"Kayaknya waktunya kamu sama aku deh"
Kiky melirik jamnya. "Oh iya, aku hampir lupa". Kiky bangkit dari kursinya meletakan gitarnya. "Maaf ya". Alam hanya tersenyum memaklumi lalu pandangnya beradu dengan sepasang mata milik Karesh.
"Kamu udah nunggu lama? "
Ucapan Kiky membuat mereka memutuskan kontak mata mereka.
Alam tersenyum lagi. "Enggak kok"
"Kirain udah lama".
Terlihat Kiky menggendong tasnya dan membenarkan letak tali tas dipundaknya.
"Udah? ". Spontan Alam bertanya dan Kiky mengangguk.
"Karesh makasih ya, besok kita latihan lagi"
Karesh tersenyum. "Oke". Ucapnya sambil berdiri dan menghampiri Kiky lalu menunduk membisikan sesuatu ditelinga Kiky.
"Semangat ya". Bisiknya.
Kiky langsung tersenyum lalu mengacungkan jempolnya. "Oke"
Kiky berjalan beriringan dengan Alam.
"Gimana tadi latihannya? "
"Ya lumayan lah, aku gak sepayah kemarin". Alam tertarik untuk bertanya lebih dalam lagi.
"Oh ya? Emang kamu sepayah apa sih? ". Ucapnya dengan kekehan.
Kiky pun ikut terkekeh.
"Yah kamu gak pernah sekelas sama aku sih, jadi kamu gak tau gimana payahnya aku sama pelajaran musik dan olahraga""Kan kita beda jurusan "
"Ah iya ya". Ucapnya dengan kekehan lalu mereka berjalan menuju bangku dipinggir lapangan menaruh tas mereka disana.
Setelah itu mereka pergi menuju toilet untuk mengganti baju mereka tak butuh waktu lama mereka sudah berada dilapangan.
"Sudah siap? "
Kiky tersenyum dan mengangguk.
Kemudian setelah itu Alam memulai materinya dan menerangkan dengan telaten."Lam". Panggil seseorang dengan suara yang sangat ia kenali.
Mereka berdua menoleh terdapat Lingga berdiri disana masih dengan seragam putih abu-abunya.
Alam memandang Lingga menunggu kelanjutan dari ucapan Lingga.
"Lu dipanggil Pak Rizal". Nama pembinanya.
Alam berkerut. "Ada apa? "
"Pertandingan".
Setelah itu Alam mengerti. "Dimana? "
"Ruang basket"
Alam pun mengangguk lalu menatap Kiky dengan lembut. "Aku pergi sebentar ya, jangan kemana-mana nanti kita lanjutin lagi".
Kiky mengangguk setelah itu Alam pergi meninggalkannya. Matanya beralih kepada sosok yang masih berdiri disana.
"Kok kamu gak ikut? ".Lingga hanya terdiam dan mengambil bola oren yang berada didekatnya lalu memantulkannya beberapa kali dan langsung melemparnya ke arah ring dan tanpa bisa dipungkiri bola itu masuk dengan tepat.
Lingga menoleh ke arah Kiky.
"Udah belajar itu? "Kiky mengerjapkan matanya tak percaya.
"Baru diajarin tadi". Balasnya."Coba. Gue mau lihat hasil belajar lu"
Kiky langsung membatu ditempatnya.
Yang benar saja! Lingga ingin melihat permainan dirinya yang sebenarnya masih kacau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pilih Aku [Selesai]
Fiksi RemajaBaginya mencintai sosok Lingga adalah suatu kesempurnaan tiada kira sekaligus ke semuan yang begitu nyata. 'Risky Arafia' Sepanjang hidupnya mencintai sosok sahabatnya sendiri adalah hal yang ingin ia buang jauh-jauh. 'Kathrina' Sepanjang tidurnya...