Tanpa terasa Ulangan Tengah Semester atau yang biasa disebut UTS telah berakhir hari ini dengan cepat.
Kathrin keluar dari ruang kelas sambil memasuki papan ujiannya kedalam tas. Tubuhnya tak sengaja menabrak seseorang.
Esa..
Dirinya tersenyum kearah Esa yang dibalas senyum juga oleh pria itu.
"Udah selesai? "
"Udah". Balasnya.
Lalu mereka berdua berjalan beriringan.
"Perasaaan tadi lu mau kesana deh? Kenapa jadi ngikutin gue? ""Gue nemenin lu aja"
Kathrin menatap Esa. "Gombal lu ah". Ucapnya sambil mendorong lengan Esa pelan.
Esa menatap Kathrin. "Tapi gue serius loh". Ucapnya dengan nada serius membuat perempuan cantik itu menatapnya.
Entah mengapa ketika matanya beradu dengan sepsang mata milik Esa itu malah membuat dirinya gugup.
"A-apa sih lu! "Esa hanya melengos tak menanggapi.
Kathrin berusaha menormalkan detak jantungnya yang tiba-tiba beritme dengan tidak teratur.
Ada apa dengan dirinya!.
Tiba-tiba langkahnya terhentin membuat Kathrin mengikuti.
"Ada apa? "Esa tak menanggapi malah cowok itu mengambil ponsel dari sakunya dan mengotak-atiknya.
Setelah itu ponselnya ditempelkan ketelinga pria itu?.
"..."
"Hallo Lam. Lu dimana? "
"..."
"Oh, lu mau liat Kiky? "
"..."
Kathrin mengerutkan dahinya.
"Oke. Nanti langsung nyusul ya? "
"..."
"Ajak aja Kiky. Kalo mau"
"..."
"Sip". Esa mematikan ponselnya dan memasukan kedalam sakunya.
Mereka melanjutkan langkahnya yang sudah memasuki area parkiran yang kini ramai oleh siswa-siswi SMA Angkasa yang masih setia bergerumul atau duduk-duduk diatas motor mereka masing-masing.
"Alam lagi deket sama Kiky? "
Esa menatap Kathrin. "Bisa dibilang begitu".
Kathrin mengerut heran. "Trus Karesh? "
"Sama".
"Gimana bisa? "
"Harusnya kok bisa. Gimana bisa bahasa mana itu? ". Mereka berjalan ke arah motor mereka masing-masing yang ternyata bersebelahan.
"Ya itulah".
"Kalo Alam gue sih gak tau gimana dia bisa suka sama Kiky. Tapi kalo Karesh dia cuman pingin balikin semuanya dan perbaiki semuanya".
"Maksud lu? "
"Lu emang gak tahu? "
"Gak tahu apa? "
"Kalo Kiky mantannya Karesh? ".
"..."
"Dia cuman pingin milikin Kiky buat kedua kalinya karena dulu dia ngerasa bodoh udah nyia-nyiain sekretaris lu"
"Gue gak tahu". Gumam Kathrin.
"Ya karena memang gak ada yang tahu Kath".
•••••
Kiky sudah siap dengan kaos olahraganya. Ia berjalan pelan menghampiri Pak Jajang yang sudah siap disana.
Ia menoleh ke arah Alam yang duduk menonton dirinya. Ketika mereka saling pandang tatapan pria itu menyorotkan rasa semangat untuk dirinya dan rasa kepeduliannya.
Ia menghela nafas.
Dia harus bisa!. Batinnya.
"Kamu sudah siap? "
"Siap pak"
Kiky pun mulai mempraktikan apa yang sudah diajarkan oleh Alam. Pak Jajang terus menilai setiap gerakannya.
"Oke cukup". Up Pak Jajang yang menghentian aktivitasnya ketika ingin melemparkan bola kedalam ring tersebut.
Kiky memdekap bola itu dan berjalan kearah guru olahraganya.
"Gimana Pak? ". Harapna getar-getir.Pak Jajang tersenyum kepadanya.
"Sudah bagus walaupun terkadang ada teknik yang cukup ngawur tapi itu tidak apa-apa ini lebih baik dari pada sebelumnya"Kiky tersenyum mendengarnya.
"Sekarang kamu tidak punya hutang nilai lagi ke Bapak, nilai kamu tuntas kali ini". Senyumnya semakin lebar.
"Makasih Pak"
Pak Jajang tersenyum ke arahnya. "Kalau begitu saya pamit dulu ya"
Kiky mengangguk lalu menghampiri Alam yang sudah bangkit dari duduknya.
Ia menggengam kedua tangan Alam dengan gemas.
"Makasih ya Lam. Gara-gara kamu aku gak remed lagi! ". Ucapnya girang.Alam tersenyum kearah perempuan yang ada didepannya yang kini tak bisa melunturkan senyumannya sedikit pun.
Matanya memandang tangannya yang digenggam erat oleh perempuan itu membuat dirinya tersenyum kecil dan menikmati moment ini tanpa terlewatkan.
Tangannya terasa disengat listrik hingga mampu membuat jantungnya berpacu lebih cepat.
"Gimana buat ngerayain hari ini, lu ikut gue CoffeLaa? ". Tawar Alam.
Kiky langsung memandang Alam.
"Boleh juga. Aku yang traktir"Dengan tegas Alam menggeleng. "Enggak"
"Loh kok enggak? "
"Biar aku aja yang bayar"
Kiky langsung memberenggut. "Kan hari ini, hari keberhasilan aku. Jadi aku dong yang bayar apa lagi kamu selama ini jadi tutornya"
Alam tersenyum kearah perempuan berambut hitam didepannya.
"Gue ngelakuin itu ikhlas kok. Jadi mau ya? ""Iya deh". Ucapnya ngalah.
Kiky membereskan bawaannya yang tergeltak begitu saja dibangku.
"Ky.. "
"Hmm". Ucapnya tanpa menoleh.
"Kalo...
Kiky menunggu kelanjutannya tapi ia langsung bersuara ketika pria itu berkunjung.
"Kalo apa? ".
Karesh menghela nafasnya. "Kalo... Sewaktu-waktu aku ngajak dinner kamu mau gak? "
Kiky yang mendengar itu langsung menatap Alam yang menyorotkan sinar lelah.
"Aku usahain"

KAMU SEDANG MEMBACA
Pilih Aku [Selesai]
Teen FictionBaginya mencintai sosok Lingga adalah suatu kesempurnaan tiada kira sekaligus ke semuan yang begitu nyata. 'Risky Arafia' Sepanjang hidupnya mencintai sosok sahabatnya sendiri adalah hal yang ingin ia buang jauh-jauh. 'Kathrina' Sepanjang tidurnya...