18|°

131 14 1
                                        

"AYO TARIK. TARIK. TARIK". Suara teriakan mereka menggema dilapangan saling mendukung kelas mereka masing-masing yang kini tengah bermain tarik tambang.

Kiky dan teman-temannya sekuat tenaga menarik tali kuat-kuat begitu juga dengan Kathrin dan teman-temannya.

Kelas mereka memang kini sedang beradu. Ini akibat guru olahraga keduanya tidak bisa hadir maka mereka memutuskan bergabung yang kebetulan mmemiliki jam olahraga yang sama dan melakukan apa saja yang bisa ditandingkan.

Kiky yang paling belakang tubuhnya merasa tertarik kedepan tapi dengan cepat ia menahan dengan kakinya yang berpijak kuat ke tanah.

"Tarik Ca! ". Teriak Kiky. "Lututnya jadi tumpuan, trus tarik kuat-kuat! ". Ucap Kiky lalu Ica dengan segera berteriak.

"TARIK TERUS". Teman-temannya pun langsung menarik tali tambang itu sekuat tenaga.

Kathrin yang berada paling depan merasa tubuhnya tertarik kedepan begitu juga teman kelasnya. Mereka berusaha menahannya tapi hasilnya mereka terus tertarik kedepan dan hingga mereka jatuh bebarengan gara-gara satu tarikan kuat dari lawannya yang tandanya mereka telah kalah.

Kiky dan teman-temannya segera melepas tali yang ada digenggaman mereka dan berlari membuat lingkaran dengan teman-temannya dan berloncat-loncat kegirangan sambil bernyanyi tidak jelas.

"YE KITA MENANG. KITA MENANG. AHAIII"

"OY, NYANYI WE ARE THE CHAMPION". Sambut yang lain dan langsung mereka menyanyikan lagu itu dengan kencang-kencang. Bahkan teman kelasnya yang hanya menonton ikut bergabung dengan kegesrekan mereka. Anak cowoknya? Mereka juga sama membuat lingkaran sendiri khusus mereka dan mereka menyanyikan lagu itu dengan suara anarkis mereka.

Masalahnya mereka perlu bangga karena dari tadi setiap lomba yang diadakan, kelasnyalah yang selalu menang membuat mereka patut merayakannya.

Kathrin dan teman-teman kelasnya memandang kelas lawannya yang sudah tidak ada kewarasannya lagi mungkin dan terlihat beberapa temannya berlari menghampiri gerombolan yang sedang bersuka ria dan ikut gila seperti mereka.

"WOII NYANYI SAMBALADO". Dengan segera mereka mengganti lirik lagu dan bergoyang tanpa malu seakan-akan dunia memang hanya milik mereka.

Kathrin pun memutuskan menonton Lingga yang sedang bermain basket dengan kelas Kiky.

Tapi saat ia berjalan kakinya tersandung oleh jalan yang berlubang disitu membuat dirinya tersungkur.

Siswa yang melihat itu langsung ingin membantu tapi Kathrin mengkodekan agar tidak mendekat lewat tangannya seolah-olah ini tidak ada apa-apanya padahal lutut dan tangannya sakit sekali. Bahkan celana olahraganya robek terlihat darah disana jika melihat lututnya dari robekan celananya.

Baru ia berjalan sebentar terdengar teriakan yang begitu kencang.

"AWASSS! "

Kerumunan yang sedang bernyanyi ria itu menghentikan kegilaannya dan menoleh menatap teriakan siapa itu, sampai..

BUKKK.

Bola itu mendarat dengan kencang dikepala Kathrin membuat perempuan cantik itu langsung jatuh pingsan.

Mereka yang melihat itu seketika melotot dan langsung berlari mengerubungi Kathrin yang jatuh tergletak ditanah.

Kiky dan beberapa temannya hanya diam saja karena tidak tahu apa yang terjadi dan sampai matanya melihat Lingga yang berlari kearah kerumunan itu dengan muka yang begitu khawatir sampai pria itu berucap lantang..

"Mingir! Minggir! "

Kerumunan itu memberi jalan untuk Lingga dengan segera dirinya memasukinya dan berjongkok disamping Kathrin ia menepuk pipi Kathrin pelan.
"Kath! Bangun Kath! Lu masih bisa denger gue?!". Ucap Lingga begitu Khawatir.

Pilih Aku [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang