NEUF (Revisi)3

75.6K 3.2K 50
                                    

Thanks 21.000!!! 😘😘😘😘

          Tiba-tiba aku merasakan hawa dingin yang terpancar dari raut wajah Reynand, suamiku itu terlihat sangat menakutkan.
"Apa yang kau lakukan dengannya?" tanya Reynand dingin padaku, apa dia tidak percaya padaku.
"Aku yang menghampirinya, dia terlihat makan sendirian. Dan aku kebetulan lewat" untung Tristan angkat bicara, sungguh lidahku begitu kelu hanya dengan melihat wajah dingin Reynand.
"Sialan, aku tidak bicara denganmu bodoh!" aku bahkan kaget melihat Reynand membentak Tristan sedemikian rupa.

          Mungkin lebih baik Tristan akan pergi sebelum masalah semakin runyam, namun Reynand berkehendak lain. Satu tinjuan telak jatuh menghantam Tristan tanpa sempat Tristan menghindar. Membuat sudut bibirnya robek dan berdarah.  Namun kulihat Tristan bukannya kesakitan, ia malah tersenyum miring seperti mengejek.

          Belum sempat aku mencerna keadaan, reynand sudah menyeretku meninggalkan cafe dan tristan. Ia terus menyeretku hingga kini kami sudah duduk berdua di dalam mobil reynand. Ia diam, rahangnya mengeras menahan marah dan nafasnya memburu.
"Reynand, maaf. . ." ucapku lirih.
"Shut up Adriana!" lihat, dia membentakku, bahkan memanggil dengan namaku.

          Aku kemudian memalingkan wajahku menuju jendela, menatap hampa ke jalanan sementara Reynand sibuk menyetir mobilnya. Tidak ada yang membuka pembicaraan di antara kami, hanya suara deru mobil yang mengiringi kehampaan ini.

          Bahkan Sesampainya di rumahpun , Reynand berjalan duluan tanpa menungguku, ia meninggalkanku begitu saja. Aku masuk ke dalam mansion dengan langkah gontai, air mataku sudah tidak dapat ku bendung lagi.

          Apa salahku? Aku tidak melakukan hal apapun pada Tristan, kenapa dia bisa menjadi semarah itu??Aku duduk di ruang tengah, menangis kecil disana sambil menutupi kedua wajahku. Katakan aku cengeng, aku akui itu. Selama di panti asuhan aku tidak mengenal jatuh cinta, dan sekarang saat aku mulai merasakannya, badai datang begitu saja tanpa permisi.

          Lalu kurasakan kedua tangan kokoh sedang merengkuhku kedalam pelukan hangat yang dalam, deru nafasnya terdengar berat dan frustasi.
"Maafkan aku sayang, karna bersikap buruk padamu membuatmu takut padaku. Aku hanya tidak ingin kehilangan sekali lagi." ucap Reynand di dalam ceruk leherku.
"Apa salahku sayang? Katakan padaku" ucapku lirih sambil menahan tangis.
"Aku hanya takut kehilangan dirimu karena dia dulu merebut calon istriku"
"Oh, jadi ini yang katanya masalah wanita"
"Dia mengatakan apa saja padamu?"
"Katanya kalian sudah tidak berteman karna masalah wanita, ternyata benar. Lagipula sayang, kau marah tak beralasan. Aku milikmu, secara hukum dan di mata dunia aku adalah istrimu yang sah" ucapku mulai normal, "Jadi jangan marah seperti itu lagi ya sayang, aku takut" lanjutku lembut sambil mengusap kepalanya.

***

Author Pov

Disisi lain Flashback On.

          Nancy mengikuti Tristan secara diam-diam, hingga ia berhenti di cafe yang berada tak jauh dari kantor Reynand. Nancy terkejut, ternyata gadis yang ingin di temui Tristan adalah istri Reynand. Nancy secara diam-diam memfoto mereka berdua dan mengirimnya pada reynand.
"Satu persatu akan mulai terungkap, aku hanya harus bersabar. Mungkin saja setiap gerak-gerik mereka menguntungkanku." ucap Nancy dengan senyum jahatnya.

Flashback Off
.
.
.
.

TBC

Hayo - hayo gimana??  Yang dari kemaren minta adegan jotos-jotosan, udah aku kasih itu looo.

Hehehehe, jangan lupa Vomentnya ya. . . . .

Please support me as an author 😘😘.

Share my story to your friend, thank you so much!!! 🎉🎉🎉

Sleeping With My Boss ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang