TRENTE-DEUX (Revisi10)

43.2K 2.4K 82
                                    

Budayakan Voment

          Adriana terus merangkul Reuel dalam tidurnya, takut sewaktu-waktu reuel ikut meninggalkannya juga.
"Takkan ku biarkan kau jatuh ke pelukan b*jingan itu, ataupun menyakitimu sekali lagi" gumam Reuel sambil mengelus puncak kepala adriana.


         Lalu Geraldy tiba-tiba masuk ke dalam kamar tempat Reuel dan Adriana berada.

"Ikutlah denganku, ada yang ingin ku bicarakan."

        Reuel lalu mengecup kening adriana dan langsung mengikuti Geraldy. Reuel di bawa menuju satu ruangan kosong dengan 3 kursi dengan Reynand yang duduk di salah satu kursi di sana. Reuel dan Geraldy lalu duduk di kursi yang kosong.

"Aku sudah mendengar semuanya dari Tristan. Tapi aku ingin mendengarnya langsung dari kalian."

"Waktu itu tristan sering menemui adriana di semua kesempatan, awalnya aku biasa saja namun lama-lama aku curiga. Kecurigaanku bertambah,ketika nancy datang menunjukkan foto-foto Tristan dan Adriana tengah berpelukan dan berciuman. Jelas saja aku marah, dari situ aku mulai berselingkuh dengan Nancy sejak di Paris. Lalu saat aku pulang dari paris aku langsung menggugat cerai adriana.
A

driana menolak untuk bercerai dengan alasan ia hamil, namun aku meyakini jika itu bukan anakku. Malamnya aku pulang dengan mabuk, aku memaksa adriana menandatangani surat cerai itu dengan menganiayanya. Namun aku tidak sadar telah membunuh bayi dalam kandungannya. Setelah itu aku tidak tau lagi apa yang terjadi."jelas Reynand.


"Malam itu aku pulang dari sidang di kejaksaan dan melewati mansion Reynand, aku melihat seorang wanita dengan raut wajah ketakutan memegangi perutnya. Ia menyuruhku berhenti sebab ia mengira aku taxi, ia memintaku mengantarnya ke rumah sakit. Dan saat sampai di rumah sakit ternyata wanita itu keguguran. Lalu aku menunggu hingga dia selesai di operasi juga siuman. Dia menceritakan segalanya padaku namun tidak membicarakan siapa nama panjangnya dan siapa mantan suaminya.

Awalnya aku ragu untuk menampungnya di rumahku, namun dokter bilang mentalnya terganggu karena kesedihannya yang mendalam juga aku telah melihat bagaimana ia tertawa dan menangis seperti orang gila. Itu yang membulatkan tekadku untuk melindunginya.
Namun tak kusangka aku jatuh cinta padanya dan dia tidak menolakku, lalu aku mengajaknya menemui ayah. Di situ adriana baru bilang marga aslinya. Mungkin dari situ ayah tau kebenaran tentang keluarga kalian. " jelas Reuel.

"Biarkan Adriana memilih, dari antara kalian. Ini hidupnya, jadi ini pilihannya. " ucap geraldy.
"Kalau begitu aku memilih Reuel" ucap adriana tegas, lalu adriana langsung menghampiri reuel dan menariknya keluar.
"Adriana, dengarkan penjelasanku." ucap Reynand.

"Aku sudah mendengar semuanya, jika dulu kau menutup telingamu untukku maka sekarangpun aku bisa melakukannya." langkah Adriana berhenti saat reynand berlutut di depannya dan memeluk kakinya.

"Jangan tinggalkan aku adriana, aku minta maaf atas seluruh kesalahanku."
"Aku memaafkanmu. Namun aku tetap tidak bisa kembali padamu. Aku tidak ingin kau menancapkan pisau lebih dalam lagi." ucap Adriana tegas sembari melepaskan tangan reynand di kakinya.

         Adriana menarik Reuel terus hingga sampai di kamarnya, Adriana langsung mengunci kamar itu. Air mata yang ia bendung tumpah begitu saja di depan Reuel. Reuel hanya memeluknya erat dan menepuk lembut punggung Adriana.

"Jangan lari dari kenyataan, rasanya akan tetap sakit. Mengobati luka di hati hanya dengan memaafkan bukan dengan melarikan diri dari rasa sakit itu. Hadapi dan pilih ." ucap Reuel.

.
.
.

TBC

Sleeping With My Boss ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang