"Alger, udahan dong bacanya. Katanya mau ngomongin tugas." Dira mencolek-colek bahu Alger yang berada di sampingnya. Walaupun bel pulang sudah berbunyi, Alger masih saja asik dengan bukunya. Kali ini bukan ensiklopedia, tetapi justru tengah asik membaca sebuah novel Harry Potter dengan bahasa Inggris. Dira nggak ngerti sama otaknya Alger, kok bisa ya pinternya keterlaluan?
Dira menghela nafasnya saat tidak ada tanggapan sama sekali dari lelaki itu.
"Alger ih." Masih tidak direspon.
"DIRA MAU PUL-ang, eh gue lupa lo udah punya pacar." Ucap Kai yang tiba-tiba datang dari pintu kelas XI IPA 1 ini. "Lo pulang sama Alger kan?" tanya Kai sambil menghampiri meja Dira dan juga Alger.
"Nggak tau." jawab Dira sambil melirik kesal kearah Alger yang masih saja asik sendiri.
"Aish, bodo ah gue mau balik." Karna tidak mau ikut campur dengan urusan Dira yang sedang kesal pada Alger, Kai memilih pergi dari kelas, dan kembali meninggalkan pasangan kekasih yang baru jadian itu.
"KAI TUNGGUIN GU-" pergerakan Dirayang hendak menyusul Kai terhenti karna Alger tiba-tiba memegang tangannya.
"Tunggu sebentar." Ucap Alger dengan nada lembut.
"Gue mau pulang aja sama Kai."
"Sama gue."
"Gue nggak suka dicuekin." Ucap Dira jujur. Bayangkan saja jadi Dira, satu jam diam menunggu Alger membaca, tanpa mengajaknya mengobrol sama sekali. Dira bosan, dan Dira benar-benar tidak tahu harus berbuat apa jika Alger terus menyuekinya selama itu.
"Maaf." Mendengar permintaan maaf Alger, lagi-lagi Dira hanya diam. "Yuk."
"Kemana?"
"Diskusi tugas."
"Dimana?"
"Kita cari tempat makan. Ayo, jangan ngambek."
"Lagian lo nya nyebelin sih." Alger tersenyum sambil memasukan buku-bukunya kedalam ransel.
"Kan udah minta maaf."
"Gue kan belum jawab gue maafin lo atau enggak."
"Yauda jawab."
"Lo maunya dimaafin atau enggak?"
"Bebas." Mendengar jawaban Alger, Dira malah kembali memberengutkan bibirnya. Astaga pacarnya ini, kenapa sih nggak bisa basa-basi sedikitttttt aja. Merasa salah menjawab Alger menghela nafasnya lalu kembali berucap. "Maunya dimaafin."
"Katanya tadi bebas?!"
"Tadi salah."
"Lo labil ah."
"Mau sekarang?" tanya Alger kembali dengan nada lembut, dan itu benar-benar meluluhkan segala persendian ditubuh Dira.
"Yauda sekarang aja." Ucap Dira masih dengan nada jutek yang dibuat-buat. Bagaimana Dira bisa jutek beneran, Alger benar-benar meluluhkannya sih.
"Mau sambil pegangan tangan ga jalannya?"
Blesssssss.
Kenapa sih harus nanya dulu?
Dira kan jadi malu!!!
Kenapa nggak langsung pegang aja coba?:((((
"Mauuu."
Dira benar-benar perempuan yang tidak bisa menjaga image nya.
Author pasrah sama sifat Dira:(
***
"Cover lagu apa?" tanya Alger pada Dira yang kini duduk didepannya. Saat ini kedua pasangan baru itu sedang berada di salah satu restaurant fast food, yang terletak di dekat sekolah mereka. Kalau Alger menganggap ini sebagai tugas, lain dengan Dira. Karna gadis itu menganggap bahwa ini adalah date pertama mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Algeraldi [Completed]
Teen FictionAlger story. Untuk menjadi pribadi yang supel itu susah, apalagi untuk orang yang sudah di anugrahi irit berbicara tetapi otak bekerja seperti Alger. Sedih, diem. Marah, diem. Seneng, diem. Sampe suka sama orangpun, dia diem. Pinginnya action, tap...