Sleeping With My Boss ✔

VINGT-NEUF (Revisi 9)

Budayakan voment gais

500 vote for next, okay?

Jangan lupa komennya ya

Di Tunggu

***************************************

          Thomas dan beberapa anak buahnya masih mencari keberadaan harta tersembunyi keluarga Bezaleel sagiv, namun pencarian mereka selama 3 hari ini seperti sia-sia. Hanya ada mansion mewah dengan perabotannya, tidak ada ruang bawah tanah. Dan di saat mereka sibuk mencari, Tristan , Reynand, Reuel di bantu anak buah kakeknya mengepung seluruh pulau lengkap dengan senjata api maupun tajam. Thomaspun di buat kalang kabut sebab ia ke pulau itu hanya membawa sedikit anak buahnya yang bahkan tidak ada setengah dari pasukan tristan.

         Baku tembak dan pukul pun tidak ter elakkan, Tristan melindungi dari belakang sedangkan Reuel dan Reynand terus maju menembus pertahanan pasukan thomas dan melesat mencari Adriana. Reynand dan Reuel lantas memasuki mansion paling besar disana dan mendapat halangan dari beberapa orang.

         Dengan cepat Reuel dan Reynand menembaki orang-orang itu, saat berhasil memasuki mansion itu pemandangan mengerikan terpampang jelas di depan kedua mata mereka. Thomas tengah menjambak rambut adriana dan menempelkan sebilah belati tepat di atas urat nadi leher jenjang adriana.

"Mendekat atau dia mati?" ucap thomas.

"Ayah, hentikan semua ini."

"Tidak! Aku tidak ingin 21 tahun ku terbuang sia-sia. Pencarianku harus tuntas! Aku harus mendapat yang aku mau!"

"Lepaskan Adriana!" seru Reynand.

"Tidak sampai aku mendapat harta karun itu!"

          Reynand pun melepaskan tembakan, membuat Thomas merenggangkan tangannya. Tak membuang kesempatan itu, Reuel langsung menyambar adriana sedangkan Reynand masih setia menodongkan senjatanya pada thomas.

"Anak Si*lan! Aku yang memungutmu di jalanan."
"

Aku tidak pernah memintanya ayah, tapi aku berterima kasih kau telah memungutku. Jadi aku hanya memanggil polisi ke mari, bukan membunuhmu sekarang juga."
"Anak durhaka!"
"Demi kebaikanmu ayah."

          Thomaspun langsung mengeluarkan senjatanya dan menodong Reuel serta Reynand bersamaan. Reuel jelas menyembunyikan adriana di balik punggungnya, reynand pun semakin mengetatkan pengawasannya.

Reynand sudah menyiapkan ancang-ancang menyerang.

Dor!!!

Suara tembakan begitu saja, ternyata tristan yang menembak kaki thomas bersamaan datangnya polisi.

"Ayo polisi muda, gerak cepat. Aku sudah tua begini masih bisa bertugas dengan baik!" ucap geraldy.

          Polisi-polisi itu lantas membawa pergi Thomas beserta anak buahnya, sedangkan adriana masih memeluk REuel dari belakang.
"Sayang, el. Bawa aku pergi dari sini, aku takut "
"Tidak ada yang perlu kau takutkan an, aku disini."

         Adriana terus terisak, batinnya terguncang, siksaan Thomas dan sekarang ada Reynand di hadapannya. Sesosok pria yang mengisi ruang ketakutannya yang paling dalam. Membuat tubuhnya bergetar ketakutan.

          Adriana semakin mengeratkan pelukannya, membuat reuel akhirnya berbalik menatap Adriana. Reuel mengecupi setiap tetes air mata yang keluar dari mata Adriana yang indah.

          Reuel mengerti bagaimana ketakutan Adriana, bagaimana mental gadis itu hancur dan rapuh. Reuel lalu membawa Adriana menuju salah satu kamar, membaringkannya disana. Reynand sudah akan melarangnya, namun Tristan mencegahnya.
"Biarkan adriana tenang, sekarang bukan waktunya untuk bertindak. Tunjukkan kau bukan Reynand yang dulu."

"Baiklah."

***

Di kamar. . .

          Reuel berbaring di samping Adriana, sedang Adriana terus menyembunyikan wajahnya di dalam dekapan Reuel. Membuat dada bidang pria itu basah dan hangat karna air mata.
"Sstt, cup cup. Jangan menangis sayang, aku disini."
"Aku takut el, pembunuh itu ada disini. Dimana aku akan bersembunyi. Bawa aku pergi dari sini, tempat ini tidak aman."

          Adriana terus menangis, namun tiba-tiba setiap memori masa lalunya menghantam otaknya. Seperti film yang rusak, semua itu berputar di kepalanya sakit dan berdenyut.
"Aaarrgghh!!" Adriana memegangi kepalanya dan akhirnya pingsan.

.
.
.

TBC