PART 25: Berperang dengan Ketakutan

22 3 0
                                    

Kevin mendekatinya.

"Aku bawakan ya?" tersenyum manis.

Menggeleng" Ini berat Kev, kau tidak bisa membawa dua backpack sekaligus"

"Kalau yang bawain William pasti kau tidak protes" Cibirnya

" Aku lebih protes kalau dia yang angkat. Karena setelahnya pasti mengerjaiku" Merengut

Tertawa kecil " Kau tau darimana kalau aku juga tidak akan mengerjaimu setelah mengangkat tas mu? William dan aku punya insting yang sama untuk mengerjai orang" Menjulurkan lidahnya lalu mengangkat backpack Kenangan dengan maksa. 

Kalau di amati lebih dekat, Kevin memang manis. Tidak lebih tinggi dari Merah. Kulitnya sawo matang. Badannya agak lebih berisi, seperti Malam. Mungkin memang badannya kuat mengangkat 2 tas backpack sekaligus.

                                                        Fathir Muchtar --- Kevin Rangga Wulyo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

                                                        Fathir Muchtar --- Kevin Rangga Wulyo

                                (http://www.indonesianfilmcenter.com/cc/al-fathir-muchtar.html)

Tertegun kembali menatapi punggung-punggung tim-nya yang sudah berjalan memasuki hutan di depan itu. Meskipun ini siang hari, dan cahaya matahari masih menerangi sebagian hutan tersebut, Kenangan tetap tidak bisa menghilangkan rasa cemas yang mulai mengintipnya. Sebentar lagi cemas itu akan menerobos masuk, merebut paksa ketenangan dan kesadarannya saat ini.

Dia tidak mau semua orang itu tau ia seorang perempuan yang penakut dan menyaksikan dia mengalami shock disini. Pokoknya tadi dia sudah bertekad untuk memperlihatkan bahwa ia baik-baik saja di atas semua kejadian buruk yang pernah dialaminya.

Tenang Kenang, semua akan baik-baik saja. Kau tidak sendiri. Sekarang Merah bersamamu. Merah sahabatmu dulu, sekarang bersamamu. Diulang-ulangnya terus di kepalanya kata-kata itu.

Ada Kevin juga dan yang lain ... Ditutupnya matanya. Menarik nafas dalam-dalam. Membuangnya pelan. Mengucapkan doa sebentar.

Menatap kembali ke arah hutan itu. Glek..

"Kau tau Kenang, di dalam sana banyak bunga-bunga cantik. Kelopaknya warna-warni. Kau masih suka bunga kan?" Merah berdiri disampingnya entah sejak kapan. Melirik ke arahnya perlahan.

"Masih" Katanya girang. Seakan-akan ingin lupa yang barusan ada dipikirannya.

"Ikut aku" Menarik lengan Kenangan cepat dan mulai berjalan ke dalam hutan.

Kenang tertawa miris, kakinya sepertinya tidak bisa melangkah secepat Merah. Namun, dia memaksakan dirinya. Berjalan sambil memandangi punggung Merah yang berjalan di depannya.

"Tuh lihat.. Ada bunga-bunga putih. Cantik kan?" terkekeh

"Iya, aku tau. Tapi tidak warna warni seperti katamu tadi?" Melirik tidak senang. Adanya cuma bunga kecil-kecil warna putih. Seperti bunga pada ilalang. Lebih terlihat seperti rumput.

Kenangan Bersemu MerahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang