UN (revisi) 1

176K 5.1K 41
                                    

"An, kau di panggil pak boss ke kantornya. "
"Baiklah aku akan segera kesana"

Gadis itu berlari kecil menghampiri ruangan bossnya yang berada tak jauh dari biliknya.

"Ya pak, ada apa memanggil saya?" tanya adriana tergesa.
"Duduklah dulu nona"

Setelah duduk, adriana mengatur nafasnya lalu menatap bossnya itu lagi.
"Aku ingin kau menemaniku malam ini"
"Maksud bapak?"
"Kau bukan gadis belia lagi nona. Kau tau betul yang aku inginkan"
"Maaf pak, tapi aku tidak bisa!"
"Kalau begitu aku menunggu surat pengunduran dirimu"
"Anda sangat tidak profesional sekali!"

"Kalau begitu apa anda mau saya pecat dengan tidak terhormat?! Membuat anda tidak mendapat pekerjaan dimanapun?!"

          Dengan berat hati, Adriana keluar dari kantor bossnya, melesat cepat menuju bilik kerjanya lalu menulis surat pengunduran diri. Ia tidak menghiraukan pertanyaan demi pertanyaan yang muncul saat ia mulai mengepak seluruh barangnya.

Saat Adriana telah selesai mengemasi barangnya, ia langsung meninggalkan kantor dalam diam.
"Hari ini, aku harus ke club dan melupakan segalanya!"

***

          Malam ini Adriana menghabiskan malamnya dengan beberapa gelas alkohol, setelah selama ini ia menghindari minuman itu.

          Benar jika alkohol membuatmu lupa segalanya, mulai dari masalahmu hingga jati dirimu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

          Benar jika alkohol membuatmu lupa segalanya, mulai dari masalahmu hingga jati dirimu. Adriana Seraphina gadis polos yang memegang prinsip sex after married, dengan berani menari erotis di depan banyak orang.

          Tapi ia melihat pria tampan tengah berdiri dekat bar sambil menyesap minumannya. Lalu Adriana menghampiri pria itu sambil memasang senyum menggodanya.
"Fuck me, darl"

Pria itu menatap Adriana jengah, memalingkan wajahnya berusaha menghindari bau alkohol menyengat dari gadis itu.
"Kau mabuk bitch!" gerutunya.

          Namun Adriana tak tinggal diam, ia malah menggesekkan punggung telanjangnya pada dada pria itu dengan sangat erotis. Membangkitkan segala fantasi terliar kaum adam yang berada di posisi pria itu. Sibuk dengan fantasinya, pria itu di kagetkan dengan tangan mungil yang meraba milikkya.

          Pria itu hanya menikmati setiap sentuhan yang di berikan gadis gila di hadapannya ini, namun ia di buat melonjak kaget saat tangan yang semula hanya meraba sekarang telah meremas milikknya itu.

"I will Fuck you, now!" desis pria itu, membuat Adriana tersenyum penuh kemenangan karenanya.

***

          Kabut gairah membutakan kedua umat manusia itu, tidak ada dari mereka yang menyudahi adegan liar ini. Hanya bunyi rintihan nikmat yang keluar dari keduanya.
"I will fuck you, harder darl"
"I cant wait for it, babe"
Namun satu yang membuat pria itu meragu, "kau perawan?"
"Just fuck me okay!"

Dan semuanya terjadi begitu panas dan tak berkesudahan.

***

Adriana Pov

          Sinar matahari menyilaukan memaksaku membuka mata, terlalu pagi untuk bangun bagi seorang pengangguran.

Tunggu?! Dimana ini?! Bukannya aku di club semalam?

"Aaaahhh!!" aku berteriak ketika menyadari tubuh polosku yang berbalut selimut.

          Seakan kepanikanku tak cukup, suara dengkuran halus menyadarkanku bahwa sekarang aku bersama seorang dewa.  Oh bukan dewa sungguhan, tapi kau akan melihat pahatan seorang dewa ada pada dirinya.

"Aku melakukannya? Apa aku?!"

          Tak ingin berlama-lama, akupun berusaha bangkit dari kasur empuk itu namun gagal. Area di antara pahaku sangat ngilu, rasa perihnya melumpuhkan kakiku. Aku panik?! Jelas?! Aku menjaganya 24 tahun ini, tapi sekarang lenyap oleh pria yang bahkan tidak aku ketahui namanya. Dan tiba-tiba tangan kokoh melingkari pinggangku, dan pria itu mengecupi tengkukku.

"Kau milikku Adriana"

Ia lalu turun dari kasur dengan tak tahu malu ia bahkan telanjang, membuatku menutup mata malu.
"Kau sudah merasakannya, untuk apa menutupi wajahmu huh?"

          Setelah itu, ia menggendongku dan membawaku menuju bath up.
"Mandilah, aku akan memesan baju untukmu."
"Memang kenapa bajuku yang kemarin?"

"Aku merobeknya."

***

          Aku keluar dari kamar mandi hanya berbalut handuk yang menutupi separuh pahaku. Dan mendapati setelan untuk kupakai dan pria tadi telah menghilang.

Di samping setelan itu aku mendapati secarik kertas dan sebuah kartu nama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di samping setelan itu aku mendapati secarik kertas dan sebuah kartu nama.

Dear Adriana,
Aku harus pergi, ada urusan mendadak. Maafkan aku tidak bisa pamit padamu, aku meningalkan kartu namaku. Aku akan menemuimu setelah urusanku selesai. 

Reynand Adelardo Cetta
+xxxxxxxxx
CEO Cetta Corporation

"Oh demi tuhan, kesialan apalagi ini?! Dia CEO di kantor tempatku bekerja!"
"Ah tak apa, aku tidak bekerja disana lagi. Dan tidak mungkin dia mencariku, dia hanya melakukan one night stand bersamaku." lanjutku gembira.


Suara dering ponsel membuyarkan kegembiraanku.

Reynand is calling. . . .

Dia bahkan menyimpan nomer telfonnya sendiri di ponselku. Mau tak mau aku menjawabnya.

"Kau tidak akan bisa lari dariku, kau milikku! Dan kau bukan sekedar wanita satu malamku! Camkan baik-baik"

Pik.

"Oh, Shit"

.
.
.

TBC

Sleeping With My Boss ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang