Sleeping With My Boss ✔

TRENTE-TROIS (Revisi 10)

Hati yang telah patah, tidak akan pernah kembali dengan sempurna -AW.

"Reynand tidak sepenuhnya bersalah an, dia tidak tau yang sebenarnya." ucap Tristan menasihati adiknya itu.

"Tapi kenapa dia tidak mendengarkanku dulu?!"

"Ini semua salah kakak, jika kakak menjelaskan masalah tentang Nancy lebih cepat pasti Reynand tidak termakan ucapan wanita rubah itu."

"Tapi aku istrinya, kamu bersumpah di depan pendeta untuk saling percaya. Kenapa dia lebih mementingkan egonya dari pada aku?! Kenapa dia tidak mempercayaiku. Dia sudah lama bersamaku walau belum terhitung berbulan-bulan. Tapi kenapa reuel yang baru sehari menemuiku malah mempercayaiku?! Membantuku di saat-saat terpuruk??"

"Tapi an-"

"Dia membunuh anakku! Dia mengira aku hamil anakmu kak! Betapa bodohnya dia! Aku melakukan pertama kali dengannya, aku selalu tidur dengannya. Kenapa aku bisa hamil anakmu?! Jika aku kembali padanya, tidak akan ada yang berubah! Semua akan tetap sama. Aku yang tersakiti kak, cukup sudah aku menderita. Kehilangan cinta pertamaku dan juga anakku sudah cukup menyakitkan. Jadi sekarang biarkan aku bahagia dengan Reuel. Demi Tuhan dia pria baik, kak!"

         Air mata Adriana mengucur deras ketika mengungkapkan setiap kata dari mulutnya, kata yang bukan hanya di ucap dengan mulut tapi dengan hatinya juga.

"Biarkan Reynand memperbaiki kesalahannya. Aku tidak memintamu kembali dengannya, karna ini hidupmu, Ini pilihanmu. Biarkan Reynand membuktikan cintanya, percayalah dia mencintaimu juga. Jika dia tidak mencintaimu, dia akan bersikap biasa saja ketika kau selingkuh."

         Adriana terdiam, benar kata kakaknya itu. Apa benar Reynand mencintainya? Apa ia harus kembali?
"

Tidak! Aku tidak mau dia membuktikan apapun."

"Sungguh kau tidak akan menyesal? Begini saja, Reynand sudah menunggu di depan pintu. Bicaralah dengannya."

"Tapi kak, ak-"

"Tidak ada tapi-tapian. Kau harus bicara dengannya, kakak tidak ingin salah satu dari kalian menyesal nantinya."

        Tristanpun keluar dari kamarnya dan berganti Reynand yang masuk ke dalam kamar. Ketika Reynand datang Adriana berusaha menghindarinya, namun Reynand langsung memeluk Adriana dari belakang. Menyembunyikan wajahnya dalam ceruk leher Adriana, menghirup harum tubuh Adriana yang ia rindukan.

         Ketika adriana memberontak , Reynand terus mengeratkan pelukannya hingga adriana berhenti memberontak.

"Reynand, sakit" lirih adriana , bukan bekas pelukan reynand yang sakit namun hatinya. Sangat sakit seakan jantungnya di remas dengan begitu kuat, membuat air matanya mengucur merasakan pelukan reynand yang menyuratkan bagaimana pria itu begitu merindukannya.

         Mendengar ucapan a
Adriana, Reynand langsung melonggarkan pelukannya lalu membalikkan tubuh adriana hingga menghadap padanya. Reynand lalu mengecupi mata sembap adriana dan kedua pipi lembap nya. Namun respon Adriana malah memukuli dada bidang Reynand , pukulan ringan seakan Adriana tidak ingin melukai Reynand.

"Pukul aku lebih keras adriana, bunuh aku sebagai ganti anak kita. Aku tahu aku salah, aku bodoh. Biarkan aku bertemu anak kita dan meminta maaf atas kebodohan ayahnya ini. Biarkan aku bersama anakku, mengawasimu berbahagia dengan pria baik yang pantas untukmu. Aku mencintaimu Adriana, sungguh. Karna aku mencintaimu, aku menjadi sangat marah ketika kau berselingkuh. Tapi aku minta maaf aku menjadi cemburu buta dan tidak mendengarkanmu sedikitpun."

         Reynand lalu berlutut di depan Adriana, menciumi perut rata Adriana. "Maaf aku baru bisa melakukannya sekarang, aku ingin menggantikan waktu yang terbuang sia-sia. Waktu di mana seharusnya aku mencium perutmu, memberi salam pada calon anakku."

"Tidak reynand, jangan lakukan itu. Cukup hentikan." bukan tak suka, namun adriana takut hatinya goyah.

"Tidak Adriana, aku tidak ingin berhenti sampai kau kembali padaku"

"Tidak semudah itu Reynand, aku perlu waktu. Bisa kau menunggu, biarkan aku memilih." ucap Adriana.

***

Disisi lain, New York.

"Holla Queens!! Nancy is back now!! Miss me?" seru Nancy senang ketika ia sampai di John F. Kennedy International Airport.

.
.
.

TBC.