VINGT-DEUX (Revisi)6

51.1K 2.4K 55
                                        

Aku gatau bakal apdet part lagi kapan, aku lagi kurang fit dan aku lagi hilang ide. Makanya buat part ini maafkan kalo feelnya ga ada.

Aku kan beberapa hari ini fast apdet 1 hari 2x trus kemaren 1 hari 3x. Jadi sekarang kek overthinking gitu. Jadi, drpd aku nulis part yanh ga sesuai harapanku atau kalain. Lebih baik hari ini part kedua ga aku apdet.

Aku gatau sore bisa apdet ato enggak. Kalo besok aku pasti apdet. Ok. Maaf ya, aku cuma manusia biasa. Bisa capek juga. . .

Selamat membaca. . .

          Setelah insiden di mansion Reynand, Reynand pun berakhir di rumah sakit. Sedangkan Nancy di kirim ke pulau terpencil tanpa uang sepeserpun.
"Uncle, belum mendapat informasi tentang keberadaan Adriana?"
"Belum tris, keadaannya seakan di telan bumi. Tapi kau tidak perlu khawatir, Reuel adalah pria baik. Ia tidak memiliki catatan kriminal, ia tidak begitu dekat dengan ayahnya dan dia seorang pengacara."
"Tapi kita tidak bisa menunggu lama,ayahnya bisa saja menemukan Adriana dan menyakitinya. Thomas tau bahwa Adriana lebih berarti dari pada aku , itulah selama ini kita bisa bebas menghirup udara."
"Adriana yang pegang kendali, jadi hanya Adriana yang tau tentang hal itu. Kita tidak bisa biarkan Adriana sampai jatuh ke tangan Thomas. Adriana yang tau kuncinya."
"Ku harap Adriana belum mendapat seluruh ingatannya dengan sempurna.Jika Adriana ingat, maka selama ini yang Thomas incar dari keluarga Bezaleel Sagiv akan benar-benar jatuh ke tangannya. "

         Reynand yang semula terlelap, tiba-tiba bangun begitu saja.
"Hah!" Reynand seperti terbangun dari mimpi buruk.
"Aku bukan pembunuh!" ucap Reynand getir. Tristan hanya tertawa miris mendengar ucapan Reynand.
"Kau memang pembunuh Reynand! Kau yang membuat anakmu mati!"seru Tristan.
"Tidak! Aku tidak membunuhnya! Itu kecelakaan! Aku mabuk saat itu!" Tristanpun kalap, ia sudah gatal ingin menghajar Reynand sekali lagi. Namun uncle Joe menahan tangan Tristan, menghalangi rahang Reynand yang retak menjadi benar-benar patah.

"Tetap saja kau yang membunuhnya! Jika kau mau mendengarkan, jika saja kau tidak mempercayai mulut ular itu! Semua akan baik-baik saja saat ini! Tidak ada dari kita yang akan kehilangan! Sekali lagi aku kehilangan adikku! Dan ini karenamu!"
"Tapi kenapa Adriana tidak pernah mengatakannya padaku?!"
"Saat itu adriana akan memberitahunya, namun kau pergi ke Paris. Dan dia tidak jadi mengatakannya karna kau tidak mau mendengarkannya! Kau lihat saja! Jika sesuatu terjadi pada Adriana, aku akan membunuhmu dengan tanganku tak peduli bagaimana hukum negara ini bekerja untukku!"
"Jadi selama ini aku salah menilai Adriana?  Betapa bodohnya aku, percaya pada Nancy begitu saja. Mana rubah licik itu?!" seru Reynand.
"Kau bodoh baru sadar?! Ini semua salahmu! Salahmu! Dan soal Nancy, penggoda tidak akan datang jika kau tak mengijinkannya. Apa kau tidak mencintai Adriana?! Apa sebegitu tak berartinya Adriana bagimu?! Apa kau tidak bisa melihat kebaikan dan ketulusan Adriana padamu?!"

"Aku pembunuh! Aku membunuh anakku!" seru reynand frustasi.
"Ya, kau membunuh anakmu. Mati membusuklah kau di neraka, nikmati siksaan ini sendirian. Aku akan mencari adikku." Tristan dan uncle Joe lalu meninggalkan Reynand dengan jutaan rasa bersalahnya pada mantan istrinya itu. Reynand menangis, menangisi kebodohannya yang tidak mempercyai setiap ucapan Adriana. Adriananya, wanita yang memberikan senyum untuknya setiap saat. Istrinya yang paling cantik dan menggoda.

        Namun, suatu gemuruh memenuhi dadanya. Rasanya begitu sesak, hingga rasanya sakit. Reynand lalu bangkit, melepaskan infusnya dan mengejar tristan.
"Aku harus mencarinya! Bagaimanapun, dia harus kembali padaku " ucap Reynand mantap.

***

Disisi lain,  mansion Thomas Avshalom.

Disisi lain,  mansion Thomas Avshalom

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ayah, aku datang" ucap Reuel.
"Wah wah tumben kau datang son. Ada apa memang?"
"Aku membawa calon istriku ayah!" ucap Reuel antusias.

         Thomas lalu mengamati Adriana dari kaki sampai akhirnya berhenti pada kalung hati milik Adriana. Thomas kaget, tapi ia berhasil menutupinya.
"Cantik sekali dia son! Dari mana kau mendapatkannya? Siapa namanya?!"ucap Thomas antusias. Bukan antusias karna anaknya akan menikah, namun karna ia ingin memastikan apakah ingatannya salah.
"Aku menemukannya saat ia sedang kesakitan di jalan ayah, aku menolongnya. Dan kami jatuh cinta. Adriana, coba perkenalkan dirimu pada ayah."
"Aku Adriana Bezaleel Sagiv" ucapan Adriana membuat ayah dan anak itu kaget.
"Bezaleel Sagiv, keluarga kaya raya itu?" ucap Reuel tak percaya.
"Maaf aku baru mengatakannya, kupikir aku tak butuh margaku saat aku sudah menikah denganmu nanti "
"Kau mengejutkan kami nak" ucap Thomas. "Berarti kau putri Bezaleel Sagiv yang telah lama hilang.?" lanjut Thomas antusias.
"Benar."
"Embb. ... Ya sudah. Kalian tunggu di ruang makan, ayah sudah menyiapkan makan malam. Ayah akan menelpon seseorang terlebih dahulu."
"Baik ayah"

         Sepeninggal Adriana dan Reuel, Thomas langsung menelfon seseorang lewat ponselnya.
"Awasi Adriana, ia tinggal di mansion Reuel anakku. Jika penjagaan melemah, culik dia!"

.
.
.
.

TBC

Sleeping With My Boss ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang