melakukan hal spesial, tapi biarlah.

"Oke, jadi kita putusin....

Kiky memutuskan tidak mendengarkan lagi ucapan Lingga untuk memberi kata-kata penutup karena ia sudah sibuk dengan ponselnya.

Mamah: Jemput Kiky Mah Kiky udah selesai.

Setelah ada pemberitahuan terkirim, ia dengan segera menekan tombol diponselnya hingga layarnya menjadi hitam.

"Oke, sekian dari kami wassalamualaikum". Begitulah kira-kira ucapan Lingga yang ia tangkap.

Semua yang berada diruangan langsung berdiri menyebabkan suara decitan bangku terdengar dan mereka segera berkemas pulang.

Ia masih setia duduk dikursinya mencatat hasil rapat hari ini.

"Ngga. Pulang barengkan? "

"Iya"

Kiky untuk sejenak menghentikan gerakan tangannya ketika mendengar percakapan itu lalu ia melanjutkannya kembali.

Selalu aja gitu. Pikirnya.

Setelah selesai, ia bangkit dari duduknya dan mebereskan file-filenya.
"Lingga, laporannya udah selesai. Udah ada dimeja kamu". Ujarnya.

Lingga menatap Kiky sekilas lalu mengangguk. Kiky yang merasa terabaikan hanya bisa mendengus malas.

Dengan cepat ia memasukan barang-barangnya kedalam tas dan langsung memakai tas dipundaknya. Ia meneliti dulu siapa tahu aja ada yang ketinggalan. Merasa tidak ada ia pun langsung berjalan.

"Lingga, Kathrin sama yang lain duluan yaa". Pamitnya.

Mereka semua mengangguk dan ada sebagian mengucap iya atau pun hati-hati.

Kakinya ia langkahkan keluar, tapi sebelum keluar ia masih bisa menangkap suara yang sangat familiar ditelinganya.

"Ngga, gimana kalo kita mampir dulu ke cafe favorit kita? "

"Boleh"

Kiky menghela nafasnya. Selalu aja gitu.

•••••

Pilih Aku [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang