PART 2: Kota Lilin Kota Kenangan

62 6 0
                                    

Kenangan (25 thn) tercengang melihat foto Merah yang dewasa di salah satu FB milik teman kuliahnya Sinar. Dia memanggilnya Inar.

Bertahun-tahun mencari anak ini tidak pernah berhasil mengumpulkan informasi baru tentangnya. Apa benar ini Merah? Dilihatnya lagi nama itu, mengingatkan Kenang tentang masa kecil mereka di kota lilin bersama Matari, Malam, Bumi, Bintang, Langit dan Lili.

Kenangan yang tidak bisa hilang dalam pikirannya. Walaupun itu terjadi 13 tahun lalu. Masa itu seperti baru kemarin saja. Ia mengalami flashback ke masa lalu mungkin karena besok dia akan terbang ke kota lilin.

 Ia mengalami flashback ke masa lalu mungkin karena besok dia akan terbang ke kota lilin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Merah William Atmadja

Dia sangat benci kota lilin. Ia ingin mengubur kota itu. Berharap kota itu tidak pernah ada dalam dunia ini. Mungkin jika dia memiliki akses untuk meluncurkan torpedo ke kota itu, dia akan melakukannya sekarang juga. Membumi hanguskannya sampai hanya tertinggal debu saja.

Tidak ada yang bisa mengerti mengapa Kenang sangat membenci kota lilin. Padahal kota itu sekarang dinobatkan menjadi tempat kunjungan wisata terbaik di Pulau Ujung Utara. Karena letaknya di dataran tinggi yang dikelilingi gunung-gunung aktif yang indah.

Sejarahnya kota ini dulu sebelum dialiri listrik, mereka pembuat lilin homemade berbagai macam bentuk untuk menyinari perumahan mereka. Yang akhirnya menjadi pelopor pabrik pembuatan lilin.

Obor-obor dinyalakan di luar rumah. Sehingga pemandangan kota ini begitu indah di malam hari. Dan sekarang dilanjutkan oleh keturunannya. Tidak memakai obor lagi tetapi dengan memajang berbagai macam lampu-lampu unik.

Pada hari kemerdekaan obor-obor baru akan dinyalakan dan barisan pembawa lilin diarak sepanjang jalan menuju balai kota. Lilinnya tidak dihidupkan. Sesampainya di balai kota, si pembawa lilin bertugas untuk menghidupkan semua lilin yang dibawa pengunjung. Demikianlah mengapa kota itu dinamakan kota lilin.

Kota Lilin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kota Lilin

Sumber Foto: https://www.femina.co.id/career/6-kiat-membangun-karier-di-kota-kecil-

Kenangan Bersemu MerahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang