I m back readers ^_^ dan memberikan terbaik yang penulis punya. Jangan lupa subscribe youtube Ost. Kenangan Bersemu Merah ya. Dan nantikan lagu-lagu berikutnya dari penulis. Semoga suka.
Btw, nanti kalau ada editing harap maklum. Karena banyak part yang bakal di edit tapi g akan mengubah cerita kok. Terima kasih.
-------------------------------------------------------------------------------------
Lambaian tangan Merah dari dalam Café itu sudah mampu membuat jantung Kenang melonjak girang. Walaupun berbeda dengan Malam yang peranakan Inggris-indo. Merah memiliki wajah asia yang khas. Hidung yang tidak terlalu tinggi. Alisnya yang tajam. Dan rambutnya yang dibiarkan agak panjang sebawah telinga. Wajah itu menurutnya sangat tampan. Berbeda dengan temannya Merah dulu waktu kecil.
Ia bisa melihat jika Merah dari tadi memang sedang menunggunya. Dia sama sekali belum makan ataupun minum.
Kenang menarik nafas sebentar. Berdehem pelan. Lantas membuka pintu café itu. Dan Iapun duduk di kursi depan Merah serta mengalungkan tas ke badan kursinya.
"Aku sudah memesankanmu makanan yang paling recommended di sini. Eh, tapi kau tidak jadi vegetarian kan?" menaikkan alisnya nakal.
Menggeleng "Entah dari mana kau mendapat ide itu"
Laki-laki itu terkekeh.
Makanan yang baru datang mengepul di depan wajah mereka membuat mereka terdiam. Langsung mempersilahkan diri masing-masing untuk segera melahapnya. Hanyut dalam kelaparan yang di tahan-tahan dari tadi. Sampai pertengahan makan barulah keduanya membuka pembicaraan.
"Aku ... tidak menyangka akan bertemu denganmu lagi" ujar Merah sambil masih mengunyah makanannya.
"Hmm.. aku juga tidak pernah menyangka bahwa selama ini ternyata kau tinggal di Kota Bunga"
" Dan kantor kita juga berdekatan. Aku sungguh tidak bisa percaya kenapa kita tidak pernah bertemu"
Dia tidak berterus terang bahwa dia selama ini mencarinya kemana-mana. Bertanya sana sini sampai mengecek FB semua teman-teman kecilnya. Merah sungguh tidak tau betapa lamanya dia menunggu saat ini terjadi.
Menelengkan kepalanya. Terlihat berpikir. "Iya ya.. kok kita tidak pernah berpapasan disini. Sebenarnya aku sudah 3 tahun bekerja di Travalone. Mungkin aku kebanyakan mengambil foto di luar kota jadi kesempatan untuk bertemu itu kecil"
"Iya.. mungkin juga karena kau sibuk di luar kota itu" timpal Kenang membenarkan.
Diam sejenak. Memperhatikan Merah meminum air putihnya. Merah jadi salah tingkah. Lalu cepat-cepat menyelesaikan minumnya.
"Kenapa?" tanyanya polos. Melihat di gelasnya. Siapa tau ada sesuatu disitu.
"Aku boleh bertanya?" ujarnya pelan. Sebenarnya dia grogi dari tadi memulai pertanyaan-pertanyaannya. Cuma sekuat tenaga tidak memperlihatkan pada Merah. Kepalanya mau meledak dengan kumpulan pertanyaan itu yang bertahun-tahun dia simpan di dalam otaknya.
Mengangguk kaku. "Tanya saja" menelengkan kepalanya lagi.
Membuang nafas perlahan. Supaya nanti suaranya tidak bergetar. Yang ia dengar sekarang suara detak jantungnya membesar. Ia tadi sedikit khawatir Merah bisa mendengarnya.
Namun, ia menyadari kekonyolannya."Kau jangan kaget jika aku bertanya tentang masa kecil kita ya" Melirik Merah malu.
Laki-laki itu mempersilahkannya berbicara masih sambil menikmati makanannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/123774567-288-k296569.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenangan Bersemu Merah
FantasiKenangan kecil mengalami tragedi yang sangat menyedihkan. Namun masa itu seperti menghilang dari ingatannya karena seorang sahabat kecil bernama Merah William Atmaja. Anak itu menarik dia keluar dari bayang-bayang gelap mimpi buruk suram. Mengubahn...