Senin yang cerah dan matahari yang begitu terik membuat seluruh siswa yang tengah berbaris rapih bercucuran keringat dan kegerahan.
Kathrin menggerakan kakinya yang terasa kaku karena sedari tadi dirinya berdiri tanpa gerak sedikitpun.
Ini adalah hari senin yang berarti setiap siswa harus melaksanakan kegiatan rutinitas mereka yaitu upacara kenaikan bendera.
"Upacara selesai, pengumuman-pengumuman". Ucap si petugas pembawa acara membuat seluruh siswa menghela nafas lega dan langsung duduk dilapangan tanpa peduli kotor atau tidak.
Mereka semua mengibas-ngibas dengan topi mereka sambil menunggu upacara kali ini ada info tambahan atau tidak.
"Kalian bisa langsung masuk kekelas". Mendengar perintah ini semua siswa bangkit dari duduknya dan berjalan menuju kelas masing-masing.
Kathrin menepuk-nepuk rok belakangnya dan mulai berjalan. Sepanjang jalan dirinya melihat kesekeliling sekolahnya yang sebentar lagi akan menjadi kenangan.
Dirinya akan selalu mengingat bahwa hari favoritnya adalah hari senin. Karena dihari ini dirinya diharuskan memakai seragam putih-putih dimana itu adalah seragam kesukaannya.
"Kathrin! "
Kathrin segera menoleh kebelakang.
"Kok lu ninggalin gue? ". Ucap Faya dengan sedikit kesal.
"Sorry, gue lupa". Ucapnya dan mereka mulai melangkah.
"Gimana persiapan buat dramanya? Udah H-7 nih? "
Kathrin tersenyum. "Ya gitu, udah hafal semua sih cuman perlu dilatih lagi aja biar lancar"
Faya mengangguk. "Dan endingnya lu bahagia sama Lingga? "
Kathrin semakin merekahkan senyumannya. "Iya. Gue harap cerita ini yang akan terjadi sama gue nanti"
"Aminn. Enak ya bisa deket sama doi? ". Curhatnya.
"Deket belum berarti jadiankan? "
"Iya sih, tapi seenggaknya enaklah. Lah gue? Boro-boro, mana bisa kayak gitu"
"Kok lu jadi pesimis gitu? Bukannya lu yang kemarin optimis banget buat Karesh? Bahkan kata-kata lu motivasi gue"
"Iya sih. Tapi ada kalanya gue ngerasa optimis ada kalanya juga gue ngerasa pesimis. Lu tahukan rasanya suka sama orang yang suka sama orang lain itu gimana ? "
"..."
"Gue gak perlu jelasinkan rasanya gimana? Karena gue yakin lu sendiri bisa ngerasain sendiri".
•••••
Kiky memeriksa tasnya sembari berjalan. Memastikan bahwa barang-barangnya tidak ada satupun yang ketinggalan. Dirinya mengambil dompet bermotif beruang yang ada ditasnya dan mengambil beberapa lembar uang dan menaruhnya dikantong.
Dirinya berniat ke toko buku yang berada dekat sekolah dengan berjalan kaki. Tapi ada suara samar yang memanggil dirinya membuat tubuhnya secara alamiah mencari suara itu.
Alam berjalan kalem dengan memasukan tangannya disaku jaketnya menghampiri Kiky karena dirinyalah yang memanggil perempuan itu.
Terlihat mata itu membulat kearahnya membuat terlihat lucu.
"Ada apa? ". Perempuan itu bertanya dengan polosnya."Mau pulang? "
"En-nggak sih, mau mampir dulu ke toko buku"
"Ya udah aku anter"
"Ah gak usah! ". Ucap perempuan itu langsung menolak dan menaikan suaranya beberapa oktaf. "Aku bisa sendiri kok"
"Tapi aku maksa gimana? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Pilih Aku [Selesai]
Teen FictionBaginya mencintai sosok Lingga adalah suatu kesempurnaan tiada kira sekaligus ke semuan yang begitu nyata. 'Risky Arafia' Sepanjang hidupnya mencintai sosok sahabatnya sendiri adalah hal yang ingin ia buang jauh-jauh. 'Kathrina' Sepanjang tidurnya...