Catatan penulis: 29 Nove 2017, Wed.
Apa karena awan sudah menahan-nahan air matanya jatuh beberapa bulan ini, makanya sekarang bumi jadinya tumpah ruah dengan air sampai datang membanjir?
Kadang sampai bosan menghibur awan agar berhenti menangis.
Dia bilang dia sedih meninggalkan tahun ini yang terlalu cepat berlari. Apakah kalian juga?
*************
Perlahan ia membuka mata. Suara-suara orang dan roda yang di geser-geser di sekitarnya itu mulai menyadarkan dirinya. Hal yang pertama ia dapati adalah langit-langit di atasnya berwarna putih. Mengedipkan kelopak matanya dengan lemah.
"Kenang, kau sudah sadar?"
Menoleh ke arah suara. Ia mengenal suara itu.
"Mal..." Setengah berbisik.
Tersenyum "Iya.. aku Malam. Kau sudah merasa lebih baik?" membelai rambutnya dari tempat duduk di samping Kenangan
"Kurasa..aku baik" bicaranya agak tersendat. Ia meringis.
Malam bisa melihat Kenangan menelan ludah dengan susah payah "Kau haus?" mengambil minuman di atas nakas dan membantu Kenangan untuk minum.
Ia terbatuk-batuk sedikit. Sepertinya ia terlalu cepat meminum airnya. Lalu meletakkan kepalanya lagi di atas bantal dengan lemah. Kemudian mencari sosok lain disitu. Tapi dia tidak menemukan orang lain yang ia kenal selain Malam.
"Om Atmadja dan Merah sedang makan. Nanti kami gantian. Tante atmadja, tantemu, dan Matari sedang di jalan mau kesini" seperti tau Kenangan mencari orang lain selain dirinya.
"Aku kenapa Mal? Aku tadi pingsan ya?"
"Iya, kau tadi tiba-tiba pingsan. Dokter sudah memeriksamu katanya kau hanya shock dan sedikit demam. Selebihnya kau baik"
"Ooh.." tersenyum tipis padanya. Kemudian teringat sesuatu. "Hpku? Tadi aku record.."
Menunjukkan hpnya ternyata disimpan di kantong jaket Malam dari tadi "Nih.."
"Terima kasih Mal. Aku merecord supaya tidak ada yang kelupaan"
"Aku tau. Apa yang kau lakukan sangat berani. Aku bangga padamu" menatapnya haru.
"Kau sudah sadar Nak?" terkekeh. Om Atmadja muncul tiba-tiba dari balik tirai putih disusul Merah dari belakangnya. Sorot matanya begitu sedih. Ia tidak pernah melihat Merah seperti itu.
"Ii..iya om. Maaf.. saya tiba-tiba pingsan" memperlihatkan muka yang tidak enak padanya
Berdecak " Semua orang yang mengalami hal seberat itu diijinkan untuk pingsan, Kenangan. Jangan mengira itu hal yang memalukan"
Tersenyum haru mendengar kalimat om Atmadja. Tidak secara langsung menghibur namun kalimatnya menenangkan.
"Hei.. kau belum mengatakan sepatah katapun dari tadi pada Kenangan Mer" melirik ke anaknya yang hanya diam di ujung tempat tidur Kenangan sambil menunduk.
Tertawa miris " Mau bilang apa? jelas-jelas Kenangan sudah sadar. Aku tidak perlu mengatakan apa-apa kan pa? basa-basi namanya"
Malam langsung melempar pandangan tajam ke arahnya. Tapi Merah cuek.
"Kau ini memang .. " melotot sebal
Malam berdiri "Om, saya makan dulu. Sebentar lagi mungkin perawat akan menghantarkan makanan. Tolong.. " melirik ke Om dan Merah bergantian.
"Iya..iya.. jangan khawatir. Sana makanlah dulu" menepuk-nepuk lengan Malam sambil Malam pamit pada Kenangan.
Om Atmadja duduk di kursi yang ditinggalkan Malam tadi. "Tantemu sudah dalam perjalanan kesini. Dia sangat khawatir mengetahui kau pingsan dan masuk rumah sakit. Mungkin dia merasa bersalah pada mamamu karena membiarkanmu sendiri" terkekeh
![](https://img.wattpad.com/cover/123774567-288-k296569.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenangan Bersemu Merah
FantasyKenangan kecil mengalami tragedi yang sangat menyedihkan. Namun masa itu seperti menghilang dari ingatannya karena seorang sahabat kecil bernama Merah William Atmaja. Anak itu menarik dia keluar dari bayang-bayang gelap mimpi buruk suram. Mengubahn...